Part 1

74.7K 1.1K 0
                                    

Seorang pria berjas yang bernama Nicky Nayatama, sedang berdiri di samping mobilnya di pinggir jalan. Tiba-tiba ada seorang pencopet merampas tas kerjanya. Seorang wanita yang bernama Niken Ayu, yang kebetulan sedang berada di dekat Nick dan melihat peristiwa tersebut langsung mengambil batu sebesar bola golf yang ada di pinggir jalanan dan melemparkannya ke arah kepala sang pencopet.

Pencopet tersebut kesakitan, kakinya tersandung dan terjatuh di pinggir jalan. Nick dan Niken pun secepatnya mendekat ke arah pencopet tersebut. Nick langsung jongkok mengambil tas kerjanya kembali sedangkan Niken menduduki belakang punggung pencopet tersebut. Nick pun langsung berkata...

" Ya tuhan, tas kerja gue. Laptop gue gimana nih? Rusak nggak ya? "
Nick pun langsung menyalahkan laptopnya dan kembali berkata...

" Untung laptop gue nggak rusak. Flashdisk gue ada, nggak hilang dan baik-baik aja. Kalau tas ini sampai hilang kan gawat, gimana meeting gue hari ini. "

" Mas, mas ngapain mikirin laptop mas sih? Cepatan telepon polisi sekarang juga, sekalian bantuin Niken biar pencopet ini nggak kabur lagi. "

" Oh ya sorry, gue lupa. Gue telepon polisi dulu, loe dudukin aja terus pencopet itu sampai polisi datang dan sebelum dia bangun. "

" A...apa? Bangun? "

Ucap Niken kaget dan tidak lagi menduduki belakang punggung sang pencopet dan langsung memegang kedua lengan Nick dan berkata...

" Mas, pencopetnya pingsan atau mati? Apa hari ini Niken udah jadi seorang pembunuh? "

" Loe tenang aja, dia nggak mati, dia cuma pingsan aja. Ini ada nafasnya, denyut nadinya juga masih ada. Kalau loe nggak percaya, loe periksa aja sendiri. "

Niken pun memeriksa pencopet tersebut dan berkata...

" Terima kasih tuhan, untung mas-mas nya nggak mati. "

" Lemparan loe boleh juga, tepat sasaran. "

" Itu karena Niken sering main bola Kasti mas sama adik-adik Niken. "

" Jadi nama loe Niken. "

" Iya mas. "

" Niken, loe jangan panggil gue mas, gue bukan orang Jawa, panggil kakak aja, kak Nick. Nama gue Nicky Nayatama. "

" Iya kak Nick. "

" Oh ya Niken, terima kasih ya loe udah nolongin gue? Tanpa pertolongan loe, mungkin hari ini adalah hari terakhir gue jadi CEO. Pasti papi gue langsung pecat gue. Hari ini gue ada meeting penting dengan klien dan untung tas kerja gue nggak jadi hilang. "

" Sama-sama kak. Kak, jadi kakak CEO ya? "

" Iya. Kenapa? Apa loe mau imbalan dari gue? "

" Mau...mau...mau..."

Nick mengeluarkan dompetnya, mengambil beberapa lembar uang ratusan dan berbicara sendiri di dalam hati.

" Ternyata UUD, ujung-ujungnya duit. Nggak ada lagi orang yang nolongin orang lain secara ikhlas dan tanpa pamrih. "

Nick pun memberikan uang tersebut pada Niken dan berkata..

" Ini buat loe, cukup kan? "

Niken menggeleng-gelengkan kepalanya. Nick pun mengambil uang kembali di dalam dompetnya dan kembali berbicara sendiri di dalam hatinya...

" Ternyata dia matre juga. "

Nick pun kembali berkata...

" Ini uangnya gue tambahin, jangan bilang uangnya masih kurang lagi. "

Niken menolak uang pemberian Nick dan dengan ragu-ragu Niken berkata...

" Kak..."

" Apa? Buruan, loe mau minta apa sama gue sebagai ucapan terima kasih gue sama loe? "

" Kak, kira-kira ada...ada..."

" Ada apa? "


Sekretaris Pribadi Seumur Hidup (1-20 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang