6. Crazy Rafa's √

9.1K 429 11
                                    

Part sudah di Revisi. Pembaca lama harap membaca ulang part yang sudah di revisi, karena ada sedikit bagian yang di tambahkan dan di ganti agar alurnya lebih nyambung dan mudah di pahami.

Happy Reading❤️

*****


SUASANA sekolah sudah benar-benar sepi, pintu-pintu kelas sudah mulai di tutup dengan rapat, siswa-siswi yang tersisa karena ada kegiatan ekstra pun mulai beranjak meninggalkan sekolah tercinta.

Riuh hujan terdengar begitu tajam di telinga, udara dingin berhembus hingga ke tulang. Langit menggelap, suara Guntur pun menggelegar menghiasi langit.

Banyak orang-orang yang menepi di emperan toko hanya untuk berlindung dari guyuran air yang lebat itu.

Kezia memeluk tubuhnya sendiri yang terasa kedinginan, ia masih berada di wilayah sekolah, lebih tepatnya ada di pos satpam di samping parkiran. Ia malas untuk pulang, ia bahkan tidak ingin pulang. Suasana rumah hanya membuatnya jengah.

"Kenapa belum pulang?"

Suara bass seorang lelaki terdengar begitu selaras dengan suara bantingan air hujan ke bumi.

Kezia memasang wajah malas dan hanya mengabaikan orang di sebelahnya.

"Saya bertanya." Lelaki itu sepertinya sangat ingin mendapat jawaban dari Kezia.

Gadis cantik yang kini rambutnya sudah di kuncir kuda hanya melirik sekilas. Malas untuk menanggapi.

"Kepo."

Rafa menghela napasnya kasar untuk kesekian kali dalam menghadapi sifat dan sikap Kezia. Selalu ketus dan jutek.

"Saya minta maaf."

Mendengar kalimat itu terlontar dari bibir Rafa, Kezia pun menengok, menatap Rafa dengan sinis.

"Buat apaan?"

Kezia menjawab dengan cuek sambil menatap tirai Hujan di depannya. Kezia sangat menyukai Hujan, entah kenapa Hujan bisa membuatnya tenang dan lega.

"Buat yang kemarin." Rafa memandang Kezia dengan tatapan yang tulus.

Kezia mengangguk-anggukan kepalanya. "Yaya Gue maafin, tapi Lo jangan seneng dulu." Ia menatap Rafa dengan galak. "Walaupun Gue udah maafin Lo, tapi Gue masih kesel sama Lo yah. Nama Lo udah tercantum di buku daftar musuh Gue."

"Terserah, saya gak peduli." Rafa mengangkat bahu tak kalah acuh. "Yang penting saya udah minta maaf"

"Ishh.."

Kezia mengambil gerakan seakan-akan ingin memukul kepala Rafa, sungguh ia sangat kesal sama Rafa yang sangat songong dan menyebalkan ini.

Rafa lagi-lagi tersenyum kecil hanya karena melihat tingkah Kezia. Entah sudah berapa kali ia tersenyum walau kecil karena tingkah Kezia? Rafa tidak terlalu peduli.

"Mending kamu pulang, bentar lagi mau malam." Rafa lagi-lagi menyuruh Kezia untuk pulang.

"Ngurus amat sih Lo, suka-suka Gue lah." Kezia memutar bola matanya sinis, bersedekap dada, berdiri lurus menghadap ke depan.

"Gak baik cewek pulang malem."

"Alah bacot."

Raut masam masih tetap terpatri di wajah ayu Kezia. Rafa melihat kunci mobil di tangan Kezia, tanpa aba-aba ia mengambil kunci mobil itu dan menarik tangan Kezia untuk mengikutinya.

Kezia tersentak kaget, ia berusaha melepaskan cekalan tangan Rafa. "WOY WOY.. LO MAU NGAPAIN SIH? BALIKIN KUNCI MOBIL GUE! ANJING, HUJAN INI WOY. RAFA SIALAN!!"

BAD LIAR (Completed)Where stories live. Discover now