Fatimah.22

45.5K 2.2K 63
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌸.

.FATIMAH.

Terkadang Aku selalu ingin mengetahui semua Fakta yang ada dikehidupan ini.
Tapi keinginan ini tiba-tiba lenyap begitu saja, Aku selalu lupa untuk bersiap mengetahui Fakta pahit.

-BAGIAN DUA PULUH DUA-

Besoknya Fatimah memaksa untuk pergi ke Kafenya, karna Ia harus bertemu dengan arsitektur yang akan menggurus cabang Kafenya.

"Mah boleh yah, Shandra malam nyuruh Aku ke Kafe buat ketemu Arsiteknya" Ucap Fatimah berusaha meminta izin kepada Aida.

Aida menghela nafasnya.
"Iya boleh, asal kalau udah beres harus langsung pulang" Jawab Aida dengan pasrah.

Fatimah yang mendengar ucapan dari Mamahnya tersenyum senang.
"Makasih Mah, kalau gitu Fatimah langsung berangkat yah" Ucap Fatimah dengan semangat

"Assalamualaikum Mamski" Pamit Fatimah sembari menyalami tangan Aida.

Beda dengan Fatimah yang bersemangat, Aida tiba-tiba langsung kehilangan rasa Semangatnya
"Waalaikumsalam" Jawabnya.

Fatimah mengendari mobilnya dengan kecepatan sedang, Ia terus fokus terhadap perjalanannya tanpa Ia memikir,'kan hal lainnya.

Saat tiba diparkiran Kafe, Fatimah menyungging,'kan senyumannya.
"Semangat" Ucap Fatimah menyemangati dirinya sendiri.

Fatimah melangkah,'kan kakinya dengan santai, saat Ia masuk ke dalam Kafe Fatimah langsung disambut oleh Shandra.

"Mbak udah ditunggu sama Arsiteknya" Ujar Shandra kepada Fatimah.

"Dia dimana?" Tanya Fatimah kepada, Shandra.

"Dia ada dimeja nomer 5 mbak" Jawab Shandra membuat Fatimah langsung melirik ke arah meja nomer 5 dan benar saja meja itu sudah diisi oleh Seorang Pria berjas.

"Siapin Aku Kopi yah Shan, tanpa gula" Ucap Fatimah lalu melangkah,'kan kakinya menuju Meja.

Sedangkan Shandra dibuat terkejut dengan permintaan Fatimah.
"Kok Mbak Fatim gak kaya biasanya" Ucapnya pelan.

"Assalamualaikum" Salam Fatimah dengan tersenyum hangat.

"Waalaikumsalam" Jawab Pria itu.

Saat Fatimah melihat wajah Arsiteknya, Ia terkejut bahkan jantungnya memompa dengan cepat.

"Duduk" Ucap Pria itu, membuat Fatimah langsung mengikuti perintahnya.

"Gak nyangka ketemu Kamu" Ucap Pria itu, namun Fatimah tak juga membuka mulut.

"Fatim masih ingat Aku,'kan" Tanyanya, Fatimah hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Maafin Aku yah" Kata Pria itu membuat Fatimah menegang.

"Kamu ... Kamu ... Rafki" Ucap Fatimah dengan terbata, entah kenapa Suara Fatimah sangat susah untuk dikeluar,'kan.

Rafki yang mendengar nada suara Fatimah tersenyum kecil.
"Gak usah takut, Aku gak gigit Kok" Ucap Rafki membuat Fatimah mengerut,'kan dahinya.

"Padahal harusnya Aku yang takut" Lanjutnya dalam hati.

"Mbak ini Kopinya" Ucap Shandra, namun Fatimah tak melirik Shandra. Fatimah masih menatap lurus keluar jendela dengan tatapan yang tak dapat diarti,'kan.

FATIMAH [ TERBIT ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt