xviii

662 115 23
                                    

keterangan untuk kepanjangan/kasus spesialisasi di paling bawah

___

"jadi," aku memincingkan ke dua mataku. "ada berapa dokter yang mengurus pengobatan Irene?"

Dr. Hamid, dokter berwarganegaraan asing-secara spesifik warga kenegaraan Argentina-itu mengulum senyumnya lembut. Sejauh ini, dia adalah dokter paling lembut dan ramah yang mengurus pengobatan Irene ketimbang dokter dokter lainnya.

"ada sembilan dokter yang menangani kasus Nona Irene."

"sebutkan."

Dokter wanita bersurai gelombang pendek itu berdeham sekilas. "Dr. Steven, spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. Dr, Marry, Sp. Penyakit Dalam. Dr. Agatha, adalah spesialis Patologi Anatomi. Dr. Kevin, Sp. OnkRad. Dr. Daniel, adalah spesialis BKTV. Dr. Hosea, adalah spesialis radiologi. Dr. Eugene, Sp. PK. sedangkan Dr. Claude adalah dokter Anastesi dan Terapi Intensif."

Alisku terangkat, "anastesi? Tapi kenapa dia pernah melakukan kunjungan dan pemeriksaan di bangsal? Toh Irene belum pernah ditangani secara bius."

"terkadang seorang dokter anastesi pun harus ikut melakukan pemeriksaan pada pasiennya, Taehyung. Semua dokter harus selalu memiliki track record dan data terbaru pasiennya."

Ah, sebagai yang bukan mahasiswa kesehatan, aku sedikit tidak mengerti penjelasannya barusan. Entah tidak mengerti atau tidak percaya, aku tidak boleh mempercayai dengan begitu mudahnya perkataan dokter dokter yang mungkin saja sama berbahayanya dengan apa yang Jaemin ceritakan sebelum benar benar menghilang.

Lelaki itu, benar menghilang sekarang. Tidak ada yang pernah menemuinya, tidak ada yang pernah menemukannya, bahkan tidak ada yang tahu di mana lelaki itu bersembunyi sekarang. Dia menghilang tanpa jejak, dan pihak kepolisian sama sekali belum bergerak untuk meringsut kasus yang sudah kulaporkan sejak empat minggu yang lalu.

Aneh? Tentu saja.

Bahkan seorang mahasiswa kriminologi sekaligus amatur sepertiku menganggap aneh semua kejadian ini. Tapi bagaimana juga, aku belum memiliki lisensi atau bahkan bukti konkrit untuk mengusut kasus ini.

"lalu bagaimana denganmu, Dr. Hamid? Kau spesialisasi apa?"

"aku spesialis PD-KKV." senyum Dokter tersebut semakin mengembang.

Satu alisku terangkat, tidak percaya. "PD-KKV?"

Dokter tersebut mengangguk meyakinkan. "ya, PD-KKV. Boleh aku pergi sekarang, Taehyung? Aku memiliki beberapa urusan dengan beberapa dokter di belakang." lalu tanpa menunggu jawaban yang keluar dari bibirku, Dr. Hamid segera melangkah melewatiku-meninggalkanku sendirian di lorong dan menghilang di persimpangan lorong.

Ke dua ujung bibirku terangkat beberapa milimeter, menatap angin tertinggal dari dokter tersebut seraya mendengus kecil. Well, benar perkiraanku. Tidak boleh mempercayai kata apapun yang keluar dari dokter dokter brengsek itu-bahkan dokter paling well-behaviour sekalipun.

Aku kembbali mendengus, "PD-KKV apanya." toh, aku melihat jelas gelar panjang di belakang nama yang tersangkut pada jas putih yang ia kenakan.

Dr. Hamid Enderson, Sp. FK

Hah, mereka pikir aku bodoh, ya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku segera menggerakan kakiku masuk ke dalam bangsal Irene. Pemandangan wanita bersurai legam itu yang sibuk dengan papan dan hiasan hiasannya tertangkap di ke dua netraku. Masih dengan kanul yang menyangkut di hidungnya, aku dapat melihat uluman senyum yang tertempel pada bibir ruam wanita itu-membuatku tanpa sadar ikut menaikan ujung bibir.

Before You Go ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang