36. Friendzone √

3.5K 249 6
                                    

SEORANG bocah laki-laki berjalan mendekati seorang gadis kecil mungil dengan rambut panjang berponi sedang berjongkok mencorat-coret pasir dengan sepotong kayu kecil.

"Safira.."

Gadis kecil itu menoleh, kemudian bangkit. Tersenyum menunjukkan giginya yang ompong pada bocah lelaki di hadapannya.

"Rafa.."

"Safira lagi apa? Masuk yuk. Di panggil sama Mama dan Tante Niar."

Gadis kecil itu menggeleng kecil, memanyunkan bibir mungilnya.
"Gak mau Rafa. Fira masih mau main."

"Tapi Fira, kamu kan lagi sakit. Gak boleh panas-panasan. Ayo masuk, nanti Rafa beliin es krim deh." Rayu Rafa kecil, agar sahabat kecilnya menurut.

Safira kecil menatap Rafa berbinar. "Benar yah Rafa beliin Fira es krim?!"

Rafa terkekeh lucu. Mencubit gemas pipi tembam gadis kecil berkulit pucat itu.

"Iya Fira. Ayo masuk. Kita makan dan main di dalam saja."

Mereka pun berjalan bergandengan tangan dengan langkah kecil memasuki rumah besar milik keluarga Safira.

*****

"Safira... Aku bawa teman baru loh. Anak komplek sebelah."

Rafa kecil yang berusia 10 tahun, menghampiri Safira yang sedang duduk di kursi taman. Tangannya menarik seorang bocah laki-laki seumuran dengannya.

"Safira. Kita dapet temen baru. Ayo kalian kenalan. Nanti kita main bareng."

"Ih Rafa. Jangan berisik! Malu tau di liatin orang." Safira cemberut kesal namun hanya sesaat, karena ia baru menyadari jika Rafa tidak datang sendirian. Dan apa tadi katanya? Teman baru?.

Safira tampak tersenyum malu melihat bocah tampan dengan senyum manis. "Halo.. Nama aku Safira." Tangannya terulur, mengajak berjabat tangan.

Bocah lelaki tampan itu menerima jabatan tangan Safira, menatap Safira berbinar. "Aku Alden."

*****

"Rafa.. Aku sama Alden barusan abis main sepeda loh. Keliling komplek."

Rafa yang kini sudah berusia 13 tahun menghentikan kegiatannya bermain game di ponsel pintar. Menatap Safira yang juga seumur dengannya, terlihat makin cantik namun kulitnya masih pucat tanpa rona merah.

"Kok Kamu gak ajak aku main juga sih Fir?" Lelaki kecil itu mendelik sebal.

Safira menatap Rafa polos. "Loh tadi kan aku udah ngajakin kamu main. Tapi kamunya gak mau karena mau nyoba game baru."

"Kesel aku sama kamu." Rafa cemberut, beranjak pergi memasuki kamarnya.

"Rafa ih. Kok ngambek sih?" Safira bingung. Menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

*****

"RAFA.. ALDEN.. AYO KEJAR SAFIRAAA. HAHAHA"

Safira berlarian mengelilingi kebun Teh. Menghindari kejaran Rafa juga Alden yang ikut berlari.

"SAFIRAAA.. UDAH JANGAN LARI-LARIAN, NANTI SAKIT LAGI. AWAS JUGA JATUH!!"

Rafa berteriak panik, berusaha mengejar Safira agar ia bisa menahan gadis kecil itu berlari. Rafa sungguh khawatir dengan keadaan Safira yang lemah, tidak bisa lelah sedikit, ia takut Safira akan kenapa-napa.

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang