Bagian 13

41 9 3
                                    

-------------------

Mau tidak mau sekolah hari ini althaf menggunakan masker kain untuk menutupi luka lebam di sudut bibirnya yang membiru.

Juga sebisa mungkin ia menghindar dari guru-guru yang takut-takut menyuruhnya membuka masker tersebut dan melihat luka althaf, kan bisa berabe urusannya.

Beruntung hingga jam pelajaran ke 6 guru yang mengajar di kelas althaf masing-masing memiliki keperluan penting maka hanya memberikan tugas pada muridnya.

Dan selama itu althaf hanya berdiam diri di kelas, kembali lagi ke tujuan awal ia takut bertemu guru pun siswa-siswi yang pasti akan membicarakan tentang lukanya itu. Dominannya sih ia malas di wawancara oleh orang-orang disekitarnya.

Hingga lupa hari ini ia harus mengambil absen futsal pada fath selaku pemegang absen di eskulnya untuk data turnament nanti.

Althaf bangkit berdiri. Tidak ada pilihan lain ia harus menemuai fath. Juga karena ada hal penting yang harus dibicarakan.

"Mau kemana lo?" sambar migo tepat ketika althaf baru melangkah.

"Keluar bentar" jawabnya singkat.

Althaf berjalan menyusuri koridor yang cukup ramai. Memang kalau sudah siang begini kebanyakan guru memberi tugas di bandingkan masuk kelas. Karena muridnya sudah berada di dalam berbagai suasana, suasana ngantuk, malas, lelah, lapar dan lain sebagainya.

Bersyukur kelas fath pun sama halnya, IPA 3 tidak ada guru yang mengajar, suasana nya pun tidak jauh berbeda dengan pasar induk.

Waittt... Kelas IPA 3. Bukankah kelas ailve juga?

Satu langkah althaf memasuki kelas fath tanpa izin pada siapapun. Sebelum netranya tertuju pada fath ia mencari seseorang di dalam kelas tersebut namun tidak ditemukan.

Keterfokusannya mencari seseorang buyar sudah kala ada yang berteriak dari bangku pojok belakang "Ngapain lo kelas gue? Mau modus ambil jaket?" beruntung keadaan kelas riuh jadi mereka tak menggubris ucapan baga.

Mata althaf menajam pada si sumber suara tadi. Ia tak menghiraukan ucapan baga dan mulai fokus pada tujuan awal yakni menghampiri fath.

Althaf menyambar bangku kosong di sebelah fath yang entah kemana pemiliknya. Dan baga ikut menghampiri dan duduk di meja fath.

Cukup lama althaf berbincang perihal turnament tersebut. Dengan baga yang yang juga ikut mendengarkan. Meski di awal, keduanya cukup terkejut melihat lebam di bibir althaf, saat althaf mulai berbicara dengan menurunkan maskernya itu.

Seolah mengerti sifat althaf, keduanya tak bertanya banyak soal luka itu.

Di tengah keseriusannya berbincang, tiba-tiba baga menyeletuk "Ve, ni althaf mau ambil jaket katanya!" sontak tubuh althaf menegap.

Namun, ia berusaha tenang "Gitu aja fath ntar gue lanjutin. Gue balik dulu" pamit althaf lalu membenahkan maskernya.

Baga bangsat. Manusia yang sifatnya hampir mirip dengan migo tidak bisa di ajak serius.

Althaf berbalik untuk melangkah keluar kelas. Memang ucapan baga kali ini benar ada ailve yang baru masuk kelas bersama lalula. Namun, niat althaf yang tadinya ingin mengabaikan ailve harus digagalkan kala ailve berbicara.

ALTEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang