01 | Awal

64 11 2
                                    

Depresi beberapa tahun lalu membuat Yoora mengerti apa arti dari sebuah cahaya yang sesungguhnya. Tepatnya pada usia 17 tahun Shin Yoora menjadi gadis pendiam dan tak bergairah membuatnya putus asa dan hampir berfikir untuk mengakhiri hidupnya.

Kenangan saat masa sekolah terputar kembali dalam ingatannya

"Shin Yoora" teriak salah satu sahabatnya yang bernama Gong Junae . "Yak! Yoora kenapa kau mengabaikanku lagi?" sambung Junae  dengan nada kesal. "Aish! Park Jmin mencarimu."

"Katakan padanya, aku tak ingin bertemu"Ucap Yoora tanpa ekspresi

"Yak! Apa kau ada masalah lagi?" tanya Junae khawatir

"Aniya, aku hanya lemas dan pusing"

"Apa kau dipukul ayahmu lagi?"

"Aniya Jun-ah, aku tak apa serius, hanya sedikit tak enak badan"bohong Yoora

Jelas Yoora berbohong, pasalnya jika ia berkata yang sebenarnya, Junae tak akan segan melaporkan ayahnya pada pihak berwajib.

"Yasudah kau pergilah ke ruang uks, biar aku yang mengizinkanmu pada wali kelas." ucap Junae

Sebenarnya Yoora mempunyai banyak teman dan sahabat, tapi menurutnya Junaelah yang memiliki sikap yang sangat perhatian dan seakan melindungi dirinya layaknya seorang kaka pada adiknya.

Yoora kenal Junae saat masih masa pelantikan sekolah dulu, wajahnya yang tampan dan postur tubuhnya yang tegap membuat semua wanita ingin menjadi temannya, tetapi Junae menolak mereka dan memilih untuk berteman dengan yoora sampai saat ini. Yoora sangat beruntung mempunyai sahabat seperti Junae.

Tentang "Park Jimin" sebenarnya aku tidak ingin berurusan dengan pria brengsek satu itu, tetapi disini aku harus mengakui bahwa aku menyukai park jimin dan kami "berpacaran" secara diam-diam tentunya.

Jimin memiliki sikap yang jauh berbeda dari Junae, Junae memiliki sikap bak seorang malaikat pelindung, sedangkan park jimin kebalikannya. Dan perlu diingat park jimin memiliki sikap kasar pada semua "wanita mainnya".

Ya aku dimata park jimin adalah mainan baginya, jadi aku lelah jika harus bertemu dengannya dan berurusan dengannya. Aku juga menyesal pernah menyukai seorang park jimin. Andai waktu bisa di putar balikkan tapi sayangnya semua itu hanya "andai" yang tak akan pernah bisa jadi kenyataan.

Siang harinya.

Kini aku sudah berada dirumah, rumah saat ini dalam keadaan sepi dan tentram, karena ayah dan ibu bekerja sedangkan adikku sekolah. Rumah akan bising saat menjelang malam tiba, saat ayah dan ibu sudah pulang bekerja.

Tolong jangan salah paham bising disini di artikan "ribut" dan "cekcok" tak ada hari tanpa mereka (orang tuaku) melakukan perdebatan. Bahkan adikku selalu pulang larut. Karena dia ingin menghindari pertengkaran orang tua kami.

Pernah suatu hari aku memarahi adikku karena pulang sangat malam dan menemukan bungkus rokok di dalam tas sekolahnya. Dan aku memberanikan diri untuk bertanya padanya "sejak kapan kau merokok dan menjadi senakal ini." ucapku setengah membentak

Bukan perdebatan yang terjadi pada kami, namun setelah dia menjawab "noona cukup ibu dan ayah yang setiap hari berteriak dan bercekcok, aku tak ingin noona menjadi pemarah seperti mereka, aku hanya ingin noona memberikan kasih sayang untukku, itu saja sudah lebih dari cukup" dan saat itu juga aku terdiam dan tak bisa menjawab apapun, seolah badanku menjadi kaku dan lidahku menjadi kelu.

"Kasih sayang" satu kalimat tapi banyak makna. Sudah lama aku tak merasakan kasih sayang dari orang tuaku, begitu pula adikku.

Ada rasa marah dan benci mengetahui bahwa selama ini aku tak cukup memberikan perhatian dan kasih sayang pada adikku.

Aku seorang kaka merasakan bagaimana kehilangan kasih sayang dan merasa di acuhkan. Aku kira ini tak akan terjadi pada adikku, tapi nyatanya kami berdua kehilangan sesosok figur orang tua yang harusnya menjadi panutan untuk kami di masa yang akan datang.

"Junho-ya." panggilku pada junho "maafkan aku, selama ini tak memberimu cukup perhatian" sesalku. "Kau tahu seberapa hancur dan rapuhnya aku akhir-akhir ini, mendengarmu berucap seperti itu aku merasa menjadi seorang kaka yang tak ada gunanya."

"Junho-ya, jika nanti aku tak ada di dunia ini lagi, kau harus lebih kuat dari pada aku, kau tahu"

"No..noona, kau satu-satunya yang aku miliki, jika kau tak ada maka aku akan ikut denganmu, selama ini aku marah pada ayah, karena selalu memukulmu dan berkata kasar padamu." Junho menarik napasnya sejenak dan menghembuskannya dengan cepat. "aku kira kau kuat, ternyata kau lebih rapuh dari aku, aku menyayangimu, jadi hiduplah lebih lama untukku dan jadilah setitik cahaya yang berarti dalam hidupku" ucapnya seraya memelukku dengan erat

Dan dari saat itulah Shin Yoora bertekad untuk menjadi sebuah cahaya yang berati untuk orang yang menyayanginya dan untuk orang-orang di sekitarnya

Light : Your My Lights
01-11-2019

****

Note : ini cerita lama yang aku keep dan akan aku up lagi secara bertahap!!

Terimakasih sudah mendukung dan membaca Light : Your My Light

Luv Luv Glo!

LIGHT : Your My LightWhere stories live. Discover now