17

212 30 12
                                    


















Good Mood
Vote and comment sangat diperlukan..







.





.



.


.




.


.





       Jimin melangkah menyusuri koridor rumah sakit yang sedikit temaram itu dan hendak pulang setelah menengok kekasih sahabatnya-Jungsuk. Walaupun Tae belum ditemukan sampai saat ini. Setidaknya ia harus datang menemui jungsuk yang sama-sama menjadi korban, dan hanya Jungsuk harapan satu-satunya lah yang mungkin mampu menolong Taehyung.

     Jimin keluar menuju tempat parkiran yang nampak sepi tanpa seorangpun. Langkah suaranya pun menggema di basement rumah sakit itu, tak ada seorang pun disana. Aneh, setidaknya mungkin ada satu atau dua orang. Ini membuat bulu kuduk Jimin mendadak berdiri dan jantungnya berdetak tak karuan. Seandainya Seokjin tidak mendapat telepon dari kantornya, mungkin ia akan berada bersama nya disini. Dengan langkah tergesa, Jimin berjalan mendekati mobilnya sambil mencari kunci mobil yang ia simpan di saku celana, namun tak sengaja kunci mobil itu terjatuh sehingga ia harus mengambilnya. Namun saat ia sedang mengambil barang tersebut, Jimin merasakan ada seseorang sedang berdiri di belakangnya. Jimin yang telah mengambil kunci kini berdiri perlahan sambil memejamkan matanya-menguatkan diri supaya ia berani melihat seseorang itu. Dengan menelan ludah ia mulai melihat dengan perlahan ke belakang, namun nihil! Tidak ada siapapun dibelakangnya. Apakah itu tadi hanya perasaan Jimin saja? Lalu dengan segera ia menarik diri menuju mobilnya dan..

     "Aaaammmbbbbb"

     Seseorang itu memang benar ada, dan kini sedang membekam mulut Jimin yang sedang berteriak minta tolong tetapi tak bisa. Seseorang tersebut masih memegang mulut Jimin dan perlahan ia membuka hoodie serta topi hitamnya, sehingga Jimin bisa melihat wajah pria tersebut.

     "Jungkook?". Yang disebutkan namanya itu hanya tersenyum manis di hadapan Jimin. Namun tidak untuk dirinya sendiri, semenjak kejadian itu, Jungkook tidak pernah datang lagi kepada dirinya dan membuat Jimin terambang di dalam hubungan tidak jelas arahnya kemana. Ia langsung melesat menuju mobilnya dan segera masuk ke dalam. Sebelum pintu mobil tersebut menutup Jungkook menahannya dan malah menarik Jimin keluar sambil mendorongnya ke tempat mobil bagian lain, dorongan itu sedikit menyakiti Jimin namun yang lebih mengerikan pandangan Jungkook terhadap dirinya yang tajam dan tegas, sehingga ia tidak berani menyebutkan kata apapun.

     "Wae?!!" Lontar Jungkook. Jimin memandang orang yang ada di hadapannya sambil mengerutkan dahi. "Wae?" Mengulang kata kembali

      "Kenapa kau selalu mengganggu hidupku dan otakku huh?!" Dengan wajah yang memerah akibat amarah. Dan Jimin yang mendengarnya semakin bingung. Jungkook melepaskan Jimin dan mulai tertawa sendiri, akibat tingkah spontan nya yang membludak.

     "Ku kira, aku bisa memainkan permainan ini. Tapi sayang, aura mu terlalu kuat sehingga melemahkan jati diriku yang susah payah dibentengi"

     "Kau?!" Sambil melihat Jimin dengan kilatan matanya. "Apakah aku harus membunuhmu? Atau membiarkan hidupku tak tenang, karena kehadiranmu?"

Joker (VHope) (New)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora