27. Pagi yang Aneh ✓

3.8K 281 13
                                    

PAGI ini terasa sangat berbeda dari pagi sebelumnya karena sosok Mayumi yang kini sudah menyibukkan diri dengan peralatan dapur dan bahan-bahan masakan di pantry.

Bahkan Bi Jum pun terheran melihat nyonya besarnya rela bersusah payah di dapur pagi ini hanya untuk membuat sarapan.

"Nyonya, sini biar Saya aja yang masak. Nyonya tunggu aja di meja makan."

Tapi Mayumi tak mendengarkan, dia masih sibuk mengocok adonan untuk membuat pancake, menu sarapan hari ini.

"Udah mending Bibi ke belakang aja, banyak cucian kan disana. Biar aku yang masak Bi." Mayumi membalikan badannya. Melayangkan senyum tulus dari wajah cantiknya.

Bi Jum tertegun. Ia pernah melihat senyuman itu, senyuman indah yang membuat siapa pun yang melihatnya akan jatuh hati pada pemilik senyum itu. Senyuman yang sudah lama hilang dari dua belah bibir kemerahan milik nyonyanya.

"Nyonya ..."

Bi Jum tidak bisa berkata-kata. Tubuhnya terdorong pelan oleh Mayumi.

"Udah sana bibi ke belakang aja, nyuci. Urusan masak biar aku aja. Mumpung anak-anak dan Mas Galih belum bangun."

Akhirnya Bi Jum menuruti perintah Nyonyanya. Bi Jum berjalan menuju tempat mencuci khusus di rumah itu, dengan tatapan yang masih berbalik menatap Mayumi berkali-kali.

Sampai sebuah senyum senang dan lega terpaut di bibir tua Bi Jum.
"Berbahagialah Nyonya. Anda pantas untuk itu." Batin Bi Jum.

Beralih pada Mayumi yang segera menuntaskan acara memasaknya, menyiapkan menu sarapan di atas meja makan. Berupa Pancake, Roti bakar dan selai coklat kesukaan semua penghuni rumah ini dan susu untuk Kezia juga Riri, serta secangkir kopi panas untuk Galih.

Setelah siap semua Mayumi berdecak bangga akan hasilnya. Ia melihat jam di dinding.

Pukul 06:05

Mayumi beranjak dari ruang makan, menaiki tangga menuju kamar Kezia. Ia masuk kedalam kamar Kezia untuk kesekian kalinya. Tentu tanpa di ketahui oleh sang pemilik kamar.

Mayumi berjalan menuju tirai jendela besar di kamar itu, lalu menyibakkan tirai itu hingga sinar matahari menembus memasuki kamar, hingga sinar matahari yang sangat terang itu berhasil mengganggu tidur seorang Kezia.

"Kezia. Wake up!"

Mayumi menarik selimut yang di pakai Kezia. Melipat nya menjadi lipatan kecil lalu di taruh di bagian ujung ranjang.

"Ngghh Bibi.. aku masih ngantukkk" lenguhan Kezia membuat Mayumi menggelengkan kepala dengan senyum lembut di bibirnya.

"Kezia.. Wake Up! Nanti kamu telat."

"Ish iya iya."

Dengan terpaksa Kezia membuka matanya dengan perlahan, karena masih mengantuk. Namun ia langsung terperanjat bangun kala melihat Mayumi yang berdiri di samping ranjang nya sambil bersedekap dada.

"Anda!.. sedang apa anda disini. Keluar!"

Seruan keras Kezia tentu membuat hati Mayumi teriris, namun wanita itu tidak marah, ia masih menyunggingkan senyum untuk Kezia.

"Bangunlah. Mama udah siapin sarapan untuk kamu dan Riri."

Setelah berkata itu Mayumi segera meninggalkan Kezia yang menatap punggung Mayumi dengan tatapan heran dan tak percaya.

"Sumpah. Keknya tuh orang abis kepentok tembok dah. Jadi aneh gitu." Gumam Kezia sinis.

Namun tak ayal di dalam sudut hati Kezia. Gadis itu senang melihat perhatian kecil dari Mayumi.

BAD LIAR (Completed)Where stories live. Discover now