Kopi Darat

3.1K 373 40
                                    

"Kalian??

"Apakah ini sudah kiamat? Kenapa jam segini kau sudah bangun?"

"Jiang Cheng bisakah sedikit sopan dengan saudara yang lama tak bertemu ini, huh?" Protes Wei Ying.

Mata besarnya mengabsen tiap-tiap kepala yang bermunculan di depan pintu apartemen Lan Zhan. Ada Wen Qing, Jiang Cheng, Wen Ning, dan Nie Huaisang.

"Sudah-sudah, ayo masuk. Jangan bikin keributan di depan apartemen orang." Ucap Wen Qing segera bergegas masuk namun langkahnya ditahan oleh Wei Ying dengan merentangkan kedua tangannya di depan pintu membuat langkah keempat orang itu terhenti.

"Eh eh eh!! Tidak bisa, jangan sembarangan masuk ke dalam apartemen orang!"

"Bukankah kami diundang?" Tanya Huaisang.

"Diundang?"

"Adik Wei."

Wei Ying menoleh ke belakang. Ada Lan Xichen disana dengan senyuman 1000 watt sedang memegang piring berisi makanan. Pria itu meletakkan makanan itu di atas meja, kemudian pergi mendekat ke arah manusia-manusia ricuh di depan pintu itu.

"Aku yang mengundang mereka tadi malam."

"Haah?"

Hanya senyuman yang diberikan oleh Xichen sebagai jawaban. Kemudian Wen Qing mendorong punggung Wei Ying agar menyingkir dari pintu. Dia ingin masuk daritadi. Lalu diikuti oleh yang lain.

"Selamat pagi kakak Lan." Ucap Wen Ning, diikuti Wen Qing, Jiang Cheng dan Huaisang.

"Selamat pagi. Masuklah, makanan sudah disiapkan." Jawab Xichen.

Kemudian keempat manusia itu memasuki ruang tengah yang sudah disiapkan oleh Xichen, meninggalkan Wei Ying dan Xichen di depan.

"Kakak Lan, bagaimana kau bisa kenal dengan Jiang Cheng dan Huaisang?"

"Mereka yang membantu membawa ku ke klinik Wen Ning."

"Aaahh!" Balas Wei Ying mangut-mangut, "Jadi, ini sebagai acara perayaan atau apa?"

"Bisa dibilang begitu. Ternyata Adik wei masih akrab dengan Jiang Cheng dan Huaisang."

"Tentu saja, kami pernah satu asrama saat mengikuti turnamen sepak bola saat SMP." Jawabnya bangga sambil menepuk dadanya sendiri.

Lan Xichen mengangguk dan tersenyum. Jadi, Jiang Cheng dan Wei Ying tidak menjadi saudara di masa ini. Kemudian mengajak Wei Ying untuk bergabung dengan yang lain.

"Hey! Bagaimana kalau kita berfoto dulu? Jarang-jarang bisa berkumpul komplit seperti ini." Usul Wei Ying yang segera mengambil pose dengan ponselnya sendiri diikuti oleh yang lain.

Ckrek!

"WOW! Hasilnya langsung bagus. Akan aku buat story."

Huaisang langsung meloncat kesamping tubuh Wei Ying yang saat ini duduk bersila di bawah sofa, lalu memegang kedua bahu Wei Ying yang sedang mengetikkan caption di ponselnya. Jadi posisinya, Huaisang berada di sofa, sedangkan Wei Ying duduk di bawah sofa. Hmm, kelihatan intim memang.

"Kau beri caption apa, Wei brother?"

"Nih, lihat sendiri." Ucap Wei Ying, menghadapkan layar ponselnya ke wajah Huaisang.

" Ucap Wei Ying, menghadapkan layar ponselnya ke wajah Huaisang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The SWORD'S TEARSWhere stories live. Discover now