Bab 31

5.3K 496 42
                                    

Jungkook menyangga kepalanya dengan satu tangannya seraya menatapi wajah manis Taehyung yang berbaring di sampingnya. Senyuman manis tak lepas dari bibirnya saat mengagumi betapa indah Tuhan menciptakan kekasihnya. Bodoh rasanya saat mengingat bahwa Jungkook pernah membencinya.

"Berhenti melihatku begitu, Jeon." Protes Taehyung saat merasa ditatapi sedari tadi.

"Aku hanya sedang mengagumi ciptaan Tuhan yang paling indah." Jawab Jungkook dan dihadiahi dengusan dari Taehyung.

"Berhentilah, aku sudah sangat kenyang mendengar ucapan kejumu." Taehyung menatapnya kesal, namun Jungkook malah terkekeh setelahnya.

"Kamu lucu saat sebal begitu." Jungkook merebahkan tubuhnya di samping Taehyung dan kemudian memeluknya.

"Issh... Dasar tukang gombal." Taehyung memukul main-main lengan Jungkook.

"Tapi kamu menyukainya kan?" Sahut Jungkook diiringi kekehan. Taehyung hanya memukul lengan Jungkook lagi, tapi kali ini sedikit keras.

"Auch.. Sakit Honey." Keluh Jungkook dengan nada manjanya.

"Sungguh, cringe Kook." Taehyung melirik Jungkook dengan ekspresi jijiknya. Jungkook hanya terkekeh seraya memeluk tubuh Taehyung erat.

Keduanya kemudian terdiam dengan Jungkook yang menyamankan kepalanya di perpotongan leher Taehyung, menghirup aroma manis yang menguar dari tubuh kekasihnya. Taehyung yang dipeluk hanya tersenyum dengan tangan yang dengan konstan mengelus lengan Jungkook yang melingkar di pinggangnya.

"Taehyung?" Panggil Jungkook lirih. Taehyung hanya memberikan gumaman sebagai jawaban.

"Kamu tahu, kadang aku merasa bodoh karena pernah membencimu." Ucap Jungkook. Taehyung menghentikan elusan pada lengan Jungkook dan kemudian berbalik menghadapnya.

"Kamu sungguh membenciku dulu? Yah, padahal aku tidak pernah membencimu." Taehyung mencebikkan bibirnya dengan tatapan puppy eyesnya. Jungkook yang gemas mencubit hidung Taehyung dan kemudian menciumnya.

"Salah sendiri kamu menyebalkan. Saking menyebalkannya, aku sampai berpikir bahwa kamu adalah orang terbangsat yang pernah aku kenal." Jelas Jungkook. Taehyung menatap mata Jungkook dan mengelus rahang tegasnya lembut.

"Sebangsat itu kah diriku dulu?" Taehyung terkekeh saat Jungkook dengan jujur menganggukkan kepalanya.

"Kamu tahu? Aku bersikap menyebalkan begitu karena ingin diperhatikan olehmu. Aku tidak bisa datang dan bercerita bahwa aku adalah bocah gendut yang kamu selamatkan dari palakan gerombolan anak nakal. Jadi karena itu aku lebih memilih jadi Taehyung yang sekarang untuk bisa dilihat olehmu." Taehyung menjeda ucapannya dan mendudukkan dirinya. Jungkook juga ikut bangun dan menarik tubuh Taehyung agar bersandar di dadanya.

"Saat pertama masuk sekolah, aku sangat senang karena kita satu sekolah. Aku langsung berlari dan mencari keberadaanmu. Tapi saat aku melihatmu dengan seorang gadis, tak ada pikiran lain selain membuatnya menjauhimu. Aku tak ingin seorangpun mendapatkan dirimu karena kamu adalah milikku." Jungkook terdiam beberapa saat dan kemudian mengelus surai Taehyung.

"Posesif sekali eoh? Issh... Aku tidak nyangka kalau kamu akan bertindak sejauh itu demi diriku." Jungkook menegakkan tubuh Taehyung agar dapat menatap wajahnya.

"Sebesar itukah cintamu padaku?" Tanya Jungkook dan tanpa ragu diangguki oleh Taehyung.

"Maafkan aku karena tidak langsung mengenalimu, maafkan aku karena pernah membencimu, maafkan aku juga yang terlambat mencintaimu. Tapi kamu tidak perlu khawatir sekarang," Jungkook meraih jemari Taehyung dan menciumnya.

"Aku adalah milikmu, jiwa, raga, serta cintaku adalah milikmu, Kim Taehyung." Taehyung tersenyum dan memeluk tubuh Jungkook erat.

"Kamu milikku, Jeon. Kamu milikku." Bisik Taehyung.

"Iya Tae, aku milikmu."
.
.
.

Pagi hari, Jungkook dan Taehyung berangkat bersama. Keduanya mengulum senyum dengan wajah penuh binar kebahagiaan. Mingyu dan Jimin yang sedang duduk di depan kelas menatap kedua sejoli itu dengan tatapan jahilnya.

"Ciee... Yang berangkat barengan? Seneng banget nih kelihatannya. Sepertinya terjadi sesuatu nih semalam." Ucap Mingyu dengan cengiran nakalnya.

"Kalian sudah nganu?" Tanya Jimin dengan tatapan membulatnya.

"Kalian ngomong apa sih? Nganu opo maksudmu?" Tanya Jungkook pada Jimin dan Mingyu.

"Taehyung nginap di kamu kan?" Tanya Mingyu dan diangguki oleh Jungkook.

"Kalian tidur bersama?" Tanya Jimin dan diangguki oleh Jungkook.

"Berarti sudah itu kan? Ngaku hayo.." Sahut Mingyu.

Tak tak

Taehyung menjitak kepala kedua temannya, membuat keduanya mengaduh dan mengusap kepalanya.

"Jangan ngawur. Kami masih tahu batasan tau!" Ucap Taehyung dan diangguki Jungkook.

"Meski berat, aku juga masih mikir. Tidak mungkin aku merusak seseorang yang aku cintai." Jungkook berucap dan kemudian mengecup pipi Taehyung.

"Iya deh iya.. Tapi tau tempat juga. Main sosor aja. Lagi pula sakit loh Tae jitakanmu." Keluh Mingyu membuat Jungkook dan Taehyung tersenyum.

"Bodo amat. Ya udah, masuk kelas gih, Sayang. Semangat ya belajarnya." Taehyung berucap mengabaikan kedua temannya yang mencebik di sampingnya.

"Ya udah. Kamu juga semangat belajarnya." Jungkook mencubit pipi Taehyung lembut dan kemudian berlalu. Taehyung hanya tersenyum dan kemudian berbalik menatap kedua temannya.

"Masuk kuy!" Ajaknya.

"Gak denger aku. Lagi pakai headset." Ucap keduanya bersamaan. Taehyung hanya menghendikkan bahunya dan melenggang memasuki kelas.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα