Fatimah.28

38.7K 1.7K 77
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

HAPPY READING🌸.

.FATIMAH.

Semuanya hanya bersifat Sementara, entah itu Sahabat, Kebahagian bahkan Masalah, dan Aku harap Masalah ini benar-benar sementara.

-DUA PULUH DELAPAN-

Esok harinya Fatimah masih dilanda perasaan kacau, bukan hanya karna masalahnya dengan Pian namun kali ini ditambah masalah dengan Satria, orang yang sudah Ia anggap sebagai Rumah dan sebagai Kakak.

Fatimah memejamkan matanya.
"Baik, mulai hari ini Aku akan mandiri, Kalian tidak akan melihat air mataku keluar, kalian tidak akan lagi mendengar keluh kesahku dan mungkin kalian akan melihat Fatimah yang baru" Lirih Fatimah pelan.

Fatimah membuka matanya, dan menyunggingkan senyuman manisnya.
"Semangat" Ucapnya pelan.

Hari ini Fatimah berencana untuk pergi berjalan-jalan, menyegarkan pikirannya dari masalah berat ini.

Fatimah melangkahkan kakinya keluar dari kamar, saat Ia berada diruang tamu, Ia melihat Satria yang sedang duduk mengobrol dengan Mamahnya.

Degg.

Dadanya tiba-tiba merasakan sesak, namun dengan berat Ia harus terlihat baik-baik saja dengan cara tersenyum manis.

"Assalamualaikum" Salam Fatimah dengan ceria.

Mendengar suara Fatimah membuat Satria dengan spontan melirik ke arah asal suara.
"Waalaikumsalam" Jawabnya pelan.

"Mah Fatim pamit dulu yah" Ucap Fatimah meminta ijin kepada Aida.

Aida yang mendengar ucapan dari Fatimah menganggukan kepalanya.
"Boleh, sama Satria'kan?" Tanya Aida.

Fatimah menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Engga Mah, Fatim pergi sendiri" Jawab Fatimah.

"Oh Mamah kira sama Satria, kalau gitu jangan dulu pergi katanya Satria mau ngobrol sama Kamu" Titah Aida yang dijawab dengan anggukan kepala dari Fatimah.

"Kalau gitu Mamah ke dapur dulu yah" Pamit Aida lalu beranjak pergi.

Fatimah menduduki sofa dan menyunggingkan senyuman kepada Satria.
"Ada apa Kak?" Tanya Fatimah.

Mendengar nada suara Fatimah membuat Satria menghela nafas.
"Aku mau minta maaf soal kemarin" Jawabnya.

Fatimah menganggukan kepalanya.
"Iya gak apa-apa kok Kak" Jawab Fatimah.

Mendengar jawaban dari Fatimah membuat Satria semakin merasa menyesal.
"Tim, Aku bener-bener ngerasa bersalah, perkataan aku kemarin itu keterlaluan, sekali lagi aku minta maaf".

Mendengar Ucapan dari Satria membuat Fatimah tersenyum.
"Engga apa-apa Kak, seharusnya Aku berterima kasih karna ucapan Kakak kemarin buat Aku sadar" Ucap Fatimah.

"Sadar kalau ternyata Kamu yang udah aku anggap sebagai rumah ternyata salah, dan Aku sadar kalau berharap kepada Manusia itu salah" Lanjut Fatimah didalam hatinya.

FATIMAH [ TERBIT ]Where stories live. Discover now