07 | Di ikuti

37 9 2
                                    

Selamat membaca


*****

Sekarang pukul 01.00 dini hari, Yoora sudah selesai dengan pekerjaannya, dan ia bersiap untuk pulang.

Yoora merapihkan pakaiannya dan menyimpannya kedalam loker, sebenarnya Yoora takut jika harus pulang sendiri malam ini, biasanya Junae akan menjemputnya dan mengantarkannya pulang ke apartemen, tapi entah kenapa Junae sangat susah di hubungi.

"Pasti dia lupa kalau harus menjemputku, dasar awas saja kau Jun," Yoora berjalan keluar bar seorang diri. Beberapa hari ini Yoora sedikit takut untuk berjalan sendirian, pasalnya ia merasa bahwa ia sedang diikuti oleh seseorang, entahlah itu benar terjadi atau hanya perasaan Yoora saja.

Yoora berjalan menyusuri trotoar dan jalanan yang sepi, hanya ada ia, langkah kakinya dan hembusan angin. Yoora mengeratkan tangannya pada tali tas ranselnya, dan mempercepat langkah kakinya. "Ya tuhan, tolong lindungi aku dan jangan sampai terjadi hal buruk padaku." pinta Yoora dalam hati

Sudah dua kali stopan ia lalui dan keadaan masih terkendali, namun saat akan menuju persimpangan jalan dan menuju stopan berikutnya Yoora merasakan hal yang tak beres, ada seseorang yang mengikutinya, terdengar jelas dari suara langkah kaki dan sepatu yang berbenturan langsung dengan aspal.

Yoora dengan cepat menutup kelapanya dengan hoodie dan lebih mempercepat langkahnya, "Tolong seseorang selamatkan aku." doanya dalam hati. Rasa takut kini mendadak muncul dalam dirinya

Ya pasalnya ini negara korea yang keras dan kejam, sesuatu hal bisa saja terjadi saat ini. Yoora masih berjalan dengan gerakan terburu-buru. Namun tiba-tiba klakson mobil berbunyi dari arah belakang dengan spontan Yoora menunggu mobil tersebut berhenti di hadapannya, saat sudah benar-benar berhenti sang pemilik mobil membuka kaca mobilnya, lalu berkata "sudah aku bilang, tunggu aku kenapa kau malah nekat pulang sendiri, sekarang cepat masuk."

Seorang yang berada di dalam mobilpun memberikan isyarat dengan matanya dan memberi tahu Yoora bahwa ia sedang diikuti. "Terimakasih tuhan." gumam Yoora dalam hati

Yoora lantas langsung masuk kedalam mobil tanpa babibu dan tanpa banyak pertanyaan. Sekarang ia bisa bernafas lega

"Sebenarnya aku tahu kau sudah diikuti sejak persimpangan sebelumnya, tapi sepertinya kau tidak merasakan hal itu," ucap sang pemilik mobil

Yoora terkejut dengan apa yang diucapkan pria tersebut, "benarkah?"

"Ya, maka itu aku sengaja mengikutimu dari belakang, dengan harapan orang tersebut akan mengambil arah yang berbeda, tapi nyatanya tidak, dia memang mengikutimu." jelas sang pria

"Terimakasih kau sudah menolongku, aku berhutang padamu,"

"Tidak usah sungkan, namaku Jeon Jungkook, kau?"

Ya pria yang baru saja menolong Yoora adalah Jeon Jungkook, Jeon Jungkook yang ia temui di bar beberapa waktu lalu.

"Namaku, Shin Yoora, kau bisa memanggilku Yoora," ucap Yoora sedikit ragu

"Shin Yoora? apakah dia nona Shin pegawai Hoseok hyung?, ah bukan-bukan marga Shin di koreakan banyak."

"Kenapa kau berkeliaran selarut ini?" tanya Jungkook

Yoora bingung pasalnya takut-takut Jungkook menyadari bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya, "aku baru pulang bekerja, biasanya kakaku akan menjemput namun sejak tadi dia susah untuk dihubungi,"

Jungkook menatap Yoora sebentar "mata itu." namun lagi-lagi Jungkook menepisnya, "sebaiknya kalau seperti itu kau bisa minta antar teman kerjamu, daripada berjalan sendirian, itu berbahaya kau seorang wanita."

LIGHT : Your My LightWhere stories live. Discover now