tigabelaas.

2.2K 114 0
                                    

Naura diam sejak masuk ke dalam mobil tak membuka suara sedikitpun sebut saja dia ngambek.

Azmi sudah melakukan berbagai upaya dan mencari seribu macam topik. Tetap tak ada balasan untuk semua pertanyaan darinya, kini azmi sudah menyerah dia fokus saja menyetir.

"gak usah beli bahan masakan" Ucap naura.

Azmi menautkan alisnya, "Nanti makan apa?"

Naura melirik tajam suaminya, "minta sama marsya!" Tandasnya dengan kesal.

Kenapa naura jadi menggemaskan seperti ini saat cemburu? Hati azmi meleleh melihat wajah kesal istrinya, azmi langsung membawa naura ke sandarannya. Tapi sang empu sempat bersikeras menolak, sampai akhirnya luluh.

Azmi mengelus pipi naura dengan tangan kirinya, tak banyak bicara hanya diam dengan fikiran. Begitupun naura hanya menikmati sentuhan azmi, yang baginya terasa lembut dan menenangkan. Namun ini tidak sehat untuk jantungnya, bisa berdetak lebih cepat dari biasanya. Mau copot rasanya!

"Maaf ya bikin kamu marah sama cemburu"

"Aku nakal ya nau?"

"Marah aja gak papa, dari pada kamu diem kaya tadi. Gak nyampe sejam, tapi rasanya sakit liat kamu diem kaya tadi. Mendingan kamu omelin aja aku seriusan, sekali lagi maaf bikin kamu jadi sakit hati, aku udah bikin goresan kecil di hati kamu"

Naura bergeming dia beranjak dari posisinya dan menatap azmi. Sang empu merasa di tatap ikut melirik kecil, "Kenapa naura?" Tanya dengan lembut.

"ga!"

Sesampainya di rumah bundanya naura langsung berlari masuk ke dalam meninggalkan azmi yang masih di dalam mobil.

Sungguh dia merindukan suasana rumah ini, dia amat sangat rindu dengan semuanya. Terutama omelan bundanya, walaupun kadang jengah mendengar bundanya mengomel sepanjang masa. Ternyata itu menjadi rindu paling jahat saat sudah jauh.

Di ruang tamu terlihat ada keluarga rian sedang berkumpul, ada sarah dan karin juga. Naura menyalami yang ada disini, lalu pamit menemui bundanya yang sedang di dapur sepertinya.

Naura tersenyum kecil melihat sosok yang sangat dia rindukan sedang menggendong Arga.

"Assalamualaikum" Ucapnya lalu menyalami bunda dan ayahnya.

Naura mengambil arga ke dalam gendongannya.

"Waalaikumsalam" Kompak gea dan bio.

Naura tersenyum senang, "Kangen aku kan?" Godanya pada gea.

Bio terkekeh melihatnya "Bunda mu ngerengek terus nau" Adu bio, Gea terus saja meminta di antarkan ke apartemen azmi. Katanya kangen sama anak bungsunya.

Naura mengangguk dengan ekspresi meledek, jika jauh selalu di tangisin di kangenin. Jika berada dekat, selalu di suruh jauh jauh. Itu lah gea.

"Ayah kamu juga tuh" Timbal gea membuat naura tertawa lalu mencium pipi kanannya.

"Nau juga kangen bunda. Soalnya di sana gak ada yang marahin aku, bosen jadinya" Keluh naura.

Gea memiringkan kepalanya sedari tadi dia tidak melihat kedatangan menantunya yang tampan itu.

"Suami mu mana?" Tanya Gea.

Naura ikut menengok kebelakang, "Di depan kali" Jawab naura cepat.

Bio menepuk pundak naura "Ayah mau ke depan dulu" Naura mengangguk.

EnziWhere stories live. Discover now