DIARY for 5 years [WEISHIN] ✅

06

190725

Ketika ditengah acara.

Pertama.

"Kita tidak satu tim. Tidak apa kan? Kau bisa melakukannya dengan hebat. Kau center kan."

"Kau juga."

"Hehe."

Saat hari-h.

"Seksi huh?"

"Apanya?"

"It's a love shot."

Wooseok melotot ke jinhyuk yang menggodanya setelah penampilan. Tapi jinhyuk hanya tersenyum.

"Kau hebat." ia mengusak kepala wooseok kemudian.

Kedua.

"Kau yakin membawakan lagu itu?"

"Kau tidak mendukungku?"

"Bu- bukan seperti itu, kau tau aku mengkhawatirkanmu kan? Itu lagu sedih. Kau yakin?"

"Iya."

Wooseok menoleh ke jinhyuk. Sejak tadi ia tidak melihat padanya. Ia tersenyum.

"Tidak apa Jinhyuk, aku tidak apa. Aku memilih itu karena itu mewakilkan perasaanku. Kau lupa aku ini berjiwa kuat."

Jinhyuk hanya membalas dengan senyuman. Ia menarik wooseok ke dalam pelukannya. Ia hanya akan membiarkan hal itu. Wooseok itu sok kuat. Tapi benar ia pasti bisa melakukan hal ini. Ia harus bisa.

Saat hari-h.

Wooseok tidak bisa menahan tangis.

"Berjiwa kuat?"

Wooseok hanya mendiami Jinhyuk di belakang panggung. Ia tau sedang di goda karena tadi.

"Ingin menangis lagi?" jinhyuk menawarkan dirinya. Ia merentangkan tangannya.

Kebiasaan wooseok menangis adalah pelukan jinhyuk dan tentu itu membantunya untuk tenang. Ia mendorong tubuhnya sendiri dan kembali menangis.

"Kau hebat wooseok."

"Kau juga hebat, kau kuat bisa sampai keatas meski kesulitan di timmu."

"Karena melihatmu aku ingin menjadi kuat."

Ketiga.

Mereka berdua melakukannya dengan baik di tim masing-masing.

"Kau keren jinhyukaa."

"Kau juga, seksi, dengan kak seungwoo."

"Mhh apaan sih."

"Haha 😁."

Keempat.

Di suatu malam.

"Satu tahap lagi dan semua akan berakhir."

"Tidak bisakah kita hanya tidur. Aku tidak mau memikirkan hal itu."

"Baiklah, selamat tidur wooseok."

"Jinhyuk."

Ia mendengar suara itu.

"Ayo kita satu tim di final nanti."

- kim wooseok