Chapter 9 Do Kyungsoo

1.3K 268 42
                                    


Yoongi tahu kalau pernikahan palsunya merupakan sebuah bencana dalam hidupnya. Tapi Yoongi tak pernah berpikir itu akan serumit ini. Min Yoongi, yang memang gila bekerja kebetulan mempunyai sebuah proyek besar yang harus diselesaikannya. Yoongi hanya menyesalkan mengapa di saat-saat seperti ini ia harus menikah. Apalagi dengan seorang Son Seungwan.

Semua pekerjaan membuatnya sibuk, terkadang membuat kepala Yoongi berdenyut, penuh tekanan dan depresi. Dan bagus sekali karena keberadaan Seungwan memperburuk semuanya.
Ketiga teman masa kuliah Yoongi terkejut ketika mengetahui siapa perempuan yang akan Yoongi nikahi. Mereka sedang berkumpul di sudut gedung resepsi saat itu, keempat mata elang tertuju pada seorang perempuan dengan gaun pengantinnya sedang tersenyum bahagia dengan teman-temannya. Mark tertawa terbahak, Ilhoon berkata Yoongi terkena karma tapi Kyungsoo menepuk bahunya, mengatakan semua baik-baik saja.

“Semua akan baik-baik saja.” Kyungsoo berkata saat itu, Mark dan Ilhoon telah menghilang, ia memegang segelas champagne, mengamati Min Yoongi yang hampir mabuk, tak mempedulikan apapun bahkan di pernikahannya sendiri.

Yoongi hanya mengangguk dan tersenyum kecut. Ia melihat berkeliling dan melihat Seungwan sedang tertawa gembira bersama dengan keempat temannya yang memberikan selamat atas pernikahan mereka. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan tamu-tamu tak berhenti untuk datang.

Kyungsoo melirik jam tangannya, kemudian pandangannya teralih pada seorang perempuan manis yang sedang mendekati Seungwan, “Seungwan sangat gembira.”

Yoongi tersenyum tipis, “Memang apa lagi yang bisa diharapkan.”

Kyungsoo ganti tersenyum, masih memperhatikan perempuan yang sedang bercengkerama dengan Seungwan.

“Siapa dia?” tanya Yoongi, merujuk pada perempuan tadi.

Kyungsoo tersenyum kecil, “Aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk memberi tahumu, tapi, dia Nam Jihyun, tunanganku.”

Yoongi terkekeh. Langsung tersadar bahwa delapan tahun berlalu dengan sangat cepat, Mark berhenti menjadi playboy, Ilhoon sudah menikah dan bahkan Kyungsoo mempunyai seorang tunangan. Yoongi kemudian bercermin dengan dirinya sendiri dan menyadari bahwa ia juga sudah menikah.

“Juniorku di firma hukum kami.” Kata Kyungsoo.

Yoongi mengangguk, kemudian ia menyadari sesuatu. Kyungsoo, salah satu teman terbaiknya sekarang bekerja di salah satu firma hukum terpercaya di Korea.

“Kyungsoo-ah,” panggil Yoongi.

“Apa?”

“Apakah mungkin untuk … “ bisik Yoongi, “untuk melayangkan perceraian—“

Kedua mata Kyungsoo membulat, tak mempercayai pendengarannya, ia berkata, “Kau bercanda—“

“Tidak.” Balas Yoongi. “Tidak mungkin aku bercanda.”

Kyungsoo menatap Yoongi dengan gusar, “Pernikahanmu baru berumur delapan jam, Min Yoongi.”

“Sembilan jam, sebenarnya.” kata Yoongi tak peduli. “Seperti aku peduli saja.”

“Kau harus benar-benar pikirkan risikonya, Yoongi.” Kata Kyungsoo tegas.

Yoongi mendesis rendah. “Kau pikir aku perlu mempertimbangkan apa lagi kalau aku menikah dengan dia?”

Kyungsoo langsung menggeleng, tak menyetujui, melihat lagi kearah Seungwan, binar cerah yang persis sama sejak delapan tahun yang lalu. Kyungsoo tak mau ikut campur, tapi Kyungsoo mengharapkan sesuatu yang baik berjalan diantara sahabatnya dengan Seungwan. Walaupun harapan itu hampir mustahil. Tapi tetap saja.

“Kau sedang tidak berpikir jernih, Yoongi.” Kata Kyungsoo.

Yoongi berdecak kesal. “Kyungsoo, aku tidak pernah meminta sesuatu sepenting ini—“

Kyungsoo menghela nafasnya. “Tapi tetap saja, Min Yoongi.” Ia memperhatikan Yoongi sekali lagi, “Kau sekarang sedang mabuk.”

Yoongi berdecak sekali lagi. “Aku tidak cukup mabuk untuk memutuskan hal sepenting ini, Kyungsoo.”

Kyungsoo menggeleng lagi, “Tidak, Yoongi.”

Ia memutar tubuhnya, supaya bisa benar-benar memperhatikan Yoongi. “Setidaknya kau harus mencoba. Aku tidak berniat ikut campur, tapi aku punya pandangan bagus mengenai kalian berdua—“

“Omonganmu kacau, Kyungsoo. Aku hampir berpikir kaulah yang sedang mabuk.” Yoongi tergelak.

Kyungsoo ganti berdecak. Ia memperhatikan raut wajah Yoongi, kendati mabuk, Kyungsoo tahu Yoongi tidak sedang bercanda. Dia masih sangat waras untuk mengucapkan kalimat gila tadi. Kyungsoo mengalihkan pandangannya, langsung berpikir apakah memang hubungan Yoongi dengan Seungwan tidak ada harapannya sama sekali.

“Kau tega membiarkanku tersiksa hidup dengannya?” tanya Yoongi, memelas—sama sekali bukan Yoongi yang Kyungsoo kenal saat ini.

“Kau bahkan belum mencobanya.”kata Kyungsoo, mencoba berargumen, walaupun ia tahu itu percuma.

“Apakah aku bahkan harus mencoba.” Kata Yoongi kesal.

Percakapan keduanya diinterupsi oleh seorang perempuan mungil yang manis, ia mendekati mereka dan menyapa.

Ten Million DollarsWhere stories live. Discover now