FATIMAH.31

36.8K 1.9K 190
                                    

🌸ASSALAMUALAIKUM🌸

Happy Reading🌸.

.FATIMAH.

Hidup ini seperti grafik sin, tidak selamanya berada di 1 dan tidak selamanya berada di -1. Jadi ketika kita sedang bahagia jangan berpikir kita akan selamanya bahagia, dan ketika kita sedang bersedih jangan berpikir kita akan selamanya bersedih.

-BAGIAN TIGA PULUH SATU-


Melihat Fatimah yang perlahan mulai menghilang dari padangan Rafki membuatnya beranjak dengan langkah lebar untuk menyusul Fatimah, ada sesuatu yang dia lupakan untuk disampaikan kepada Fatimah.

Saat keluar dari pemakaman, Rafki melihat Fatimah yang sedang berdiri sibuk dengan ponselnya.

"Fatim!" Panggil Rafki, yang membuat Fatimah dengan spontan melirik ke arah asal suara.

"Kenapa?" Tanya Fatimah lembut.

"Ada suatu amanah yang harus aku sampaikan" Jawab Rafki yang membuat Fatimah mengerutkan dahinya.

"Barangnya ada di mobil, tunggu sebentar ya aku ambil dulu" Ucap Rafki yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Fatimah.

Dengan langkah yang lebar, Rafki melangkahkan lagi kakinya menuju mobil untuk mengambil barang titipan dari kakaknya dulu.

Saat Rafki memegang barang dari adiknya untuk Fatimah, membuat jantungnya seketika berdetak dengan cepat.

"Bagaimana perasaan Fatim jika aku kasih ini ke dia, apa dia akan kembali menangis? Ah sial aku menjadi waswas begini" Ucapnya pelan.

Namun, dengan perasaan yang yakin Rafki membawa bingkisan barang itu kepada Fatimah.
"Tim" Panggil Rafki.

"iya" Jawab Fatimah pelan.

"Ini titipan dari Rifki" Ucap Rafki pelan yang membuat Fatimah menegang seketika.

"Ri ... Rifki?" Tanya Fatimah tak menyangka, dan dijawab anggukan kepala oleh Rafki.

"Iya, maaf ya baru aku kasih ke kamu" Ucap Rafki yang tak mendapat jawaban dari Fatimah.

"Tim? Fatim?" Panggil Rafki karna Fatimah sedari tadi hanya diam dengan tatapan matanya yang kosong.

"Eh iya" Jawab Fatimah, yang membuat Rafki menghela nafas.

"Aku tahu kamu pasti terkejut dan merasakan perasaan yang aneh, tapi jangan sampai menangis ya, Rifki gak akan suka itu" Ucap Rafki lembut yang membuat Fatimah tersenyum tipis.

"Biar aku antar pulang Tim" Ucap Rafki lagi dan dijawab anggukan kepala oleh Fatimah.

Di perjalanan menuju rumah Fatimah dipenuhi dengan keheningan karna tak ada yang mengeluarkan suara, mereka saling sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

"Fatim sudah sampai" Ucap Rafki menyadarkan Fatimah dari lamunannya

"Makasih Raf, mau mampir dulu?" Tanya Fatimah yang dijawab dengan gelengan kepala Rafki.

FATIMAH [ TERBIT ]Where stories live. Discover now