Way to forget

419 55 9
                                    

Chapter 08: Way to forget

◆◆◆

-Ahn Heejin

Bohong jika aku bilang, aku baik-baik saja setelah mendengar kabar dari Mina.

Jadi ada apa sebenarnya? Jimin membatalkan pernikahan kami untuk pernikahannya yang lain? Kenapa? Apa yang terjadi?

Terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab, rasanya begitu sesak mendengar fakta orang yang selama ini ada denganku selama 7 tahun akan menikah dengan orang lain.
Hei, ada apa gerangan sebenarnya? Apa yang sedang disiapkan semesta pada kami? Mengapa rasanya begitu sangat tidak adil untukku?

Yang aku lakukan setelah pulang dari bekerja adalah mengurung diri didalam kamar dan meringkuk dalam selimut sambil menangis.

Menangisi Jimin yang akan menikahi perempuan lain. Dan menangis i nasibku yang teramat prihatin.

Tadi aku kembali menghubungi Jimin tapi tidak ada yang aku dapatkan alias nihil. Sepertinya dia mengganti nomer teleponnya untuk menghindariku, tapi kenapa?

Saat aku sedang bergulat dengan pikiranku yang dipenuhi oleh pertanyaan yang memberontak akan adanya jawaban, ponselku berdering namun aku hiraukan, namun semakin aku menghiraukannya ia terus berbunyi sepertinya si penelpon tak kunjung lelah sampai aku mengangkatnya.

"Heejin-ah."

"Ya?"

Aku menjauhkan ponselku dari telinga untuk melihat siapa penelpon yang sedari tadi menghubungiku berkali-kali.

Ah... Kim Taehyung.

"Mwoya ige? Kau menangis?" (Apa ini?)

Aku terkekeh, sambil tangan menghapus jejak air mata yang ada dipipiku. "Aniya, ada apa menelpon?"

"Kau baik-baik saja?"

Aku tersenyum, menarik napas sesaat sebelum menjawab.

"Tidak baik. Siapa yang akan baik-baik saja jika ada diposisiku sekarang? " kataku, kemudian terkekeh kecil.

Bisa kudengar helaan napasnya dari sana, "Kenapa tidak menemuinya saja? Maksudku, agar hubungan kalian jelas, dan kau tidak terus menerka-nerka."

Aku terdiam. Taehyung benar, kenapa aku tidak menemuinya saja untuk meminta kejelasan, setidaknya aku akan tahu alasan Jimin melakukan semua ini.

"Tapi pekerjaanku--"

"Mwoya? Tidak masalah, aku mengijinkanmu. Jika kau lupa Bosnya adalah aku."

Jimin?

Sial, perkataan Taehyung mengingatkanku pada Jimin yang sering seenaknya meliburkanku bekerja.

Aku akhirnya menjawab dengan satu tarikan napas, "Baiklah."

"Bagus. Aku akan ikut bersamamu. "

Pip

Eh?

Yang terakhir tadi itu apa? Taehyung akan ikut bersamaku, maksudnya akan ikut menemui Jimin di Seol?

Thank you •Pjm ✔Where stories live. Discover now