Trial Run | 17

65 9 0
                                    

Pintu kamar kembali terbuka Setelah sebelumnya telah tertutup. Christof lupa mengambil topinya. Ia terlalu buru-buru. Saat sikat gigi pagi ini, ia langsung terpikirkan akan satu titik terang mengenai benda-benda yang semalam memenuhi pikirannya. Begitu ia mendapatkan barang yang diinginkan, pria itu kembali keluar dan mengunci pintu flat tempatnya tinggal.

"Apa perusahaan memiliki akun pribadi tiap anggotanya?" tanya Christof begitu sampai dirumah Yosep, ayah dari pegawai yang mengirim berkas ke kantor FBI. Ini adalah alasan kenapa ia tergesa di pagi ini.

"Entahlah, Tyo tidak pernah mengatakannya. Dan kalaupun ia mengatakannya, mungkin aku yang tidak paham. Pengetahuanku hanya sebatas ladang saja, bukan IT." jelas Yosep.

"Perkiraanku, jika Tyo punya akun pribadi di dalam perusahaan. Itu akan membantu kita untuk mengakses data-data perusahaan tempatnya bekerja." ucap Christof yang membuat Yosep mengangguk-angguk.

"Kalau begitu, akan ku izinkan kau membawa barang-barang itu. Aku sangat berterima kasih jika kau berhasil menguaknya. Semoga beruntung. Kalau kau butuh bantuan, aku akan tetap berada disini. Aku tidak bisa membiarkan gagak-gagak itu menyerbu sisa labuku lagi." ucap Yosep.

Christof mengangguk mantap sebelum mengatakan,

"Mengenai labumu, aku turut bersedih. Sepertinya perayaan hallowen tahun ini akan sepi karenanya."

Yosep tertawa nyaring,

"Semoga kita bisa merayakan Hallowen dengan berakhirnya kasus ini."

Christof pun pamit dari rumah ladang milik Yosep. Setelah ini, ia akan sangat sibuk.

***

Bunyi desisan ringan langsung terdengar ketika sekaleng cola dibuka. Lagu klasik era 90-an mengalun perlahan membuat nyaman suasana. Beberapa pelanggan hilir mudik menyapanya. Menanyakan kemana saja ia akhir-akhir ini.

"Aku mengunjungi temanku di Ohio, Nyonya Sofia." Jawab Andreas. Ini adalah jawaban kesepuluh pagi ini dengan pertanyaan yang sama.

Setelah kepergiannya, Andreas kembali meneguk cola yang dibukanya tadi untuk menghilangkan dahaganya. Setelah masalah suplemen tenaga kemarin, Andreas memutuskan untuk kembali ke New York dan bekerja dengan normal. Ia tidak mungkin terus-terusan mengambil cuti. Lagipula, tidak ada lagi yang perlu ia lakukan di tempat Grizelle. Sama seperti dirinya, Tuan Harbert juga kembali ke rumahnya. Meski tidak ada seorangpun yang tau dimana pria itu tinggal.

"Stok susu usia 3 tahun keatas rasa vanilla kosong ?" tanya Jason dari balik rak-rak minimarket.

Yah, sekarang Jason juga bekerja di minimarket yang sama dengan Andreas. Jason juga tinggal bersama Andreas. Tidak ada pilihan lain. Ia jelas tidak bisa membiarkan Jason terus-menerus tinggal di Grizz Bakery. Sedang Tuan Harbert bilang ia tidak memiliki kamar lebih. Niatan awal, Andreas ingin agar ia tinggal bersama Christof. Tapi entahlah, dari kemarin Christof menghilang. Pamitnya akan menyelidiki siapa pengirim laporan mengenai kepalsuan kematin Mariana ke FBI. Namun hingga sekarang belum ada kabar.

"Menurutmu, apa sekarang semuanya akan menjadi buntu?" tanya Jason tiba-tiba.

Andreas menghela napas, sebenarnya ia sedikit alergi jika diajak berbicara serius, dan Jason sedang mencoba membicarakan hal serius.

"Entahlah, kupikir kita hanya perlu membantu jika Christof, atau Marlos atau siapapun menemukan sesuatu. Yah, lebih baik kita menunggu sampai kita tau apa yang harus dilakukan." jawab Andreas.

Sebelum Jason kembali menyahuti, segerombolan remaja perempuan memasuki minimarket. Nampak ribut dengan obrolan mereka. Beberapa ada yang berjalan kearah rak makanan ringan, sedang sisanya sedang tekun meneliti rak perawatan wajah.

Trial Run (Hiatus)Where stories live. Discover now