I Love You.

2.3K 170 19
                                    

Happy Reading.

*

"Kau menyukai Kalista?" Andrew diam mendengar pertanyaan Jimin. Jimin mengajaknya bicara setelah sarapan bersama. Dan topik utamanya adalah dirinya.

"Jawab aku Andrew" Andrew menghela napas panjang dan mengangguk pelan.

"Aku menyukainya dari dulu, hanya saja saat tau dia adikmu aku mencoba menghentikan perasaanku hanya saja tidak bisa. Aku menyukainya sampai saat ini" Jimin benar-benar ingin memukul wajah Andrew, mengatakan itu dengan mudah dan tanpa beban. Brengsek. Tapi Andrew hanya jujur.

"Kau pasti tau jika kalian tidak bisa bersatu" Andrew terkekeh dan menatap Jimin dengan serius.

"Aku tau Hyung. Aku sangat tau, itu sebabnya aku menahan perasaanku sampai saat ini bahkan detik ini juga. Aku faham dengan situasi ini dan ya aku tidak akan merusak kebahagiaan Kakakku sendiri. Aku tidak segila itu" jawab Andrew dengan serius.

Jimin sendiri menghela nafas dan memijat keningnya. Pusing menderanya saat tau ini semua. "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya Jimin yang sudah lemas. Jika menyangkut hati, Jimin tidak akan bisa banyak berkomentar. Jimin lemah menyangkut hati.

Andrew menatap dalam Jimin, sebenarnya Andrew ingin melakukan satu hal hanya saja harus dengan ijin Jimin.

"Ijinkan aku liburan berdua dengan Kalista. Berikan aku waktu berdua dengannya selama 3 hari. Yah setidaknya aku harus punya kenangan indah bersamanya sebelum melihat dia bahagia atau menikah dengan laki-laki lain" Jimin mendongak menatap Andrew. Setelah sekian tahun baru kali ini Andrew meminta ini padanya.

"Asal kau janji satu hal padaku" ujar Jimin dengan serius.

"Mwonde?" Tanya Andrew ingin tahu.

"Jangan hamili adikku" dan setelahnya Andrew tertawa mendengar suara Jimin. Menghamili Kalista? Yang benar saja. Andrew bahkan tidak memikirkan itu sama sekali.

"Tenang saja Hyung. Aku tidak sedewasa itu untuk menghamili Kalista. Lagi pula aku bukan Park Jimin dan Aliya Kim" jawab Andrew dengan tawanya.

"Sialan kau. Kau baru saja mengolokku hah?" Andrew hanya tersenyum dan membuat jarinya berbentuk V.

"Aku bercanda Hyung" Jimin mendengus dan menjitak kepala Andrew.

"Bocah kurang ajar" Andrew tersenyum dan mengusap bekas jitakan Jimin.

"Jadi boleh aku pergi?" Tanya Andrew memastikan.

"Pergilah" cetus Jimin ketus.

"Gumawo Hyung ah ya Hyung aku tidak mau Noona tau tentang perasaanku yang sebenarnya. Dia akan terbebani jika tau aku mencintai Kalista. Apalagi kenyataan jika aku mengalah untuk kebahagiaannya" ujar Andrew serius. Andrew tidak mau Aliya tau apapun yang dirinya rasakan. Kakaknya terlalu banyak menderita dan sekarang saat akan merasakan kebahagiaan, Andrew tidak akan merusaknya dengan kebenaran perasaanya.

Aliya terlalu berharga untuk terluka lagi. Kakaknya harus Bahagia. "Aku tau" jawab Jimin dengan senyum tipis. Andrew tidak berubah. Masih memikirkan kebahagian Aliya disaat seperti ini.

"Berkemaslah aku akan menyiapkan kepergian kalian, aku akan mengaturnya" cetus Jimin.

"Gumawo Hyung"

*

Kalista diam saat jemarinya digenggam erat oleh Andrew, hanya diam menunduk tanpa memperhatikan jalan. "Kau keberatan pergi bersamaku?"

Suara Andrew membuat Kalista menoleh, menatap sendu wajah Andrew. "Wae?" Andrew tersenyum dan terus saja melangkah.

"Aku butuh jawaban Andrew Kim" tekan Kalista yang meremas tangan Andrew.

My Young Sister ☑Where stories live. Discover now