Bab 33

4.5K 477 30
                                    

Taehyung mengerjapkan matanya, ia tidak tahu apa yang terjadi antara Daniel dan kekasihnya. Keduanya saling melempar tatapan sengit dan tajam. Taehyung sampai bergidik ngeri melihat tatapan keduanya.

"Jungkook, apa yang__?" Jungkook segera menarik tangan Taehyung sebelum ia menyelesaikan ucapannya. Jungkook mempercepat langkahnya hingga kini menjauh dari keberadaan Daniel.

"Jungkook?" Panggil Taehyung lirih. Ia masih tidak paham dengan situsi yang dihadapinya sekarang. Jungkook menghentikan langkahnya dan kemudian menarik tubuh Taehyung ke dalam dekapannya. Jungkook mendekapnya erat seraya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Taehyung, mengabaikan tatapan serta pekikan beberapa siswa yang berada di sekitarnya.

"Jungkook, ada apa?" Taehyung mengulurkan tanganya untuk mengusap surai hitam kekasihnya.

"Jangan percaya siapapun dan tetaplah percaya padaku." Ujarnya. Taehyung menukikkan alisnya bingung.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Taehyung. Jungkook menghela napas dan menarik tubuhnya untuk dapat menatap wajah Taehyung.

"Kenapa kamu bisa bertemu dengan Daniel?" Tanya Jungkook. Taehyung diam sejenak memperhatikan gelagat Jungkook.

"Dia siswa baru dan kebetulan duduk sebangku denganku." Jawab Taehyung.

"Pindah tempat dan jangan dekat-dekat dengannya, Baby. Aku tidak suka." Jungkook berucap seolah titahnya mutlak dan tak bisa dibantah.

"Kenapa?" Tanya Taehyung bingung. Dia jadi penasaran dengan apa yang terjadi antara Jungkook dan Daniel. Jarang sekali Jungkook akan bersikap seperti ini.

"Dia mungkin memiliki niat jahat karena kamu adalah kekasihku." Jawab Jungkook. Alis Taehyung semakin tertaut bingung.

"Jelaskan semuanya padaku." Taehyung menarik tangan Jungkook dan mengajaknya menuju tempat favoritnya, rooftop.

Jungkook hanya pasrah melangkahkan kakinya mengikuti Taehyung. Pikirannya semakin tak karuan saat memikirkan bagaimana orang yang sangat ia hindari bisa berada di sini.

Taehyung menghentikan langkahnya dan melepas pegangan tangannya. Ia pun mengambil duduk di salah satu bangku yang sengaja ia tempatkan di sana.

"Ayo duduk dan jelaskan situasinya. Aku tidak tahu apa yang pernah terjadi padamu dan dia. Tapi mendengar pernyataanmu tadi, sepertinya itu situasi yang rumit. Jadi tolong ceritakan semuanya padaku." Ucap Taehyung seraya menepuk tempat di depannya. Ia sengaja duduk dengan bersila dan menghadap samping agar nantinya pembicaraan keduanya menjadi lebih nyaman.

Jungkook mendudukkan dirinya di hadapan Taehyung. Menatap raut wajah sang kekasih lamat-lamat sebelum memulai pembicaraan.

"Jangan potong ceritaku dan dengarkan sampai selesai." Ucap Jungkook dan diangguki oleh Taehyung.

"Dulu setelah lulus dari sekolah dasar, aku pindah ke Busan dan bersekolah di sana. Daniel dan aku kebetulan satu sekolah dulu. Aku dan dia adalah siswa yang popular dengan visual dan juga kepinteran. Tak heran jika aku dan dia banyak digandrungi siswa-siswa di sana. Pada suatu saat, aku menjadi unggul di beberapa bidang dibanding Daniel. Karena hal itu Daniel merasa bahwa aku adalah rival untuknya. Dia akan selalu berusaha mengungguliku, menjelek-jelekkan aku di depan guru dan teman, melakukan banyak hal seolah aku pelakunya. Lama-lama aku menjadi kesal dan tak jarang terlibat perkelahian dengannya. Karena hal itu selalu terulang, akhirnya di tahun ke dua aku pindah ke sini. Aku tidak tahu kenapa hingga kita bisa bertemu lagi di sini. Aku khawatir jika kejadian dulu akan terulang lagi. Aku takut jika ia akan semakin nekat dan melibatkanmu pada masalah masa kecilku." Jungkook menjeda ucapannya dan kemudian menangkup pipi Taehyung.

"Tapi aku tak akan biarkan ia menyentuhmu sedikitpun. Mungkin dulu aku akan diam diperlakukan buruk olehnya. Tapi jika saat ini ia melakukan hal yang sama dan mengaitkannya denganmu, aku bersumpah tak akan melepaskannya. Aku akan buat perhitungan dengannya jika ia berani menyakitimu." Jungkook menarik wajah Taehyung dan mrndaratkan kecupan di dahinya.

"Aku rasa dia berbeda sekarang. Sepertinya ia pemuda yang baik dan ramah. Mungkin hal itu terjadi karena kalian masih belum dapat berpikir dewasa. Kalian hanya menuruti apa yang kalian inginkan tanpa berpikir panjang. Mungkin saat ini ia sudah berubah." Ucap Taehyung.  Jungkook menatapnya tajam dan penuh tanya.

"Apakah kamu membelanya?" Tanya Jungkook dengan rahang mengerasnya. Sepertinya Taehyung salah bicara.

"Bukan begitu, ah baiklah, aku akan menjaga jarak dengannya." Taehyung tersenyum berusaha menurunkan emosi pacarnya. Ia tahu saat ini Jungkook pasti khawatir tentangnya.

"Aku sungguh khawatir Taehyung. Aku tahu masalah itu sudah lama. Tapi aku juga tidak tahu apakah pikirannya berubah atau tetap sama." Jelas Jungkook dengan tatapan gusarnya. Taehyung mendekat dan mengelus pundaknya.

"Aku tahu Jungkook. Aku akan berhati-hati setelahnya." Taehyung menarik tubuh Jungkook untuk dipeluknya.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Where stories live. Discover now