Trial Run | 5

117 16 1
                                    

Keesokan harinya.....

Marlos membuka pintu plat besi itu. Terhitung sudah dua kali dengan yang kemarin ia memasuki ruangan dibaliknya. Begitu pintu sedikit terbuka, suara-suara mengerikan itu sontak saja langsung terdengar. Suara para orang terinfeksi dari balik jeruji besi. Anthony mendorong sebuah balok kaca seukuran 1x1 meter dengan tinggi 2 meter, berjalan dibelakang Marlos dan Reon. Ketiganya berhenti tepat di depan sel besi dengan plat nomor 1. Menghiraukan raungan dari sel besi yang lain.

Anthony dan Reon segera membuka sel besi dengan plat nomor 1. Satu persatu mereka mengeluarkan orang yang terinfeksi dari dalam sel tersebut untuk dipindahkan kedalam balok kaca yang mereka bawa tadi. Orang-orang terinfeksi ini sudah seperti orang gila, mereka sudah tidak bisa berpikir normal, mereka hidup layaknya hewan. Mereka hanya tahu soal makanan. Itulah sebabnya mereka begitu agresif saat ada orang asing yang masuk. Mereka menganggapnya sebagai mangsa. Namun, nampaknya, memindahkan orang-orang tersebut lebih sulit ketimbang kelihatannya. Ada tiga orang didalam sel yang pertama ini. Begitu pintu di buka, ketiganya langsung menyerang Anthony dan Reon mati-matian. Dua orang menyerang Anthony, dan satu lagi menyerang Reon.

Seolah tak kalah waras, Reon segera mengendalikan orang yang menyerangnya sehingga kini ia bisa mengunci pergerakannya, mudah saja baginya karna orang yang menyerangnya adalah seorang gadis. Jika dikira-kira, mungkin usianya baru 14 tahunan. Segera, Reon mendorongnya paksa untuk dimasukkan kedalam balok kaca. Sedang Marlos, lelaki itu segera membuka pintu balok kaca tersebut dan membantu Reon mengurung gadis itu didalamnya.

Kembali pada Anthony, pria itu sedang bersusah payah menghindari gigitan brutal seorang gadis kurus lainnya yang begitu lincah mengeles dari gerakan kuncian yang akan diberikan Anthony. Sedang yang satu lagi adalah seorang anak kecil yang sibuk menggigit kaki Anthony yang terbungkus celana oranye tebal. Reon kembali masuk kedalam sel, kali ini ia membantu Anthony untuk menangani si gadis kurus. Sedang anak kecil itu, ia akan mengikuti dengan sendirinya, sebab ia masih sibuk dengan kaki Anthony. Beruntung seragam yang mereka pakai adalah seragam khusus yang dirancang anti gigitan dan bisa melindungi mereka dari kontak secara langsung dengan para terinfeksi. Seragam oranye yang sama yang dipakai oleh Pak Ron. Bahkan saat ini mereka lebih nampak seperti astronout yang siap menjelajah angkasa. Benar-benar tertutup rapat, lengkap dengan tabung oksigen yang digendong seperti ransel dipunggungnya. Seteleh tugas Anthony dan Reon selesai, Marlos yang dari tadi hanya menonton dan menjaga pintu pun segera memasuki sel dan memulai tugasnya.

Ada beberapa nanah berceceran bercampur darah, air kencing juga kotoran manusia, dan sisa-sisa buah-buahan untuk makanan para orang terinfeksi yang berceceran dilantai sel. Tidak perlu dibayangkan bagaimana baunya. Tapi, kemarin Pak Ron sempat menjelaskan bahwa sirkulasi ruangan ini diatur sedemikian rupa untuk mengurangi bau menyengatnya. Itulah sebabnya saat Marlos dan kedua temannya kemarin kesini, mereka tidak terlalu terganggu dengan baunya. Marlos memulai aktivitasnya, ia mulai menyiramkan air kelantai sel dan mengarahkan kotoran-kotoran tadi pada selokan yang sudah disediakan dia sisi kanan sel. Selokan itu terhubung dengan sel-sel lainnya yang nanti akan menuju ke area steril, atau septictank. Marlos kemudian memyemprotkan cairan pembersih lantai anti bakteri dan mulai menggosok lantai sel. Baru setelah dirasa cukup, Anthony dan Reon segera membuka balok kaca tadi dan memaksa ketiga orang terinfeksi tadi untuk kembali kedalam sel. Kali ini, tidak ada adu kekuatan lagi, ruang balok kaca yang kecil, membuat Anthony dan Reon dengan leluasa memegangi orang-orang itu dan memasukkan kembali ke dalam sel seperti semula.

"Sel satu, clear." ucap Marlos. Melalui interkom yang menghubungkan komunikasi ketiganya, sebab mereka memakai helm yamg kedap suara. Anthony dan Reon segera mengangguk. Kembali mendorong balok kaca menuju sel selanjutnya.

Inilah misi mereka. Misi yang selama ini ditunggu-tunggu pada masa-masa training. Misi untuk bergabung dalam kemiliteran negara. Dan misi yang katanya 'membahayakan dan mematikan'. Yaitu misi membersihkan sel tempat orang-orang terinfeksi berada.

***

First Published © 6 Des 2019

Revision © 8 June 2023

Trial Run (Hiatus)Where stories live. Discover now