Chapter 20 : What was Planned (18+)

1.3K 79 10
                                    

January, 11th 2020

Chapter 20 :
Apa yang sudah direncanakan.

Warning :
I think this chapter would be BDSM(?) and hard-language.

Author note :
Hijikata - will play as sadistic-Police.
Gintoki - will play as mahou shoujo (witch girl).

__________

Hijikata berjalan pelan menuju lemari pakaian dan mengambil sebuah bingkisan yang baru pertama kali dilihat Gintoki. Lalu dia kembali berjalan menghampiri si surai perak yang sedang kebingungan. Dengan gerakan cepat, Hijikata mengunci kedua pergelangan tangan Gintoki kebelakang menggunakan borgol yang diambilnya dari bingkisan tadi.

"Eh?!?!? Apa yang--"

Protesan yang ingin dikeluarkan Gintoki terpaksa tertahan di pangkal tenggorokan nya karena mulutnya yang tiba-tiba di sumpal dengan kain. Begitu juga dengan kedua matanya yang ditutupi dengan blindfold. Walau tak bisa melihat, Gintoki dapat merasakan kalau tubuhnya diangkat seperti karung beras oleh Hijikata.

"Umphh!!! Ngghhhh!!!"

Protesan dengan cara menggerakkan tubuhnya berakhir sia-sia karena Hijikata sedikit lebih kuat dari Gintoki. Lalu tubuhnya tiba-tiba terhempas ke sesuatu yang empuk yang dia ketahui sebagai kasur tidur mereka.

"Mmmmmppp!!?"

Sebuah tangan meraba paha kirinya dengan gerakan seduktif. Tentu hal itu membuatnya merasa tak nyaman. Saat ini dia tak bisa melihat Hijikata sehingga pikirannya menjadi tak nyaman dan khawatir. Bagaimana kalau yang menyentuhnya saat ini bukan Hijikata? Tidak. Dari pheromon yang tercium olehnya, tak salah lagi kalau itu memang Hijikata.

Tapi kenapa pemuda satu itu melakukan ini? Apa ini fetish nya? Permainan macam apa yang ingin dia coba saat ini? Karena terlalu banyak berpikir, airmata meluncur keluar dari mata Gintoki sehingga membuat blindfold yang dipakainya basah. Tapi, tiba-tiba saja dia menghirup pheromon yang membuat perasaan nya tenang. Sepertinya Hijikata sengaja mengeluarkan pheromon itu karena tak tega melihat Gintoki menangis.

"Aku ingin mencoba BDSM denganmu," sumpalan dimulut Gintoki dibuka oleh Hijikata.
"jadi maaf kalau aku agak kasar."

Gintoki tak menjawab, tapi kedua bibirnya mengerucut yang menandakan kalau dia sedang cemberut. 'Walau ingin mencoba BDSM, dia tetap menyebarkan pheromon yang membuatku tenang. Dasar cowok Gentle!'

Setidaknya hal itu berhasil membuat Gintoki tidak takut lagi dan bisa tersenyum dalam hati. Tapi walau begitu, tetap saja ini pertama kalinya Gintoki mencoba hal ini. Tentu dia masih merasa sedikit khawatir. Andai saja matanya tidak di-blindfold.

Tanpa diduga, tangan Hijikata yang tadinya mengelus paha Gintoki mulai menyusup kedalam rok pendeknya. Bukan hanya itu, Hijikata bahkan sengaja meremas pelan adik si surai perak tersebut yang langsung membuatnya terbangun.

"Khhhh!!!?"

"Oh, cepat juga bangun nya, ya. Ternyata Heat-mu benar-benar sudah dekat, hm, Gin."

"U-urusai! Itu refleks karena kaget!"

"Hmm... Kamu seenaknya bicara membentak padaku, apa kamu lupa posisi mu saat ini?"

Dengan tidak elitnya Hijikata menurunkan panties imut yang dipakai Gintoki dan langsung menusukkan 2 jarinya sekaligus kedalam lubang yang sudah basah milik si Omega tersebut. Hal itu jelas saja membuat Gintoki terpekik karena merasa sakit sekaligus terkejut.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jan 11, 2020 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

He is My OMEGA [HijiGin]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum