Chapter 14 Jeju the Disaster Island

1.4K 284 160
                                    

Seungwan sudah membiasakan diri untuk terusik dengan pernyataan Rose tempo hari. Bahwa Yoongi tidak mengada-ada. Bahwa Jenny Kim benar-benar ada. Bahwa Jenny Kim adalah mantan kekasih Min Yoongi. Bahwa keduanya hampir menikah dua tahun yang lalu.

Walaupun sejak saat itu, Seungwan jadi lebih sering melamun. Sering merasa sesak sendiri. Sering merasa sendirian, tak dikenal dan tersingkir ... bagi orang-orang di sekitar Yoongi.

Percakapan Seungwan dan Rose kemarin tidak berhenti pada topik bahwa Jenny merupakan mantan kekasih Yoongi—hampir menikah dua tahun yang lalu. Tapi hal-hal lain mengenai Jenny, lingkaran pertemanan mereka dengan Yoongi, hubungannya dengan keluarga Yoongi, serta betapa serius hubungan mereka dahulu.

Rose dan Jenny merupakan sahabat dekat. Mereka berdiri di satu lingkaran pertemanan yang sama sejak duduk di bangku kuliah. Dan Seungwan cukup terkejut saat tahu bahwa Jenny-lah yang merekomendasikan Rose untuk bekerja di perusahaan Yoongi. Tapi Seungwan tak bisa lebih terkejut lagi ketika tahu bahwa Jisoo, istri Min Seokjin yang berarti merupakan kakak iparnya, adalah salah satu orang yang juga masuk ke lingkaran pertemanan itu. Mereka berempat, satu orang lagi yang belakangan Seungwan ketahui bernama Lisa, adalah gank perempuan eksklusif di Kyunghee University pada masanya. Keempatnya sudah mengenal dan dekat dengan gank eksklusif Yoongi pada saat itu.

Mengetahui semua kenyataan itu, membuat Seungwan merasa hanya menjadi sebutir debu diantara mereka semua. Terlebih jika ia mau menyaingi Jenny Kim, yang mana—menurut Seungwan—adalah hal yang mustahil.

Yoongi tak berbohong tentang Yoongi yang sangat mencintai Jenny Kim dan tak ada yang pernah bisa menggantikannya—melihat watak Yoongi yang seperti es, Seungwan pikir Yoongi tak bisa jatuh cinta, atau paling tidak begitu, sampai ia jatuh cinta pada Jenny Kim dan berkencan dengannya selama tiga tahun penuh.

Seungwan bukan tandingan Jenny Kim.

Sama sekali bukan.

Seungwan tersenyum getir dalam lamunannya.

Suara pramugari dari loudspeaker pesawat yang Seungwan tumpangi memaksa Seungwan untuk kembali ke realita. Ia mengerjapkan matanya, berusaha untuk tidak jatuh melamun lagi. Pramugari mengumumkan pesawat yang ditumpangi Seungwan telah sampai di Jeju International Airport. Seungwan kemudian membereskan barang-barangnya; ponsel, headset, dompet, kemudian membangunkan Yoongi yang masih tertidur di sampingnya.

"Kita sampai." Ujar Seungwan padanya. Yoongi terbangun di tempatnya. Sementara itu Seungwan menengok ke kursi depan—dimana ayah mertua dan ibu mertuanya duduk, keduanya telah bersiap-siap untuk turun.

Nyonya Min menengok sebentar ke belakang untuk melihat anak dan menantunya—memastikan keduanya untuk turun. Ia membuang wajah saat matanya tak sengaja beradu pandang dengan Seungwan.

Berbicara tentang Nyonya Min, ibu mertua Seungwan—yang dahulu tidak menyukai Seungwan dan mengabaikan Seungwan, sikapnya sama sekali belum berubah—bahkan setelah berbulan-bulan Seungwan resmi menjadi menantunya. Nyonya Min masih membalas perkataan Seungwan dengan ketus, masih mengabaikan keberadaan Seungwan ketika seharusnya ia tidak, masih tidak menganggap Seungwan sebagai menantunya sendiri.

Pergi ke Jeju bersama dengan kedua mertuanya serta suaminya sendiri seperti sebuah bencana untuk Seungwan. Tuan Min tak peduli, Nyonya Min mengabaikannya dan Yoongi menganggapnya tak ada—Seungwan harus berada di tengah-tengah mereka. Tapi karena Yoongi-pun tak bisa menolak permintaan ayah mertuanya untuk pergi ke Jeju, otomatis Seungwan tak bisa berbuat apa-apa.

Ten Million DollarsWhere stories live. Discover now