11Gone.

2.6K 273 24
                                    

Happy Reading.

-

"Apa Noona yakin?" Aliya mengangguk tanpa menoleh, terus saja Mengemasi barang-barangnya. Aliya akan berangkat ke Jepang malam ini juga. Aliya tidak akan menunggu Andrew, biarkan Andrew menyusul nanti setelah ujian. Aliya akan berangkat mendadak.

"Apa Noona benar-benar putus dengan Jimin Hyung?" Aliya menghentikan tanganya dan menerawang jauh kedepan. Matanya berubah kosong, munafik jika Aliya benar-benar ingin putus dengan Jimin. Dirinya Mencintainya Jimin melebihi dirinya.

"Ya. Ini yang terbaik untuk kami. Aku tidak akan menahan Jimin Oppa. Lagi pula ini juga demi Kalista!" Andrew menghela nafas dan memeluk Aliya dari belakang. Menaruh dagunya pada pundak kakaknya.

"Apa aku harus mengatakan kebenaran ini pada Jimin Hyung!" Aliya menggeleng tegas atas ucapan adiknya. Tidak, biarkan Jimin salah faham dengan dirinya dan Hyun Jin. Aliya tidak akan mengatakan kebenaran itu pada Jimin.

"Tidak. Noona baik-baik saja, mungkin Jimin Oppa bukan jodoh Noona. Andrew ya berjanjilah kau tidak akan mengatakan apapun pada Jimin. Jika dia bertanya apapun padamu katakan saja kau tidak tau" Andrew mendengus mendengar permintaan Noona-nya. Apa-apaan ini?

"Dan menurut Noona Jimin Hyung akan percaya begitu jika aku bilang tidak tau apa-apa?" Aliya menghela nafas mendengar ucapan adiknya. Benar! Jimin tidak akan percaya jika Andrew berkata seperti itu.

"Beralasan lah sebisamu. Apapun yang menurutmu benar katakan!" Cetus Aliya lelah dan kembali mengemasi barang barangnya.

"Menurutku yang benar itu aku mengatakan jika Noona tidak ada hubungan apa apa dengan Hyun Jin Hyung. Noona hanya disuruh menemani Hyun Jin Hyung jalan jalan oleh Ayah. Itu yang benar!" Aliya menggeleng pelan mendengar ucapan adiknya. Percuma mengatakan ini pada Andrew. Andrew sangat menginginkan Jimin jadi suaminya dan Andrew pasti akan melakukan apapun untuk mereka kembali. Tapi ini yang terbaik, mereka harus berpisah agar semua kembali normal.

"Biarkan ini mengalir seperti air. Noona tidak akan banyak berkomentar lagi. Jika kami memang berjodoh pasti akan bersama lagi, kau tidak perlu khawatir" Andrew akhirnya mengangguk dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Aliya.

"Jaga diri Noona baik-baik jika terjadi sesuatu tolong hubungi aku. Aku akan segera menyusul Noona. Aku janji!" Aliya tersenyum tipis dan mengusap tangan adiknya yang melingkar pada pinggangnya.

"Selesaikan urusanmu dulu disini. Noona akan baik-baik saja!"

+

Kalista menatap aneh Jimin yang meringkuk diatas meja dengan berbagai minuman keras. Jimin mabuk? Pasti ada masalah! Kakaknya bukan tipe laki-laki pemabuk.

Kalista memutuskan pulang dan minta maaf pada Jimin. Benar yang dikatakan semua orang dirinya tidak boleh egois. Jimin juga berhak bahagia dan jikapun itu dengan Aliya, Kalista akan menyetujuinya. Kalista tidak bisa terus disamping Jimin. Mereka punya kehidupan sendiri-sendiri dimasa depan.

Kalista tidak akan melarang hubungan antara Jimin dan Aliya. Tidak akan.

"Oppa?" Kalista mendekati Jimin. Bau alkohol menyeruak di udara dan Kalista benci ini. Dirinya anti alkohol dan sekarang Jimin mabuk-mabukkan.

"Oppa!" Kalista menyenggol lengan Jimin. Berharap Jimin bangun. Tapi sepertinya dia tidak akan bangun. Melelahkan, kenapa juga Jimin mabuk?

"Oppa"

"Kenapa kau selingkuh Aliya? Kenapa!" Tangan Kalista yang akan meraih lengan Jimin terhenti mendengar ucapan Jimin. Apa Jimin bilang? Aliya selingkuh? Tidak mungkin.

My Young Sister ☑Where stories live. Discover now