Chapter 01 - Permulaan

3.3K 394 300
                                    

•××ו

Di sebuah dimensi ruang gelap nan hampa, aku hanya mengapung tanpa bisa melihat apa-apa.

Eh? Di mana aku? Apa yang terjadi ... ?

Ah ... iya, aku sudah mati. Aku tidak menyangka akan mati dengan cara seperti itu. Sungguh cara mati yang sangat klasik.

•××ו

Beberapa saat sebelumnya.

Aku sedang berjalan pulang dari sekolah, seperti biasa aku selalu berjalan melewati jalan ini. Tapi, disaat aku berjalan aku melihat ada seekor kucing kecil yang sedang terkapar tepat di tengah jalan ini.

Kucing kecil itu kenapa ya? Kenapa dia berdiam di tengah jalan seperti itu?

Aku mendekati kucing itu, lalu melihat keadaannya, "Ya ampun, dia berdarah!" sepertinya dia ditabrak oleh seseorang lalu ditinggal begitu saja.

Dasar orang tidak bertanggung jawab, bila ketemu akan kubunuh kau!

"Kucing ... apa kamu baik-baik saja?" tanyaku kepada Kucing yang sedang terkapar lemas di tengah jalan itu.

Tepat setelah aku bertanya tangan kucing itu sedikit bergetar, "Nyaa~" kucing itu mengeluarkan suara!

"Woah! Syukurlah kamu masih hidup, ayo kita segera pergi ke dokter!"

Aku menundukkan tubuhku lalu mengangkat kucing itu untuk kubawa ke dokter hewan. Niatnya sih seperti itu, tapi ... semua itu tidak berjalan dengan lancar.

Saat aku menggendong kucing kecil itu dan berusaha untuk berdiri.

*BROOOMM!*
*BUGH!*

Tepat setelah aku berdiri, aku ditabrak dari belakang oleh mobil berwarna hitam dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Aku dan kucing kecil yang sedang kugendong ini terpental cukup jauh, aku berusaha memeluk kucing kecil itu sekuat tenaga agar dia tidak terluka.

Mobil itu terus menginjak gasnya dan pergi begitu saja.

Tubuhku terkapar lemas ... pendarahan hebat terjadi, darah sudah membasahi seluruh tubuhku dan terus mengalir ... bahkan, darahku sampai menyelimuti tubuh kucing kecil itu.

Ahh ... dingin sekali.

Aku melihat kucing kecil itu ... kucing itu sudah diambang batas, sudah tidak bisa diselamatkan lagi, pendarahan kucing itu pun semakin memburuk. Dengan seluruh kekuatan yang tersisa aku mengelus kepala kucing kecil itu.

"Ma-Maaf ya, aku tidak bisa menolongmu ... aku berharap, semoga kamu bisa mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik setelah ini."

Dengan suaraku yang sudah sangat serak dan darah yang mulai mengalir dari mulutku, aku berusaha mengatakan semua hal yang ingin kukatakan.

*Uhuk!*

Ahh ... aku sudah sampai batasnya ya? Aku ini benar-benar manusia yang tidak berguna, menyelamatkan seekor kucing saja tidak bisa. Sungguh membuatku ingin tertawa.

Aku terus menerus mengelus kepala kucing kecil itu. "Kasihan sekali ... kucing kecil yang lucu sepertimu harus mati bersamaku di tempat seperti ini. Semoga suatu saat nanti, aku bisa bertemu denganmu di kehidupan selanjutnya ... dan melihatmu hidup dengan bahagia."

"Nya-" *Ghk!*

Sebelum kucing itu selesai mengeong ia terbatuk, badannya terus melemas, hingga akhirnya dia tidak bergerak lagi.

Tensei Shitara Kami ni Natta?!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora