05 - Pernyataan secara tidak langsung

1.2K 157 4
                                    

Aku bangun ketika pagi tiba, kepalaku rasanya di hantam kelewat kuat. Rasanya pusing dan sakit sekali, Yerin tidur di sampingku. Gadis itu tidur dengan kaki yang menyilang sesekali mulutnya terbuka, Ck. Gadis itu sangat tidak elit saat di lihat seperti ini, bahkan ia lebih cocok sebagai bapak-bapak yang baru saja tidur karena kelelahan.

Aku meleguh, karena merasakan sesuatu mendesak ingin keluar dari kerongkongan mulutku. Buru-buru aku menyimbak selimut, dan berlarian ke arah kamar mandi yang tidak terlalu asing bagiku. Saat masih sekolah aku sering menginap di sini, ataupun kabur dari rumah. Ini rumah Yerin, pasti gadis itu kelimpungan saat aku mabuk berat semalam. Ia memilih untuk membawaku ke rumahnya, ketimbang membawaku kerumah dan di tanyakan bermacam-macam oleh Ayah dan Ibuku.

aku menatap wajah di keca washtafel, sesekali menyerka aliran air keran yang membasahi sekitar mulutku. Sial, rasanya sungguh tidak enak dan pahit. Aku ingin mencoba mengingat-ingat apa yang aku lakukan semalam, namun rasanya sangat sulit. Sejenak terlintas wajah Jungkook di pikiranku. Namun aku tidak bisa menggangap itu nyata, jelas aku mabuk. Bisa saja aku halusinasi saat itu, ya aku mabuk sering sekali membayangkan apa yang menjadi beban pikiranku. Mulai dari hutang rasanya bukan rentenir yang memaki ataupun mengejarku, malahan orang tuaku sendiri.

"Cepatlah, aku ingin buang air kecil."

Gedoran dari luar pintu membuatku berdecak keras, kemudian membukanya Yerin berlari dengan mata yang sedikit memejam. Duduk di toilet, dan mulai melakukan tugasnya. Bau Pesing memenuhi Indra penciumanku, dan suara yang membuatku risih. Aku sesekali melirik ke arah Yerin yang masih saja seperti memejamkan mata dan menguap sesekali.

"Kau tenang saja, aku sudah memberi tahu ibumu semalam kalau kau menginap di sini." Yerin berkata, sesekali menguap. Membuatku hanya mengganguk sesekali membersihkan wajah dengan facial foam. Setelah membilas aku hendak keluar, namun Yerin kembali berkata. "Aku ada obat pengar di kotak obat arah dapur, jika kau ingin makan masak sendiri. Ibu dan Ayahku sedang tidak ada di rumah. Ah, rasanya perutku mulas sekali."

Terdengar suara kentut yang sangat panjang, membuatku segera keluar dan menutup pintu. Sialan, Yerin itu benar-benar wanita terjorok yang pernah aku kenal.

***

"Sial, kepalaku pusing sekali."

Aku memijat pelan pangkal hidungku, karena semalam aku mabuk. Tugasku kian menumpuk pagi ini, belum lagi para pelanggan yang banyak bertanya lewat komentar atupun kotak pesan. Banyak barang baru yang harus aku posting, dan rasanya kepalaku akan pecah jika bos tidak mengomel melulu dan meneleponku terus menerus, aku sedang berkerja apa ia ingin menghambat ku dan menghancurkan pikiranku dalam sekejap.

Ada satu telepon masuk, dengan nomor yang sama sekali tidak ada namanya hanya berupa angka. Ah, apa ini nomor constumer yang menanyakan kenapa barangnya tidak juga di kirim. Sialan, harusnya ia bertanya kepada kurirnya bukan kepadaku yang cuma menjawab, dan memposting. Aku mengabaikannya, namun ponselku bergetar terus menerus tanpa henti.

Aku menyetaknya dengan kasar, kemudian mengeluarkan perkataan yang sama sekali tidak ramah. "Kau seharusnya bertanya kepada kurirnya, aku bertugas untuk menjawab dan memposting. Tidak bisakah kau menunggu sebentar, ah sialan."

Aku tidak mendengarkan apapun, selain suara kekehan yang tertahan. Apa pelanggan ini gila, seharusnya ia ikut emosi saat aku berbicara seperti itu. Kalau bisa batalkan saja pesanannya, aku benar-benar sudah muak. Dan sudah berberapa kali aku mengganti nomor ponsel agar tidak di hubungi terus menerus.

"Kau berlaku sangat kejam kepada pelangganmu." Katanya, kemudian terkekeh kembali.

Jantungku seperti ingin meloncat keluar, tunggu. Suara ini sangat tidak asing, seperti suara Jungkook tapi aku tidak yakin, bagaimana bisa ia bisa mendapatkan nomor ponselku. Jelas ia berkata saat itu biarkan takdir yang mempertemukan, tapi jika cara seperti ini jelas-jelas ia menentang ucapannya. Ini terencana, ah aku hanya berhalusinasi. Tidak mungkin suaranya mirip, bahkan suara Seulgi Redvelvet itu sangat mirip dengan Taeyeon SNSD. Mungkin aku hanya keliru ya, mungkin ini suara orang yang mirip seperti Jungkook.

Restricted ✓Where stories live. Discover now