13

8.7K 1.1K 92
                                    

“Sampe rumah aja ya baru jelasin?”

“Serah.”

• TOO YOUNG •

Sesaimpainya di rumah, Aileen melempar tasnya sembarangan. Ia duduk di sofa dan mengambil hpnya lalu segera memesan makanan—dengan porsi banyak—karena moodnya yang sedang buruk.

Sedangkan Jisung sedaritadi memperhatikan Aileen dengan tangan gemetar, muka pucat, karena menahan buang air besar. Canda..

Jisung jiper*.

*Takut

Salah melangkah sedikit saja, hancurlah malamnya.

“Mau pesen apa?!” tanya Aileen ketus.

“A-apa aja..”

“Mana ada menu apa aja!” omel Aileen sambil melanjutkan acara pesan memesannya.

Dengan keberanian yang udah dikumpulin, Jisung akhirnya duduk disamping Aileen dan memeluknya.

“Lami tuh tetangga aku dulu.. Dia sering ke rumah aku ma—”

“Ke rumah kamu?!”

“I-iya ngobrol-ngobrol gitu.. terus kadang suka minta diajarin pelajaran yang dia gak ngerti. Dia dibawah aku setahun. Makanya ada beberapa pelajaran yang aku jauh lebih ngerti dari dia.”

“Kayak pinter aja kamu.”

“Ngomongnya ya. Suka bener.”

“Yaudah lepas, pengap.”

“Gak mau, kamu wangi.” ucap Jisung sambil menempelkan hidungnya pada leher Aileen.

Ting!
Ting!
Ting!
Ting!

Nomor tak dikenal : Kak, aku kangen :(
Nomor tak dikenal : Bisa ketemuan gak kak?
Nomor tak dikenal : Kak aku sayang sama kakak..
Nomor tak dikenal : Jangan lupa bales chatnya ya, kak! ;^

“Sung, kamu gak bakal ladenin dia kan?” tanya Aileen ragu.

“Biarin aja, Ai.”

“Sung, bukannya aku mau posesif. Tapi, inget loh.., di dalem perut aku ada anak kamu.”

Jisung hanya mengangguk.

• TOO YOUNG •

Pemandangan tiap bangun tidur Aileen selalu indah. Menatap muka polos Jisung saat masih tidur dan tangan kekar Jisung yang berada di perut Aileen. Dari kemarin, Aileen tak berhenti berdoa kepada Tuhan agar semuanya baik-baik saja. Karena jujur, Aileen merasa munculnya Lami menjadi ancaman untuknya.

“Mikirin apa, hm?” tanya Jisung dengan suara seraknya.

“E-engga..”

“Aku males kerja Ai, kenapa ya?”

“Kok gitu?”

“Gak tau, firasatku kayak gak enak aja hari ini kerja.”

“Ah, gak bakal ada apa-apa kok. Kan kamu di kantor terus. Bekal juga aku bawain.”

“Iya ya? Paling firasat numpang lewat doang kali ya..”

“Iya gak usah dipikirin. Yuk siap-siap.” Aileen hendak beranjak dari tempat tidurnya. Namun Jisung menahannya dan mencuri ciuman singkat darinya.

Love you, mom.

Dengan malu yang memuncak, Jisung kemudian berlari kecil ke kamar mandi. Meninggalkan Aileen dengan pipinya yang juga mulai semerah tomat.

Love you too, dad.” gumam Aileen sambil tersenyum kecil.

• TOO YOUNG •

“Bekalnya apa hari ini?” tanya Jisung sambil memeluk Aileen dari belakang. Kebiasaan yang tidak dapat dihindarkan.

“Aku bawain nasi pake ayam kecap, brokoli cah bawang putih. Terus ada pisang juga. Sama susu almond.”

“Hhh..”

“Kenapa?? Nda suka sama bekalnya??”

“Nda.. bukan gitu..”

“Terus?”

“Gak mau kerja..”

Aileen membalikkan badannya. Membuat kedua tangan Jisung bertumpu pada meja makan.

“Semangat ya papa! Demi calon anaknya. Hehehe..”

Senyum Jisung melebar seketika, “Ok! Papa otw kerja!!”

TOO YOUNGWo Geschichten leben. Entdecke jetzt