Pengantin untuk Kaisar

11.4K 972 39
                                    

10

Perjamuan makan malam yang dilaksanakan di kediaman ibu suri tampak berbeda dengan kehadiran kaisar. Keluarga Jenderal Li, keluarga pejabat Chu dan keluarga menteri Kang nampak hadir. Begitu pula pejabat-pejabat di bawah tingkatan mereka.
Tidak ada satupun yang berani bersuara, hingga suasana di perjamuan itu terkesan dingin mencekam.

Setelah semuanya selesai dan para dayang menghidangkan teh dan kudapan-kudapan kecil di meja masing-masing, barulah sang kaisar membuka percakapan.

"Kalian semua tentu tahu alasan dipanggil ke istana? Kalian akan menjadi saksi Zhen memilih permaisuri. Hari ini kompetisi pemilihan calon permaisuri telah diadakan oleh ibu suri. Zhen berterimakasih kepada ibu suri yang telah membantu tugas Zhen memilih pendamping, dan malam ini Zhen akan mengumumkan berdasarkan kompetisi siapa yang pantas menjadi permaisuri. Apakah ada yang keberatan dengan putusan Zhen?"

"Kami tidak berani, yang mulia," serentak semua menjawab dengan menundukkan kepala.

"Apa yang dikatakan yang mulia kaisar sangat benar. Calon permaisuri dipilih berdasarkan kompetensinya menyelesaikan tiga tugas yang kuberikan. Kasim Hui bacakan hasil tugas yang telah diselesaikan!" Ibu suri menimpali ucapan kaisar.

"Laksanakan, ibu suri," Kasim Hui mulai membaca hasil kompetisi. " Tahap pertama, sulaman terindah dan paling rapi adalah sulaman Nona Meihua. Sulaman burung Hong dan Naga yang saling berbelit tampak begitu hidup. Selamat untuk nona Meihua," Kasim Hui menundukkan kepalanya ke arah Meihua.
"Tahap kedua, lukisan yang pantas menghiasi ruangan pribadi ibu suri adalah lukisan Nona Hongmei. Lukisan itu begitu anggun mencerminkan pelukisnya. Selamat kepada nona Hongmei.
Akan tetapi ibu suri belum pernah melihat lukisan seperti milik nona Meihua, permainan warna yang begitu berani sangat sedap dipandang mata. Ibu suri menginginkan lukisan ini juga dipasang bersama lukisan Nona Mingfen di aula kediamannya."

"Apa-apaan ini? Kenapa aku yang menang tapi lukisan mereka juga diinginkan ibu suri?"batin Hongmei. Gadis itu mengepalkan kedua tangannya.

"Tahap terakhir sungguh di luar dugaan ibu suri. Jawaban nona Meihua dan nona Hongmei sama-sama menarik. Hanya beberapa poin yang membedakannya, tapi ibu suri memilih jawaban nona Hongmei. Keputusan kaisar mungkin berbeda dengan ibu suri," Kasim Hui selesai membacakan seluruh keputusan ibu suri.

"Sudah pasti aku yang menang, ahhh takhta permaisuri pasti jatuh padaku," Hongmei tersenyum penuh kepuasan.

"Aku memang memilih Hongmei sebagai pemenang untuk tugas ketiga. Tapi, jawaban Meihua juga menyenangkan ku. Gadis yang pandai, kau mengerti tentang mengatur negara dan memuaskan rakyat," ibu suri memuji Meihua.

"Terimakasih atas pujian ibu suri, hamba hanya menuliskan apa yang menjadi pemikiran hamba. Mengatur negara dan memuaskan rakyat tentu hanya yang mulia kaisar yang menguasainya," Meihua menyahuti pujian ibu suri.

"Kau pandai merendah, jangan berkecil hati. Keputusan ku dan yang mulia kaisar tentu berbeda. Aku hanya menguji dan memastikan bahwa pendamping kaisar haruslah gadis yang benar-benar pantas."

"Hamba tidak berani, ibu suri."

"Zhen akan mengumumkan calon permaisuri yang telah Zhen pilih. Dua gadis lainnya akan Zhen angkat sebagai selir kehormatan dan akan masuk istana satu bulan setelah pernikahan Zhen dengan permaisuri. Zhen memilih Li Meihua sebagai permaisuri Zhen."

"Apa? Kenapa malah nona Meihua, bukankah nona Hongmei yang memenangkan dua tahap kompetisi?"

"Apakah itu adil? Nona itu kan hanya anak angkat?"

"Apa ini kenapa dia yang menjadi permaisuri, sedangkan aku harus puas dengan kedudukan selir kehormatan?" Hongmei melirik Meihua dengan sengit. Jika pandangan mata bisa membunuh, maka Meihua pasti telah terbujur kaku sedari tadi.

My Empress from the Future (END)Where stories live. Discover now