Sunset

614 60 1
                                    

Chapter 02: Sunset

◆◆◆

Jimin meneguk kopinya dengan kening berkerut sembari membolak-balikkan berkas didalam map berwarna biru yang dipegangnya.

Pria itu menegakkan tubuhnya, dengan ekspresi serius beralih pada laptop dan membuka sesuatu disana.

Heejin diam-diam sedari tadi memperhatikan pria itu dengan seksama dibalik laptopnya yang menyala.
Hanya memperhatikan, tidak berani mengganggu kecuali pria itu memang benar-benar membutuhkannya.

"Heejin-ah."

Dengan refleks Heejin menoleh, dan segera berdiri dari duduknya.

"Iya?"

Jimin terlihat begtitu pusing, dia memijit pelipisnya sendiri setelah meletakkan map yang berisi berkas-berkas itu di mejanya.

Heejin melangkah mendekati pria itu, berdiri di sampingnya dan menepuk pundaknya dua kali.

"Ada apa? Ada sesuatu yang menganggu pikiranmu?"

Jimin menghela, pria itu memutar kursinya agar menghadap Heejin dan tangannya ia lingkarkan pada pinggang gadis itu dan menariknya agar mendekat.

"Salah satu peluang bisnis terbesar kita membatalkan kerja samanya. Entah apa yang salah, aku tidak tahu," ujarnya.

Heejin tersenyum, kemudian tangannya bergerak menyisir rambut Jimin dengan sela-sela jarinya.

"Tidak masalah, Jim. Mereka hanya satu dari puluhan klien kita, tidak akan membuatmu jatuh miskin," ucapnya diakhiri dengan kekehan kecil yang mampu membuat suasana hati Jimin kembali menghangat. Pria itu tersenyum sambil kembali menarik Heejin untuk lebih dekat.

"Kau tahu kenapa aku sangat menyukaimu?"

Heejin mengernyit, kemudian mengangguk yakin. "Tentu saja karena aku orang yang baik," ucapnya, membuat Jimin sukses terkekeh geli namun juga membenarkan ucapan Heejin.

"Tidak salah. Tapi inilah yang aku suka darimu, kau bisa menenangkan hatiku kapan saja."

Heejin tertawa mendengarnya, "Bukankah itu memang tugasku?"

"Ya memang, itu memang tugasmu Mrs. Park."

Kemudian mereka berdua tertawa dengan bahagia. Jimin bahkan sudah melupakan apa yang mengganggu pikirannya beberapa menit yang lalu. Heejin memang benar-benar obat yang ampuh untuk menghilangkan rasa yang berkecamuk karena masalah kantornya.

"Jimin-ah, soal pernikahan kita, bagaimana keluargamu?" Heejin bertanya dengan raut wajah secerah mentari, Jimin sadari itu jika kekasihnya sangat bahagia kali ini.

Oh ayolah Jim, memangnya siapa yang tidak bahagia jika posisi Ahn Heejin sekarang? Menikah dengan Park Jimin, kekasihnya sendiri yang teramat dia cintai.

Jimin tersenyum, kemudia dia berdiri dari duduknya dan merapat pada Heejin dengan memeluk pingging gadis itu.

"Hari ini mau ikut denganku memilih cincin?"

Pertanyaan Jimin langsung dijawab dengan anggukan antusias Heejin dengan senyum yang mengembang bak anak kecil yang dijanjikan es krim oleh ayahnya, membuat Pria itu gemas dengan tingkah laku kekasihnya yang sangat memggemaskan.
Memang setelah pergi ke Daegu untuk meminta restu pada kedua orang tua Heejin, dan mereka merestui keduanya, membuat Jimin tidak ingin lagi menunggu lama dan segera menyiapkan semuanya mulai hari ini. Dan sekarang, dimulai dari memilih cincin.

Thank you •Pjm ✔Where stories live. Discover now