17 - Berita baik atau buruk

1.2K 145 35
                                    

Satu, dua dan sampai pada botol ke tiga gadis itu tengak sampai rasanya lidahnya berubah menjadi manis bercampur pahit, tenggorokannya serak dan perih bukan main. Tidak tahu, Eun Bi hanya ingin menghabiskan malamnya dengan  berberapa botol Soju dan Beer saat sekarang ini. Perasaanya campur aduk bukan main, Moon Bin sudah kembali pergi bertugas satu jam yang lalu. Persetan dengan Jungkook yang membenci kehadiran Moon Bin di kediaman mereka, tidak perduli juga dirinya yang mungkin akan overdosis setelah minum dalam jumlah yang melewati batas.

Pikirannya berlalu pada kejadian pagi tadi, dimana menemukan sosok gadis yang ia tidak tahu namanya. Hanya saja Eun Bi merasakan rendah akan dirinya sendiri, menyadari jika sekertaris milik Jungkook sangat memukau dan menawan, pahatan wajahnya sempurna layak seperti boneka hidup. Ia iri, kenapa bisa ada mahkluk sesempurna itu.

"Bodoh, Jungkook hanya ingin menjadikanmu mainannya Eun Bi tolol. Kenapa kau berharap jika Jung sialan itu juga memiliki perasaan acak seperti dirimu ini." Racauan itu mengudara, menggema di berberapa sudut ruangan. Tatapnya pada layar televisi yang menghitam, pantulan dirinya sangat nyata jika sekarang ia sedang tidak baik-baik saja, bahkan terlihat menyeramkan bagaimana tampilanya terlihat acak, berantakan dan menyedihkan. "Lagi pula, aku tidak cantik sama sekali."

Tawa itu menggema dalam berberapa detik, kemudian kembali senyap. Helaan nafas itu terasa berat, sesekali menatap langit-langit ruangan yang memancarkan sinar lebih gelap dari sebelumnya. Menyedihkan-----pikirnya, kenapa ia bisa semenyedihkan seperti sekarang. Bahkan, jika nona sekertaris itu juga kekasih Jungkook ia harus apa. Sedangkan, dalam permasalahan hati perasaan tidak bisa di paksakan di mana cinta itu akan menetap. Mungkin sekarang Eun Bi sedang jatuh pada hati yang salah, atau ia hanya menyangkal jika ia terlalu takut jika Jungkook pergi meninggalkannya dan memberantakkan semua yang ada.

Gadis itu bangkit, dengan setengah kesadaran yang ada. Nampak mengerikan, bergegas untuk menuju kamar milik Jungkook-----atau sekarang sudah milik mereka berdua. Memilih untuk memeriksa semua barang milik lelaki itu yang untungnya sekarang tidak ada di rumah, jika saja ia bisa melarikan diri sekarang. Ia akan membawa barang yang ada, sebelum ia mendengar kenyataan jika ia tidak berguna lagi bagi kehidupan lelaki itu. Dan kenyataan pahit lainya, ia di campakkan setelah Jungkook mengacaukan kehidupannya.

"Sedang apa kau."

Tiga kata itu menghentikan aktifitasnya mengacak isi lemari, suara dari seorang yang memilih untuk tidak bersitatap denganya dan bungkam saat melihat kepergian dirinya, sekarang berdiri di hadapannya dengan tubuh yang beribu kali terlihat sehat dari sebelumnya ia temukan tergeletak dingin di lantai kamar mandi, tampak menahan amarah.

"Pergi, sebelum kau mengusirku." Kataku, kemudian melanjutkan untuk mengacak semua barang yang ada, melemparnya acak ke ranjang.

"Siapa yang menyuruhmu pergi!" Urat leher lelaki itu menyembul keluar, sebelum menarik lengan Eun Bi untuk menghadap ke arahnya. Wajah mereka sama-sama memerah, entah emosi mereka sangat meledak-ledak sekarang. Sudut mata gadis itu berair. "Aku sadar diri Jeon, jika aku di bandingkan sekertarismu aku bukanlah apa-apa. Aku tidak cantik, pintar dan anggun seperti sekertarismu. Lagi pula aku di sini sebagai bonekamu, bukan pasangan hidupmu. Aku hanya takut jika kau menyampakkanku dahulu, oleh itu aku memilih untuk pergi."

Aroma alkohol itu menyeruak di Indra pengidu miliknya, gerak tangan Eun Bi sangat lemah. Matanya bergerak kesana kemari tidak tenang-----gadis itu mabuk, bisakah ia katakan sekarang gadis itu mabuk karenanya? Ataukah, Eun Bi hanya takut jika semua kesepakatan yang mereka jalani akan kandas di tengah jalan, terlebih pihak yang sangat di rugikan adalah Eun Bi.

"Kau belum sembuh, kenapa kembali? Kemana kekasihmu?" Tanya Eun Bi meracau, melirik belakang punggung lelaki itu yang hanya menemukan kamar miliknya hancur berantakan, barang-barang sudah tergeletak di lantai tidak berbentuk. Jungkook hanya menggeleng, menyeret Eun Bi untuk tertidur di ranjang miliknya, pikirnya ia harus melakukan sesuatu, selagi kesadaran gadis itu sedang di pengaruhi oleh alkohol. Maka ia akan melakukan kesempatan yang ada, terlebih melihat wajah mabuk milik Eun Bi sangat menggemaskan.

Restricted ✓Where stories live. Discover now