Keluarga Baru

12.7K 1.1K 7
                                    

4

Selama perjalanan menuju kediaman Jenderal Li, Meihua lebih banyak diam. Sejujurnya dia bingung bagaimana membuka pembicaraan dengan sang Jenderal. Mereka duduk di dalam kereta kuda di sisi yang berlainan. Hanya derap kaki kuda dan derak roda kereta yang terdengar.

Perjalanan itu terasa begitu jauh bagi Jenderal Li. Hal yang aneh menurutnya, sebab kediaman Jenderal Li sebenarnya masih di lingkungan kompleks istana. Tak tahan dengan keheningan yang terus berlanjut, Jenderal Li mulai membuka percakapan.

" Ehemmm hemmm. Nona Bai apakah Anda keberatan dengan keputusan Kaisar?" Tanyanya.

" Jenderal Li, tidak dihukum mati saja sudah merupakan keberuntungan bagi ku. Apalagi menjadi salah satu anggota keluarga dari kediaman Jenderal," jawab Meihua.

" Ya. Itu lebih baik daripada kematian. Ah nona Bai nama istriku Bai Lianhua. Kedepannya dia akan menjadi ibu angkat anda, dan saya menjadi ayah angkat anda," jelas Jenderal Li.

" Kalau saya menjadi anak angkat anda. Tidak perlu berbicara sopan seperti itu. Bagaimanapun anda seorang Jenderal. Seharusnya saya yang berbicara sopan pada anda."

" Benar. Hua'er mulai sekarang kau adalah anakku," lalu pecahlah tawa sang jenderal. Meihua ikut tersenyum manis dan sejak saat itu hubungan keduanya telah semakin erat.

Kediaman Jenderal Li begitu besar. Ketika kereta kuda memasuki gerbang kediaman yang dijaga oleh dua orang prajurit, seorang pelayan langsung berlari menyambut kedatangan kereta kuda itu. Pintu kereta terbuka, Jenderal Li turun pertama kali menyusul kemudian Bai Meihua.

" Pelayan panggilkan istriku, Lianhua dan katakan padanya aku menunggu di aula utama !" perintah Jenderal Li.

" Baik Tuan," pelayan itu lalu tergopoh-gopoh menuju paviliun milik Bai Lianhua.

"Hua'er, mari kita tunggu ibumu di aula utama,"ajak Li Hao.

" Ayah, bagaimana kalau ibu tidak menerimaku?"ada nada ketakutan dari suara Meihua.

"Bagaimana dia bisa tidak menerima, kau dititipkan langsung oleh kaisar, dan setelah kami menikah sekian tahun tidak dikaruniai anak , Lianhua sangat - sangat menginginkan seorang anak."

Pintu aula terbuka lebar, seorang wanita paruh baya terlihat memasuki aula. Walaupun telah berumur, kecantikan masa muda masih membayang di raut wajahnya. Bibirnya juga mengukir senyum tipis. Bai Lianhua mengambil tempat duduk di seberang Meihua. Memandang Meihua dari atas ke bawah dan sebaliknya. Tidak ada perubahan di wajahnya. Tapi Meihua bisa melihat rasa penasaran yang tinggi dari sorot mata itu.

" Nona ini siapakah?" Tanyanya langsung

" Menjawab nyonya, namaku Bai Meihua."

"Kau dari keluarga Bai? Tapi aku tidak ingat ada anggota keluarga yang bernama Meihua."

"Nyonya, saya memang keluarga Bai yang ada di masa depan. Tepatnya ribuan tahun yang akan datang. Saya tersesat ke masa ini, dan kaisar memerintahkan saya untuk ikut Jenderal Li ke kediaman ini," Meihua memutuskan untuk langsung berterus terang.

"Apa maksudmu? Jadi keluarga Bai kita tetap ada sampai ke masa depan? Aahhh bukankah itu berarti kita bisa dikatakan sebagai saudara?" Nyonya Lianhua merasa senang sekali.

" Istriku, ada banyak marga Bai yang ada saat ini," kata Jenderal Li.

" Suamiku, jangan ragukan perkataanku. Aku yakin kita dari keluarga Bai yang sama. Setiap keluarga Bai bukankah selalu berani berkata terus terang?."

" Baiklah. Berarti kau setuju untuk menjadikan Meihua keluarga mu? Karena yang mulia kaisar memerintahkan kita untuk mengangkat Meihua menjadi anak angkat kita," jelas Jenderal Li Hao.

Wajah nyonya Lianhua jelas menunjukkan raut terkejut. Sedangkan Meihua menggigit bibirnya, ragu untuk mendengar jawaban nyonya Lianhua.

" Jenderal Li, Nyonya Besar. Jika kalian tidak bersedia saya bisa menjadi pelayan saja. Yang penting saya tidak di penjara dan dihukum mati," terang Meihua.

"Aiya! siapa bilang kami tidak setuju. Sejujurnya aku terkejut, tapi aku sangat bahagia sekarang. Bukankah aku akan mendapatkan seorang anak gadis yang begini cantik," Nyonya Besar langsung memeluk Meihua.

" Anda tidak keberatan dengan keputusan Kaisar?" Tanya Meihua mencoba memastikan.

" Kalau sudah keputusan Kaisar, berarti itu menyangkut nyawa kita. Lagipula tanpa diperintah, aku pasti sudah menganggap mu sebagai anakku."

" Meihua sangat berterima kasih atas kemurahan hati Nyonya dan Tuan besar," mata Meihua berkaca - kaca. Dia merasa bahagia mendapat keluarga baru di tempat yang asing untuknya

"Bicara apa kau ini gadis muda. Justru aku yang sangat bahagia. Setelah sekian tahun, akhirnya langit mendengar doaku. Mendapatkan seorang anak sepertimu bukankah itu anugerah langit untukku,"Isak Nyonya Lianhua.

"Istriku. Kita sungguh beruntung mendapat seorang anak yang cantik. Hua'er panggil kami ayah dan ibu mulai sekarang!"

"Baik Ayah Ibu."

Nyonya Lianhua lalu memeluk Meihua dengan erat dan Jenderal Li hanya menatap mereka dengan penuh haru.

Pendekk ya 😅 selamat membaca 😄😄

My Empress from the Future (END)Where stories live. Discover now