10

10.4K 1.2K 151
                                    

Dengan hati-hati, Jisung memeluk Aileen yang sedang tertidur dari belakang. Ia mengusap perut Aileen yang mulai tidak rata lagi.

Sorry, I love You..

Tak disangka, Aileen membalikkan badannya menghadap Jisung. “Sorry too.

“Aku yang sorry, harusnya gak ngebentak kamu..”

“Aku ngerasa semenjak hamil, aku jadi lebih galak ke kamu..”

“Iya. Tapi gapapa kok, alami kata Kak Haeri.”

“Berarti boleh marah-marah ke kamu?”

“Iya, boleh. Mau apain aku juga bebas.”

Chup.

Aileen kembali menunjukkan aksi gilanya dengan mencium bibir Jisung. Namun, di mata Jisung malah terlihat lucu.

“Mulut kamu wangi mie instan.” komen Jisung.

“Kan tadi abis makan mie instan.”

“Iya, lain kali boleh. Tapi, jangan sering-sering ya?”

“Siap calon suami!” jawab Aileen dengan semangat 45.

“Yaudah tidur.”

“Usapin punggung aku dong tolong..”

“Dasar bumil.”

• TOO YOUNG •

“Ai, dasi aku mana ya?”

“Aku taro di laci meja rias, cari aja. Aku mau beresin bekal kamu dulu.”

“Ok.”

Jisung membuka laci meja rias Aileen. Atensinya teralih kepada buku yang berlabel Parenting.

Senyum Jisung mengembang seketika. Walaupun terlihat cuek, tetapi Aileen tetap memperdulikan masa depan anaknya.

Jisung mengambil dasinya dan menghampiri Aileen. Sambil jalan, ia memasang dasinya.

“Bekal aku hari ini apa?”

“Aku gak bikin yang susah-susah ya? Aku cuman bikin ayam teriyaki, labu kuah, terus ada nasinya juga. Sama aku bawain kamu melon.”

“Hehehe, sayang kamu..” ucap Jisung sambil menghujani Aileen dengan ciuman di seluruh mukanya.

“Duh aku belom mandi!!!! Bau masakan juga.”

“Biarin. Dah, aku pergi dulu ya!”

“Iya, ati-ati.”

• TOO YOUNG •

Ting nong ting nong

Entah siapa yang berani memencet bel lebih dari lima kali. Aileen dengan langkah cepat sedikit berlari ke pintu masuk dan membukanya.

“hAII!!”

“Loh? Kak Haeri?”

“Duhhhh bumil, jam segini belom rapih?!”

“I-iya kak abis beres—”

“—Udah cepetan beres-beres! Gue mau bawa lo ke mall! Gece ya!”

“H-hahh?!”

Haeri dengan seringaiannya berinisiatif duduk di ruang tamu, “Gue gak nunggu lama!”

• TOO YOUNG •

Setelah Aileen hampir muntah di mobil sport-nya Haeri, akhirnya mereka sampai di mall yang Haeri maksud.

“Kak, kok mallnya sepi ya?”

“Iya, gue udah sewa satu mall biar gak keganggu belanjanya.”

“HAH?! Gimana gimana kak? Satu mall beneran?”

“Iye, toh punya sepupu gue ini mall. Kata dia gapapa kok.”

“Terus kita mau ngapain?” tanya Aileen bingung.

“Kata Jisung, tolong temenin lo belanja baju atau keperluan lainnya. Katanya baju lo udah pada kesempitan. Dia juga udah kasih uangnya ke gue. Jadi, tenang aja bakal gue atur semuanya. Gue cuman pinjem badan lo. Ok?”

“O-ok.”

Mereka masuk ke store pertama. Toko baju ibu hamil. Sejujurnya, Aileen merasa baju hamil itu perlu tidak perlu. Karena badannya terlalu mungil. Ia hanya memerlukan kaos berukuran XL/XXL.

“Mba, tolong ambilin semua baju hamil keluaran terbaru ya.”

Aileen membulatkan matanya, “K-kak, kan mahal.” bisiknya.

“Udah diem aja.”

Gak lama, baju yang diminta Haeri datang. Sekitar sepuluh model baju ada di depan mata.

Haeri mulai mencocokan baju hamilnya pada Aileen.

“Ini bagus.”

“Hm.. pas ini.”

“iHH COCOK BANGET!”

“Ini gak deh. Aneh di lo.”

Terus berlanjut sampai pilihan baju terakhir.

“Ok mba! Bungkus semua ya.”

“Baik bu.”

“Ka—”

“Sssttt, belom selesai.”

TOO YOUNGWhere stories live. Discover now