Bab 48

3.1K 352 79
                                    

Waktu menunjukkan tepat pukul 9 malam. Yoongi dan Jimin yang sudah cukup lama menghabiskan waktu bersama pun bersiap untuk pulang.

"Aku sangat bahagia malam ini. Terima kasih, Yoongi." Jimin tersenyum manis sampai matanya turut menyipit.

"Tidak usah lebay, Jim. Ayo kita pulang. Waktu sudah malam." Yoongi beranjak diikuti Jimin setelahnya.

Sejak sore tadi mereka menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan. Tujuan terakhirnya adalah sungai Han. Mereka cukup lama berbincang dan bercanda bersama. Jarang sekali ada waktu bersama, oleh karena itu mereka tak menyia-nyiakannya.

"Baby?" Panggil Jimin setelah meraih pergelangan tangan Yoongi. Yoongi yang bersiap melangkah pun mengurungkan niatnya dan menengok ke arah Jimin.

"Iya?" Sahutnya.

Jimin hanya tersenyum dan mendekap tubuh Yoongi dari belakang. Menyandarkan dagunya di pundak sang pacar dan mencuri satu kecupan di pipinya.

"Lihatlah, bulan terlihat sangat indah. Tapi sayang keindahannya tidak mengalahkanmu." Bisik Jimin. Yoongi berdecak, namun tak memungkiri senyuman yang terpatri.

"Sepertinya aku akan kenyang dengan kejuanmu." Ucap Yoongi dan membuat Jimin terkekeh.

"Aku mencintaimu, Yoongi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku mencintaimu, Yoongi." Bisiknya.

"Aku sudah mendengarnya puluhan kali hari ini. Aku tidak perlu mengulang jawabanku lagi." Yoongi menoleh ke arah Jimin dengan senyum yang masih terukir manis.

"Jangan pernah bosan mendengarnya." Bisik Jimin dan mengecup kembali pipi Yoongi.

"Engg.... Entahlah. Mungkin aku akan bosan suatu hari nanti." Yoongi tersenyum jahil membuat Jimin berdesis lirih.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Jimin mengeratkan peluknya. Rasanya enggan sekali untuk mengakhiri pertemuan ini.

"Jim?" Panggil Yoongi.

"Iya, Baby?" Sahut Jimin seraya mengecup pundak Yoongi.

"Ini sudah malam. Ayo kita pulang." Rengek Yoongi dengan suara manjanya. Tak ada alasan untuk menolak, Jimin segera menyetujuinya.

Mereka kemudian berjalan bergandengan tangan. Mobil mereka terparkir cukup jauh dari posisinya. Mata Jimin mengedar ke segala arah. Ternyata bukan hanya mereka yang menghabiskan waktu berdua di dekat sungai Han. Ternyata ada Daniel juga. Tunggu? Daniel?

Jimin menghentikan langkahnya. Matanya menyipit menatap seseorang yang tak asing di matanya. Jimin menyuruh Yoongi menunggu sebentar. Jimin lantas berjalan mendekati mereka.

"Ternyata Daniel memiliki pacar juga? Aku tak menyangka." Jimin merogoh handphone di saku celananya dan membuka aplikasi kameranya. Ia lantas mengarahkan fokus kameranya pada objek yang akan dibidiknya. Dalam hitungan ketiga, foto itu sudah tersimpan di galeri handphonenya.

B A N G S A T [KV]Where stories live. Discover now