gw editin ini entah kenapa uwuuu bgt... beda tingginya mereka bikin gemas sekaleee..
.
.
.
Panas.
Suhu badannya tinggi.
Kim Seokjin mengangkat tubuh besarnya dari ranjang yang sejak semalam betah bertelanjang dada.
Begadang, keletihan mengurus berkas dan juga muntah panjang di arena bermain jadi pemicu demam pria itu kambuh.
Mungkin bukan fisiknya yang sakit, tapi psikisnya.
Kamar tidur ini jauh dari kata rapi saat pagi. Selimut dan kemeja kotornya masih bercecer di lantai.
Langit di luar jendela berpias keabuan. Salju turun. Tak ada lagi sang surya yang hangat ketika pertama lelaki itu mengerjap mata.
Ini hari pertama di bulan Desember, bulan istimewanya karena mengandung banyak makna. Hari kelahirannya yang tak lama lagi dan tentu pergantian tahun baru jelang 2020.
Tahun ketiga pernikahannya. Pernikahan sederhana dan serba tertutup tanpa kehadiran kerabat dan kenalan.
Kim Seokjin berumur 27 waktu itu, seorang konsultan akuntansi lembaga keuangan dekat distrik Seoul.
Dan Seokjin melihat bunga itu, pria bunga diantara sejumput bunga.
Pertemuan pertama mereka berawal ketika Seokjin masihlah konsultan biasa yang bergaji UMR, sedangkan Taehyung adalah pegawai part time pada satu toko bunga.
Seokjin rutin mengikuti seminar bimbingan tentang pajak selama 4 bulan yang tidak sengajanya dia kebagian tugas untuk mendekor ruang pertemuan.
Dan, saat itu dia bertemu dengan Kim Taehyung.
"Cari bunga apa, Pak?" Lelaki khas bau bunga itu mendekati sang pembeli.
"Bunga plastik aja biar tahan lama."
Kartu nama perusahaan yang diberi Seokjin menyita perhatian si tukang bunga. Saat itu, Taehyung hanya tertawa kotak dan mengajak Seokjin untuk berkenalan.
.
.
.
10 panggilan video masuk, tepatnya.
Dari rekan kerjanya, Kim Namjoon.
"Argh, aw! Pemandangan pagi apa ini? Oh, man!" seru Namjoon heboh, bukan apa sang sobat shirtless dan perawaknya acak-liar.
YOU ARE READING
Kiss Then Kill | JinV
Random{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Jeritan pilu itu, tragedi pait, dan raungan melolong yang menghantuinya, sekalipun tidak akan pernah lolos dari ingatannya. Malam itu, segala keb...