req; Kesempatan Kedua [Ice x Reader]

982 47 7
                                    

BoBoiBoy Fanfiction Indonesia

Finally! You Find Me
[OPEN REQUEST]
Chance to Repeat
Cerita milik Cuzhae

Request oleh Hyeinaaa
Maaf, kalau tidak sesuai ekspektasi 😅

BoBoiBoy milik Monsta
ReLIFE milik Yayoi Sou

•Rate: T || Slice of Life, Romance, Drama || ReLIFE!Crossover || Full (Name)'s POV || BoBoiBoy Ice x Reader/(Name)•

Reader / (Name) as Kaizaki Arata
Ying as Yoake Ryou
Ice as Hishiro Chizuru
Taufan as Onoya An
Fem!Cahaya as Ooga Kazuomi
Halilintar as Kariu Rena

Please don't be siders, okay?!
RnR?

Warning! Long chapter with 8k+ word(s). Jadi kepada pembaca, mohon untuk menyamankan diri saat membaca fanfict ini.

DON'T LIKE, DON'T READ!

.
.
.

Kesempatan Kedua - Ice x Reader/(Name)

.

Waktu aku kecil ...

"Setelah besar nanti, melanjutkan sekolah sampai universitas, lulus dengan normal, lalu menikah di sekitar umur 25 tahun."

... Begitulah yang kupikirkan.

Tapi-

Tidak lulus ujian masuk dua kali + lulus S2 = 27 tahun.

Masih single aka JOMBLO.

Pengangguran.

Memang kenyataannya seperti ini. Mengenaskan!

Hidup begitu keras di zaman yang serba sulit ini, termasuk mendapatkan pekerjaan yang tepat. Sialnya, aku mengalaminya. Di umur 27 tahun ini, aku masih pengangguran. Melakukan wawancara dan melamar pekerjaan berulang kali, tetapi selalu ditolak hanya dikarenakan pernah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya (padahal saat itu baru mulai tiga bulan bekerja).

Sekarang, aku benar-benar merasa tidak berguna. Lagi-lagi aku tidak diterima di perusahaan. Padahal aku sudah berjuang dengan keras.

Tetiba suara dering ponselku menggema ...

"Emak"

Geh! Oh, iya ... Aku kasih tahu kalau hari ini pengumuman wawancara terakhir.

"Aku sampai wawancara terakhir, lho~ Kayaknya diterima di situ~" <<< ngomongnya kayak meyakinkan banget, eh?

Segera aku angkat teleponnya. "Halo?"

"GIMANA HASIL AKHIRNYA?!" Emak berteriak kencang- kuyakin telingaku sampai berdenging. Sedikit mengambil jeda untuk mengusap telinga kananku yang sakit.

"Aduh, nggak usah sampai teriak." Itulah satu-satunya hal yang bisa kukatakan untuk mengembalikan suasana hati.

"Habisnya kamu nggak telepon! Emak, kan, penasaran." Dapat kudengar ada sedikit nada kekhawatiran darinya.

Aku tidak langsung menyahut omelannya. Menghela napaspun terasa berat. "Gak diterima, Mak," sahutku lirih.

"HAH?! Kamu bukan bilangnya bisa keterima! Kenapa?!" Ya ampun ... Berhentilah berteriak, Emak ...

Finally, You Find Me!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon