Trial Run | 6

132 17 0
                                    

Terhitung sudah seminggu lamanya, Marlos, Anthony dan Reon menjalankan misinya di sel orang-orang menyedihkan ini. Bertarung brutal untuk memasukkan orang-orang terinfeksi kedalam balok kaca dan menyikat lantai sel yang penuh kotoran. Hal unik yang harus diketahui adalah, bahwa tidak setiap hari sel dibersihkan. Total ada seribu sel diruangan ini yang terbagi menjadi 10 kelompok. Di sisi timur adalah kelompok 1-5. Sedang disisi barat adalah kelompok 6-10. Dalam satu minggu, satu tim harus bisa membersihkan satu kelompok. Sedang disini hanya ada dua tim pembersih. Kelompok pertama terdiri atas Pak Ron serta kedua temannya dan kelompok kedua adalah Marlos, Anthony dan Reon. Tim satu bertanggung jawab untuk kelompok sel 6-10. Sedang tim dua untuk kelompok sel 1-5. Jadi, estimasi pembersihan tiap sel adalah 1 bulan sekali bahkan lebih. Mungkin sekitar 6 sampai 7 minggu sekali. Seperti saat ini, Marlos dan yang lain akan pindah ke kelompok sel 2, dari nomor sel 101-200.

"Apa gunanya pengelompokan sel?" tanya Anthony pagi ini saat Marlos mengeringkan rambut sehabis mandi dan Reon yang masih nampak mengumpulkan nyawa setelah bangun tidur.

"Supaya mudah menghitungnya." jawab Reon asal, suaranya pun masih terdengar parau.

"Tidak mungkin dikelompokkan jika tidak ada perbedaannya," sahut Anthony.

"Ada banyak faktor, bisa jadi dikelompokkan berdasar daerah tempat tinggal asal, seberapa lama mereka telah terinfeksi, atau bagaimana respon mereka terhadap vaksin yang di berikan." jawab Marlos lebih masuk akal.

"Itu artinya, akan ada orang terinfeksi yang boleh jadi efeknya lebih mengerikan." lanjut Marlos.

"Sekarang aku tau kenapa score akhir training mu sangat bagus, Mar." seru Reon seraya bangkit dari tidurnya dan menyahut sembarangan handuk yang tersampir dibelakang pintu ruangan.

"Otakmu sungguh jenius." lanjutnya sebelum membuka pintu dan meninggalkan ruangan.

Persis seperti kejadian pagi ini, ucapan Marlos bukanlah bualan semata. Semua terbukti setelah mereka berdiri tepat di depan sel nomor 101. Bukan di kelompokkan berdasar tempat tinggal, lama terinfeksi atau efek vaksin. Tapi, mereka dikelompokkan berdasar proporsi tubuh dan tenaga yang dimiliki. Di kelompok sel 1, sebagian besar memang berisi anak-remaja, dan beberapa adalah orang berpostur tubuh kurus yang tenaganya bisa disamakan dengan remaja usia 15 tahun kebawah. Sedang di kelompok sel 2, nampak berkumpullah remaja-remaja usia matang dengan mata memerah seolah siap menerkam mangsa hidup-hidup. Mungkin jika mereka hidup normal, mereka adalah remaja SMA atau yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Meski tubuh mereka nampak kurus, tapi tenaganya jelas lebih unggul dibandingkan kelompok sel 1. Beberapa juga nampak orang-orang dewasa yang dinilai memiliki tenaga yang sama dengan remaja-remaja itu.

"Menurut kalian, kita bisa menyelesaikan ini seminggu?" suara Anthony terdengar dari airpods.

"Memangnya kenapa? Bukankah ini akan lebih seru?" sahut Reon dilanjut dengan kekehan.

"Kau bercanda? Mereka akan menggigit lebih kuat dan lebih brutal." ucap Anthony.

"Tenang saja, kita gunakan saja strategi seperti sebelumnya, mereka masih terhitung remaja. Dan mereka tidak melalui masa training kemiliteran seperti kita." sahut Reon.

"Tapi..."

"Let's go! Kalau kita tidak bergerak sekarang, waktu seminggu tidak akan cukup." seru Marlos yang menghentikan pembicaraan Anthony dan Reon yang mungkin bisa berlanjut menjadi adu argumen. Merekapun memulai tugasnya. Masih sama seperti yang sudah-sudah. Bertarung dengan para terinfeksi, menyimpan di balok kaca, membersihkan sel, dan mengembalikan orang terinfeksi tersebut kedalam sel. Begitu seterusnya.

***

Dua minggu, tiga minggu, hingga sebulan terlewati. Kini bahkan, Marlos, Anthony dan Reon semakin merasakan pegal yang berarti. Kelompok sel 3 terdiri atas para wanita dewasa. Meski begitu, mereka lebih ganas dibanding para remaja matang di kelompok sel 2. Wanita-wanita itu bukan hanya memukul atau menggigit. Tapi juga melakukan gerakan aneh seperti menyenggolkan bokong atau sejenisnya yang semakin membuat mual. Lalu, di kelompok sel 4 hampir mirip seperti kelompok sel 3, hanya saja wanita disini lebih kuat lagi. Mungkin mulanya mereka adalah wanita-wanita tomboi, seorang athlet, atau ahli bela diri.

Trial Run (Hiatus)Onde histórias criam vida. Descubra agora