Trial Run | 14

57 13 0
                                    

Grizelle masih setia duduk di sofa seraya menonton televisi yang menayangkan acara variety show kesukaannya. Sedang tangan kanannya menggosok halus kaleng soda yang digenggamnya, saat sebuah ketukan membuatnya berdecak keras.

Dengan segera ia bangkit berdiri dan mengecek siapa yang datang. Mungkin itu Christof atau Marlos yang ingin memberitahu sesuatu. Tapi tidak. Disana, dibalik pintu kaca toko, seorang lelaki memakai hoodie tebal berdiri mengetuk kaca pintu. Rambut pirangnya sedikit terlihat dari balik tudung hoodienya. Dengan was-was Grizelle membukakan pintu.

"Ada yang bisa ku bantu tuan?" tanyanya formal. Orang itu dengan ragu mengangkat kepalanya.

"Apa kau menganalku, nona?" ucapnya sehingga membuat Grizelle terkesiap hingga mundur beberapa langkah.

"Baiklah, dari reaksimu sepertinya kau tahu aku. Aku kabur dari lab Ohio kemarin malam. Tapi, sebelum kulanjutkan ceritaku, boleh aku masuk dahulu? Tenang saja, Aku sembuh dan bukan zombie lagi." ucapnya.

***

10 menit kemudian Semua orang berkumpul. Kecuali Reon yang masih diharuskan bertugas di Lab. Tadi, setelah mempersilahkan lelaki itu masuk, Grizelle langsung buru-buru menghubungi Marlos, Christof dan Andreas. Ia tidak mau mengambil resiko jika ternyata lelaki itu berbuat jahat padanya. Tidak, Tapi lebih tepatnya Grizelle tidak mau mengulang cerita lelaki itu pada yang lain jika hanya dirinya yang mendengarkan cerita itu sekarang.

"Baiklah, kita mulai dari bagaimana kau mengenalku? Dan bagaimana kau bisa yakin jika aku tidak akan menyerahkanmu kembali ke lab?" tanya Grizelle pada lelaki yang mengaku bernama Jakson itu. Yah, awalnya Grizelle tidak percaya begitu saja. Namun saat ia hendak menelpon yang lain tadi, ia sempat kembali kekamarnya dan mengecek berkas yang diberikan Marlos tadi siang, membuat Grizelle yakin jika ia adalah orang itu.

"Bagaimana dengan mereka? Apa kau yakin mereka tidak berbahaya buatku?" ucap Jakson balik bertanya seraya menatap semoa orang yang hadir.

"Tidak, aku yang akan memastikan itu. Ceritakan saja semuanya." sahut Christof.

Jakson nampak menimang-nimang terlebih dahulu ucapan Christof sebelum lanjut berbicara.

"Baiklah, terakhir kali yang kuingat, aku pergi berlibur di wilayah Virginia bersama beberapa temanku."

"Virginia katamu?" seru Anthony memotong pembicaraan dan diangguki Anthony.

"Setelah itu kami makan malam."

"Makan malam? Dimana?" lagi-lagi Anthony memotong pembicaraan.

"Aku tidak tahu, aku tidak ingat."

"Apa kau..hmmppf" belum selesai Anthony berbicara, mulutnya sudah dibekap terlebih dahulu oleh Andreas.

"Biarkan dia cerita sampai selesai dulu." ucap Andreas gemas.

"Setelah makan malam itu aku tidak ingat apapun sampai aku terbangun ditanggal 10 Agustus malam. Aku bingung sekali, tidak tahu apa-apa. Ada 8 box kaca saat aku terbangun. Aku berada di salah satu box itu. 2 yang lain entah pingsan atau tidur. Sedang sisanya nampak linglung sepertiku, tapi tubuh mereka dipenuhi nanah dan darah sehingga nampak seperti zombie. Lalu kulihat diriku pada pantulan kaca yang nampak samar. Akupun sama mengerikannya. Aku cukup kaget, tapi aku tidak bodoh. Jadi aku hanya pura-pura masih tertidur berharap untuk bisa lebih memahami situasi disana."

"Lalu, tidak lama setelah itu ada orang lain yang datang. Ia nampak sama terkejutnya dengan 5 orang yang terbangun linglung tadi, dan langsung berbalik kembali pergi. Beberapa saat kemudian orang itu datang bersama dua orang dengan pakaian tertutup. Mereka mengeluarkan 5 orang tadi dan memberikan, entahlah. Itu seperti sebuah suntikan. Tapi aku tidak tahu obat apa didalamnya. Ke 5 orang itu terus memberontak, tapi orang-orang berseragam itu tetap menyuntiknya lalu memasukkan mereka kembali ke box dan membawanya pergi. Saat itulah aku mendengar mereka berbicara 'jika mereka berlima sembuh, itu artinya ketiga orang itu juga sembuh. Ambilkan jarum suntik lagi dan suntikkan pada mereka juga' begitu kira-kira percakapan itu. Meski aku tidak memahaminya, tapi aku mengerti jika orang-orang itu jahat. Perkataannya tadi seolah tidak ingin membiarkanku sembuh, entah dari penyakit apa. Jadi, ketika ketiga orang itu pergi aku berinisiatif kabur. Aku memecahkan balok kaca tempatku di kurung. Lalu aku melihat wajahmu terpampang di layar proyeksi diruangan itu. Aku membacanya dan aku mengerti jika dia adalah oposisi dari siapapun orang-orang di Lab itu. Jadi kupikir aku bisa mempercayaimu" Jakson menunjuk Grizelle saat mengatakan hal itu.

"Selesai, begitulah ceritaku." ucap Jakson mengakhiri dengan tersenyum kecut.

"Kau ingat warna cairan yang disuntikkan?" tanya Tuan Harbert.

"Kenapa wajahku bisa ada di layar proyeksi? Dan bagaimana kau tau aku ada disini? Apa kau membocorkannya Mar?" sahut Grizelle.

"Apa? Tentu saja tidak." ucap Marlos.

"Bagaimana kau bisa kabur dari sana tanpa ketahuan CCTV sama sekali?" tanya Christof pada Jakson.

"Wo..woo...woo.., tenanglah tuan dan nona. Satu persatu." ujar Andreas menanggapi pertanyaan bertubi-tubi itu yang berakhir menatap ke arah Anthony.

"Apa?" tanya Anthony tidak mengerti mengapa Andreas menatapnya.

"Siapa tau kau juga punya pertanyaan." jawab Andreas mengedikkan bahu.

"Cairannya berwarna hijau terang," jawab Jakson. Seketika itu, Grizelle, Marlos, Andreas dan Tuan Harbert langsung bertatapan satu sama lain.

"Kalau kita menyusup ke lab untuk mencuri cairan itu, apa kau akan bisa mengenalinya?" tanya Tuan Harbert dan diangguki Jakson.

Dugaan Grizelle sementara ini adalah benar jika orang-orang di lab itu bekerja untuk menulari orang atau mereka sengaja menyuntikkan virus itu ketubuh orang yang sehat untuk ditulari. Sedangkan penemuan vaksin hanyalah kedok semata. Jika Jakson dan yang lain sembuh karena vaksin ciptaan Grizelle yang kedua, lalu kenapa orang-orang itu kembali menyuntikkan entah apa itu supaya mereka tetap disana. Bukankah itu artinya mereka punya tujuan lain yang masih menjadi misteri?

Jamuan makan itu digunakan sebagai ajang pencarian subjek untuk ditulari. Lalu mereka dirawat dan dikumpulkan di lab Virginia. Sedang lab Ohio digunakan sebagai kedok pengembangan vaksin, padahal mereka tidak benar-benar mengembangkan vaksin. Hal tersebut bertujuan untuk membantu kamuflase dan menghindarkan rasa curiga dari orang-orang yang berada di pihak oposisi serta mematikan bukti. Satu-satunya pertanyaan yang muncul adalah, untuk apa mereka mengumpulkan orang terjangkit? Keuntungan apa yang mereka dapatkan dengan itu?

"Untuk masalah CCTV, itu mudah saja. Aku sangat berhati-hati, aku tidak mau kembali ke lab mengerikan itu lagi." ucap Jakson.

"Dan masalah Grizelle, di layar itu hanya terdapat fotonya dan nama. Satu-satunya petunjuk yang aku gunakan hanya nama, aku ke kantor kependudukan untuk mencari tahu, dan sekarang aku mengerti kenapa harus Grizz bakery." lanjut Jakson menjelaskan.

"Kau ke kantor kependudukan?" tanya Christof.

"Ah ya,, aku melihatmu disana juga. Kau ada di meja resepsionis saat aku keluar dari sana." ucap Jakson yang membuat Christof tersenyum kecut.

"Kenapa mereka menampilkan fotoku di layar proyeksi?" tanya Grizelle kurang puas.

"Sejujurnya ada hal lain di layar itu." ucap Jakson.

"Apa itu?"

"Ada tulisan 'Wanted' dengan warna merah besar yang berkedip-kedip diatas fotomu. Itu sebabnya aku begitu yakin kau berada di pihak oposisi dan mungkin bisa menolongku. Orang-orang disana, mereka terlihat memiliki rencana buruk." ucap Jakson.

***

First Published © 24 Jan 2020

Revision © 8 June 2023

Trial Run (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang