Prologue

7.9K 421 51
                                    


....

Tangan Kim Taehyung sangat dingin.

Sama seperti hatinya yang kini runtuh berkeping-keping. Hancur. Dunianya hancur. Lelaki itu kehilangan tawa dan kata bersamaan.

Hanya penglihatannya yang berfungsi saat ini. Ketika matanya tidak lagi terasa dingin, melainkan jadi terbakar oleh gelora sesak.

Tas kerjanya jatuh, begitu juga dengan dirinya. Hanyut dalam gravitasi yang membabi buta.

Memaksanya bersimpuh ke lantai, memaksa pula kedua lututnya yang amat lemas harus menyentuh genangan merah itu.

Celananya menembus darah ngeri itu sampai merembet ke isi pahanya, membuat sekujur tubuh lelaki itu bergetar.

Ratap kosong yang dilayangkan oleh perempuan itu seakan memanggil Kim Taehyung. Binar mata yang menandakan dia akan lekas dikejar maut.

"Andwae.." geleng Taehyung mentah-mentah, lelaki itu merangkak dengan gesit di antara kubangan darah yang pekat.

Diantara sebuah keberantakan yang disengaja. Di dapur rumahnya yang diobrak-abrik tanpa sebab, dan entah apa motif dan siapa pelakunya.

Kacau.

Ada penyusup, atau mungkin kata halusnya pembunuh.

Bukti luka lebar dimana perut perempuan milik Kim ditinggalkan tertikam pisau dapur ada sebanyak 7-8 tusukan memperkuat dugaan Taehyung.

Direngkuh kepala perempuan itu dalam pangkuannya meski Taehyung tau kebersamaan itu tidak akan lama lagi.

"Kumohon, sayang. Jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu, eoh. Aku sangat mencintaimu." ulang Taehyung berkali-kali, membisiki istrinya kalimat cinta terus-menerus.

Tangan berdarah istrinya meranggap pipi kiri Taehyung lambat, dia menangis deras. Lebat sekali, mengalahkan hujan.

"Jaga dirimu, Tae.. Akh- aku.." Darah tersembur dari mulutnya, dan makin lebat pula tangisan Taehyung.

Di sisi belakang kulkas, ada rintihan halus dan deru napas tersendat. Dia melolong, menyerukan ayahnya seperti minta tolong.

"A-ayah.. a-ayah.."

Tangisan kecil itu mengalihkan perhatian pemuda kantoran berkisar 25 tahun itu. Kim Taehyung menengok sekeliling, dan hatinya diremuk dengan kejam.

Putri kecilnya terkulai lemas tanpa busana dengan bagian organ vital yang berdarah.

Tidak lagi.

Kenyataan apalagi yang menyerangnya bertubi kini.

Diperkosa?

Anak kecil seumur 7 tahun dapat membangkitkan gairah? Dimana otak para iblis itu?

Taehyung kembali bergumul, menghadap sang putri. Memakaikan kembali bajunya dan memeluk erat.

"Ayah disini, jangan menangis.. Ayah disini.."

"S-sakit a-ayah.. hiks.. a-aku.. a-aku takut.. hiks.."

"Kita bertiga selalu bersama ya. Ayah sudah menelepon ambulans.. Sebentar lagi kita berobat ya.. Ya?"

Sorot ketakutan dan genggaman yang kian melonggar juga terasa dingin itu menghilangkan egonya.

Istrinya menutup mata perlahan karena darah yang terkuras, bersamaan dengan sang buah hati yang terlelap selamanya dengan menanggung belenggu sakit tiada tara di kelaminnya.

"Hey.. bangun, sayang. Ayo bangunlah.."

Bicara Taehyung kacau, tangisnya meluap dan sang putri sudah terunduk di pundaknya.

Kiss Then Kill | JinVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang