Bab 1

22.7K 1.2K 78
                                    

Riuh suara penonton terdengar saat memperhatikan pertandingan basket antara dua orang terkenal di sekolahnya. Mereka adalah Jeon Jungkook dan Kim Taehyung. Badan atletis serta keringat yang membasahi tubuh keduanya membuat para penonton histeris. Bukanlah suatu rahasia lagi jika Jeon Jungkook dan Kim Taehyung adalah manusia dengan visual terbangsat yang pernah ada.

"Lebih baik kamu mengalah saja. Kamu tak akan pernah menang melawanku." Ucap pemuda Jeon seraya mendribel bola.

"Jangan terlalu percaya diri, Jeon!" Taehyung dengan cepat mengambil alih bola orange itu dan melemparkannya ke keranjang. Taehyung berbalik dengan menyunggingkan senyum miringnya kala berhasil menshoot bola tepat sasaran.

Taehyung berjalan mendekat pada pemuda Jeon yang masih bergeming di tempatnya. Tatapan matanya tajam dengan rahang yang mengeras saat melihat pemuda Kim berhenti tepat di hadapannya.

"Sesuai kesepakatan, besok malam bersiaplah untuk makan malam bersamaku." Taehyung berbisik dan kemudian berlalu meninggalkan pemuda Jeon yang masih menatapnya dengan tatapan tajam.

"Bedebah sialan! KIM BANGSAT TAEHYUNG!" Umpat Jungkook. Kedua tangannya mengepal saat melihat bagaimana Taehyung berbalik dan tertawa pongah kepadanya. Kalau saja tidak ingat jika masih di sekolah, Jungkook bersumpah akan memukuli habis muka sialan itu.

Jungkook berlalu dengan emosi yang meluap, mengabaikan para gadis-gadis yang mengerubunginya seraya mengelap dan memberikan sebotol air mineral padanya.
.
.
.

Hidup seorang Jeon Jungkook sangat tenang dan aman sebelum bertemu dengan pemuda bangsat yang selalu mengganggu ketenangannya. Jika diingat kembali, Jungkook tidak tahu alasan mengapa pemuda Kim itu begitu merusuhi hidupnya. Semua terjadi begitu saja saat tiba-tiba Taehyung datang dan merusak kencannya bersama Eunha, kekasih barunya. Masih tergambar jelas bagaimana seorang Kim Taehyung dengan sombongnya datang menghampiri Eunha dan mencium punggung tangannya. Pemuda bangsat itu total abai dengan keberadaan Jungkook yang notabenenya adalah kekasih dari Eunha. Pemuda itu dengan santai melontarkan kata-kata manis dari mulut busuknya dan mengambil alih Eunha dari sisinya. Jungkook sangat geram jika mengingatnya.

"Jungkook, bagaimana bisa kamu kalah melawan Taehyung?" Tanya Hoseok. Sedari tadi ia memperhatikan pertandingan antara keduanya. Awalnya Hoseok yakin jika Jungkook akan menang karena dia adalah leader dari tim basket sekolah. Tapi nyatanya, sang leader kalah hanya karena bajingan tengik seperti Kim Taehyung.

"Berhentilah membahas itu. Aku sangat kesal sekarang." Jungkook menenggak air mineral yang tadi diberikan Somi padanya. Kalau saja bukan karena paksaan, Jungkook tidak akan menerima minuman itu dari gadis centil sepertinya. Jungkook yakin jika saat ini Somi pasti menyombongkan hal itu di hadapan teman-temannya.

"Lalu, kamu akan menemaninya makan malam?" Tanya Hoseok yang membuat emosi Jungkook semakin meluap.

"Aku bilang berhenti membahasnya! Lagi pula kamu tahu jika aku bukan seorang pecundang! Ah menyebalkan!" Jungkook membuang asal botol minumannya dan berlalu meninggalkan Hoseok yang terdiam memperhatikannya.

"Aissh... Aku selalu serba salah." Hoseok berucap lirih dan kemudian mengikuti sang sahabat.

Di lain tempat, Taehyung sedang berbahagia. Dia mentraktir Jimin dan Mingyu di kantin untuk merayakan kemenangannya melawan Jungkook.

"Permainan kamu sungguh luar biasa tadi. Haha.. Aku masih ingat bagaimana merahnya wajah Jungkook saat menyadari kekalahannya." Mereka bertiga tertawa.

"Benar sekali. Pasti bocah itu ingin sekali menonjokmu saat di lapangan tadi. Wah, aku sangat terhibur!" Ucap Mingyu dan kemudian memakan ramyeon yang ada di hadapannya.

"Sudah kubilang bukan? Tak akan ada yang bisa mengalahkan Kim Taehyung di sekolah ini." Ucap Taehyung sombong dan diangguki kedua temannya.

"Lalu, apa rencanamu selanjutnya? Kenapa kamu malah mengajaknya pergi makan malam bersama? Bukankah lebih menyenangkan jika membuatnya malu di hadapan banyak orang?" Tanya Jimin bingung. Biasanya Taehyung tidak akan bersikap baik pada lawan-lawannya. Kenapa dengan Jungkook ia berbeda?

Taehyung hanya menyunggingkan senyum miringnya kala mendengar pertanyaan Jimin. Ia tahu jika sahabat bangsatnya ini pasti bingung dan tak dapat menebak apa yang ada di pikirannya.

"Jangan khawatir. Aku tau apa yang aku lakukan." Ucap Taehyung setelahnya.

"Makanlah sepuasmu, aku yang bayar." Taehyung berucap dan kemudian beranjak dari duduknya. Ia harus menyiapkan rencana selanjutnya.

Bersambung...

Bagaimana menurut kalian? Lanjut gak? Aku tunggu vomennya ya...

Paipai 😊

B A N G S A T [KV]Where stories live. Discover now