Awan Kelabu [BoBoiBoy]

826 45 0
                                    

Ayah, di sini aku merindukanmu. Jujur saja aku belum rela kau tinggalkanku. Begitu membekas ingatan akan kejadian itu, sampai terbayang-bayang.

BoBoiBoy Fanfiction Indonesia

Finally, You Find Me! [OPEN REQUEST]
Cerita milik Cuzhae

BoBoiBoy milik Monsta

•Rate: K+ || Family, Hurt/Comfort || Dady!Amato •

Please don't be siders, okay?!
RnR?

DON'T LIKE, DON'T READ!

.
.
.

Awan Kelabu - BoBoiBoy n Amato

.

Aku BoBoiBoy, aku sangat menyayangi ayahku. Dia mengorbankan apapun demi diriku, termasuk nyawanya sekali pun. Dia segalanya bagiku. Aku tak akan rela jika harus kehilangannya.

Saat ini kami sedang berada di tempat audisi bernyanyi. Aku bernyanyi diiringi dengan gitar kesayanganku- yang ayah berikan khusus untukku saat itu. Dengan penuh upaya kuberusaha agar lolos. Keberhasilan pun aku peroleh setelah jerih payah, termasuk do'a dari Ibu dan Ayah.

Namun, saat perjalanan pulang, ketika aku dan Ayah menyebrang jalan. Terlihat sebuah mobil melaju dengan cepat menghampiri kami.

"Awas, BoBoiBoy!" Ayah mendorongku ke sisi jalan agar tak tertabarak.

Ayah yang tak sempat menghindar, ia tertabrak. Tubuhnya terpental beberapa meter hingga membuat jalan penuh dengan darah. Hujan mengguyur dengan deras seakan langit turut berduka atas kecelakaan ini. Aku yang syok akhirnya pingsan. Sempat kulihat orang mengerumuni kami, tapi setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi sesudahnya.

***

Di rumah sakit, aku melihat Ayah terbaring lemah di ruang ICU. Aku hanya mengalami luka ringan. Tetapi Ayah...

Aku benar-benar tak sanggup melihatnya. Kakiku lemas, aku terduduk tak berdaya. Ibu yang melihatku mencoba menyemangatiku agar aku bersabar menunggu hasilnya nanti.

Dokter pun keluar. Aku yang tak sabar lagi menemui Ayah, segera masuk untuk menemuinya.

"Ayah, bangun... Kalo Ayah bangun nanti BoBoiBoy buatkan cokelat panas ... kita nanti nyanyi bareng sambil tertawa. Ya, 'kan, Ayah?.." Aku mengucapkannya dengan air mata berlinang. Namun, kau tak mau menjawab apalagi membuka matamu. Aku menunggumu sadar dari tidur lelapmu, Ayah.

"BoBoiBoy.." Ayah memanggilku yang tertidur di samping ranjangnya karena terlau lama menunggu kesadaran Ayah. Suara Ayah yang begitu pelan hampir tak terdengar.

"Ayah... Maafkan aku, Yah! Akulah penyebab semua ini. Akulah yang menyebabkan Ayah sampai seperti ini." Tentu saja aku merasa bersalah atas kejadian ini.

"Dengar sini.. Ini bukan salahmu. Ayah melakukannya karena ayah menyayangimu... Mungkin waktu ayah tak sebentar lagi.. Jadilah menjadi yang terbaik diantara mereka semua.... Dan kau tidak boleh sombong, ya? Janji..?"

"Janji!"

Kau mengembuskan napas untuk yang terakhir kalinya dengan senyumanmu yang terakhir juga.

'AYAH!!!' Dalam hatiku menjerit menyebutmu.

Dokter mengatakan bahwa Ayah banyak kehilangan darah. Sehingga itulah yang menyebabkannya harus pergi.

***

Keesokan harinya Ayah di semayamkan. Kutaburi bunga agar do'aku sampai kepadamu. Aku menangis di depan kuburanmu. Hidupku kini terasa hampa.



Kini hanya gitar inilah yang menemani dalam kesedihanku. Aku merindukan saat kita bernyanyi bersama, Yah. Tetapi kadang saat kupandang gitar ini, maka muncul bayangan akan kejadian pahit itu.

Finally, You Find Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang