Akrab

3.5K 403 35
                                    

Wei Ying sedang mengambil tas di loker tempatnya bekerja yang berada di klinik Wen Ning ketika waktu kerjanya sudah habis. Ia bersenandung asal, sepertinya hatinya sedang gembira. Apakah Wen Ning menaikkan gajinya bulan ini?

"Ah, Wei Gege." Sapa Wen Ning saat ia berjalan di lorong ketika akan kembali ke ruangannya dan melihat Wei Ying berada di loker sendirian.

"Aku pergi duluan ya, sesuai perintah kakakmu aku harus mengawasi Lan Zhan pria cosplay itu hahaha."

"Baiklah Ge, hati-hati dan kalau butuh sesuatu jangan lupa menghubungiku."

Wen Ning memang seperti jin botol bagi Wei Ying, meski statusnya adalah Bos atau juragan tetapi pemuda itu selalu menuruti apapun yang Wei Ying inginkan dan butuhkan. Bukannya Wei Ying yang selalu meminta-minta pada Wen Ning, tetapi pemuda lugu itu sendiri yang menawarkan dan jika Wei Ying menolak, maka pemuda itu akan merasa bersalah dan merenung di ruangannya selam seminggu. Itu pernah terjadi.

Setelah berpamitan, Wei Ying berjalan santai keluar dari klinik untuk menuju ke kedai penjual makanan. Dia akan makan bersama Lan Zhan saja sore ini.

Oh iya, ini adalah tugas baru Wei Ying, yaitu memantau perkembangan Lan Zhan yang terluka pada bagian dadanya. Wen Qing lah yang bersikeras agar Wei Ying bersedia melakukan hal itu karena Lan Zhan yang sangat keras kepala tidak mau dirawat di rumah sakit karena tidak ingin berbaur dengan orang-orang. Tetapi melihat reaksi dan interaksinya dengan Wei Ying, gadis Wen itu mempunyai ide agar Wei Ying saja yang menjaga pria itu selepas bekerja di klinik Wen Ning karena meskipun Wen Qing lah yang merupakan tetangga Lan Zhan, tetapi gadis itu juga sibuk karena dia di Gusu juga bertugas di rumah sakit dan sepertinya akan jarang berada di apartemen.

Jangan kira membujuk Wei Ying itu mudah, pria bar-bar itu awalnya menolak dengan keras karena katanya ia jadi tidak punya waktu bebas untuk jalan-jalan dan bermain game jika harus menjaga Lan Zhan setiap pulang dan sebelum bekerja mengingat ia bekerja pada dua shift yaitu:

Shift pagi : 08.00 - 14.00
Shift sore : 14.00 - 20.00

Sedangkan shift malam Wei Ying tidak pernah memikirkannya, ia hanya akan mengingat jadwalnya sendiri mengingat ia mempunyai daya ingat yang payah. Sungguh keberuntungan jika ia mampu mengingat jadwalnya sendiri selama bekerja di klinik.

Akhirnya Wen Qing pun mengorbankan gajinya untuk diberikan kepada Wei Ying sebagai upah telah menjaga Lan Zhan. Naluri dokter yang harus bertanggung jawab terhadap pasiennya tertanam pada diri Wen Ning, meski Lan Zhan bukan pasien resmi nya tetapi pria itu tinggal bersebelahan dengannya dan dia yang menangani pertama kali. Jadi dia merasa Lan Zhan adalah tanggung jawabnya. Untung saja ia kenal dengan Wei Ying yang bekerja di klinik sehingga anak itu bisa merawat Lan Zhan selama masa pemulihan.

Meski bukan bidang Wei Ying, tetapi pemuda itu bisa belajar dengan cepat cara menyuntikkan antibiotik di tubuh Lan Zhan. Jadi, Wen Qing tidak merasa khawatir.

Wei Ying sampai di apartemen Lan Zhan dan langsung mengetikkan kode sandi yang sudah ia ketahui dari Lan Zhan. Oh iya, ini sudah hari ketiga setelah Lan Zhan tertusuk pedangnya sendiri dan Wei Ying yang mulai merawatnya. Wei Ying memasuki apartemen Lan Zhan tanpa suara, meski baru tiga hari bolak-balik kemari, Wei Ying sudah sedikit hafal dengan si Lan Zhan pendiam itu. Telinganya sangat sensitif dengan suara yang amat kecil sekalipun, oleh karenanya Wei Ying berjalan sepelan mungkin tanpa menimbulkan suara, takut Lan Zhan terbangun seperti sebelum-sebelumnya.

Ketika menuju kamar Lan Zhan, pintu kamar itu terbuka menampakkan ranjang yang kosong. Wei Ying berfikir apa Lan Zhan sedang di kamar mandi? Ah! Kemajuan pria itu bisa mandi sendiri. Tetapi tidak ada suara air di dalam kamar mandi. Wei Ying mengedarkan pandangannya hingga ia melihat sebuah pintu di dekat dapur yang sedikit terbuka, ia belum pernah masuk kesana karena mengira itu adalah gudang.

The SWORD'S TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang