This Ending.

2.5K 204 22
                                    


Happy Reading.

*

"Lihat aku" Kalista menggeleng mendengar ucapan Andrew. Dirinya malu, sementara Andrew mendengus kesal dan menarik tangan Kalista hingga tubuh mereka menempel.

"Andrew"

"Hem?" Andrew mengusap pipi Kalista dengan lembut, beberapa kali tersenyum dan memperhatikan wajah Kalista.

"Kita sudah ke pantai, mall, pusat permainan dan taman. Oh ranjang juga. Apa ya yang belum?" Mata Kalista terbuka mendengar ucapan Andrew. Benar keduanya sudah 3 hari disini dan esok saatnya mereka pulang. Kenapa waktu cepat sekali berakhir.

"Ah aku belum makan malam romantis denganmu, hei jangan bersedih. Kau sudah janji akan tersenyum selama 3 hari ini" cetus Andrew yang membawa wajah Kalista menatapnya. Sementara Kalista mencoba tersenyum tipis.

"Memang se romantis apa makan malam yang kau siapkan?" Andrew mengusap rambut panjang Kalista.

"Rahasia. Dandanlah yang cantik. Mengerti?" Kalista mengangguk pelan. Hanya beberapa jam lagi tersisa dirinya menjadi kekasih Andrew Kim dan setelah ini meraka hanya sebatas kerabat ipar.

"Ayo"

"Baiklah"

*

Jimin terus saja mendusel Aliya, mengabaikan Aliya yang ingin lepas darinya. Aliya bahkan tidak bisa bergerak sekedar mengambil anaknya yang ada dikamar ibunya. Jimin benar-benar ingin mendominasi dirinya sendiri. Dasar Park Jimin.

"Oppa?"

"Hem"

"Bangun"

"Tidak mau"

"Ini sudah sore"

"Biar saja" rasanya Aliya ingin menjitak kepala batu Jimin. Menyebalkan sekali seperti ini.

"Ayolah" Jimin menengok atas dan menatap Aliya dengan datar. "30 menit" Aliya memijat keningnya pusing. Kenapa suaminya jadi anak kecil seperti ini? Mana Jimin yang dewasa dulu?

"Baik-baik" Jimin bangkit dengan malas setelah melihat wajah malas Aliya.

"Oppa kenapa kau jadi kekanakan seperti ini?" Jimin tersenyum dan menunjukkan jarinya yang berbentuk V.

"Karena aku mencintaimu dan aku bosan hidup sendiri selama 2 tahun ini. Jadi aku hanya balas dendam" jawab Jimin dengan riang. Mengabaikan wajah Aliya yang shock.

"Aku hanya ingin dilebihkan kasih sayang pada Istri Ku. Hanya itu" Jimin bangkit dari duduknya dan menatap Aliya dengan senyum manisnya.

"Jadi bersiaplah menghadapi Jimin yang kekanakan dan manja. Oke sayang" dan setelahnya Jimin berlalu kearah kamar mandi, mengabaikan Aliya yang memekik tidak percaya. Ya Tuhan kenapa Jimin jadi seperti ini? Suaminya sepertinya kejatuhan hantu aneh.

"Hah Ya Tuhan "

*

Kalista menutup mulutnya tidak percaya saat melihat hal yang Andrew tunjukkan. Sebuah makan malam romantis dengan pemandangan menghadap laut, belum lagi dengan penerangan hanya lilin, hingga membuat hanya bulan yang menjadi sinar disana.

"Ayo?" Kalista tersenyum dan menerima uluran tangan Andrew. Berjalan kemeja yang sudah disediakan.

"Terima kasih" cetus Kalista saat Andrew memberikan tempat padanya.

"Don't Say Something Baby" pipi Kalista merah mendengar ucapan manis Andrew. Walaupun mereka biasa bertengkar tapi dihadapkan dengan keadaan seperti ini juga pasti hanya akan tersisa kegugupan.

My Young Sister ☑Where stories live. Discover now