12

1.2K 163 13
                                    

Wanita paruh baya berambut sebahu itu tengah menyorot dingin seorang Kang Daniel. Keadaan dingin dan suasana yang mencekam menyelimuti ibu dan anak itu. Pandangan mereka tajam satu sama lain. Seolah tenggelam dalam argumen mereka masing-masing.

"Mama sudah katakan. Jauhi perempuan itu!".

"Apalagi ma? Mama tau aku tidak mendekatinya sama sekali aku-".

"Kau menjalin kerjasama dengan perusahaan yang masih terbilang setingkat dibawah kita. Dan aku tau itu milik Jungkook,pengusaha muda mandiri dan tak jauh beda denganmu.

Lalu apa kau pikir aku tidak tau siapa istrinya?!".

"Aku tidak serendah itu untuk mendekati istri orang lain!".

"Kau? Apa kau pikir mama tidak tau kau mengejar wanita aneh itu sejak SMA tanpa dia ketahui kan?

Ayolah mama mengirimmu ke luar negeri bukan untuk ini.
Lupakan dia dan temukan yang lebih baik".

"Mama aku bilang hentikan!."

"Hentikan?! Hey Daniel sadarlah. Marga gadis itu sudah berganti sekarang!

Apa kau tidak bisa membedakan apa kau benar mencintai atau hanya terobsesi memiliki?".

"Jangan campuri urusanku!".

Daniel menutup keras pintu kamarnya. Mamanya tau apa yang dia lakukan dan apa niatnya. Daniel sudah menyukai Jihyo sejak lama. Lama sekali,tapi tidak pernah ia ucapkan. Mereka dulunya tinggal di perumahan yang berdekatan. Tapi karena bisnis,Daniel dipindahkan ke luar negeri.

**
Jihyo mengelap peluh Jungkook di keningnya. Jungkook terlihat sangat lelah. Bibirnya juga agak pucat.

"Kau ada masalah?". Jihyo menyenderkan kepala Jungkook dipundaknya. Jungkook tenggelam dan menatap Jihyo sendu. Belakangan ini banyak sekali yang terjadi. Mereka  hampir tidak pernah menikmati waktu berdua.

"Jihyo,kau pindahkan kemana foto pernikahan kita yang ada diruang tamu?". Jungkook bertanya parau. Sementara Jihyo masih mengelus pelan rambut Jungkook.

"Bukankah kau yang membuangnya? Kau tidak ingat?
Terakhir kali itu pecah dan kau membuangnya".

"Benarkah? . Aku jahat sekali ya,bagaimana bisa seperti itu. Seharusnya aku tidak sekejam itu."

"Sudahlah. Kau lelah sebaiknya beristirahat".

"Jihyo,bagaimana bisa kau bertahan denganku sejauh ini?

Bukankah aku kasar?

Tidak pengertian
Dan angkuh padamu. Tapi kau seperti tidak memperdulikan itu.

Jika wanita lain,mungkin sudah kabur dimalam pertama kita menikah".

"Aku punya alasan sendiri".

"Apa karena kau menyukaiku?".

Jungkook bertanya dengan polos seperti anak kecil yang ada dalam pelukan ibunya. Jihyo hanya tersenyum kecil dan menatap Jungkook sendu.

"Menurutmu?".

"Aku rasa kau memang menyukaiku kan?".

"Tidak. Kau salah".

Jungkook terbangun. Ia duduk tegap dan berhadapan dengan Jihyo. Matanya menatap tajam,seperti tidak percaya apa yang ia dengar barusan.

"Kau serius?".

"Iya".

Jungkook tersenyum getir. Bagaimana bisa Jihyo yang mempermainkan dirinya sekarang,disaat perasaanya sudah tumbuh justru jihyo yang seperti ini.

OOPSS!-This Is Our Wedding!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang