Sakit

254 17 0
                                    


"Yah, Aurum haus," ucap Aurum.
Adi langsung membantu sang putri minum.

Aurum divonis menderita gagal ginjal satu ginjalnya telah diangkat, kini ia bertahan hidup dengan satu ginjal namun tak disangka ginjal  yang masih ada menalami masalah.

"Aurum, besok kita akan pindah, dari sini," ucap Adi.

Aurum hanya menggeleng.

Pindah? Ia tak mau!

"Ini demi kesehatan kamu, Ayah harus mengambil kerja di universitas ternama itu untuk biaya kita," ungkap Adi.

"Sebenarnya Aurum sakit apa Yah?" tanyanya lirih.

"Aurum," ujar Adi gemetar.

Tak ada seorang ayah yang mau melihat putrinya menderita terus menerus.

"Yah, katakan yang sebenarnya, Aurum akan turuti permintaan Ayah," ujar Aurum.

"Ginjal kamu, bermasalah lagi," ucap Adi berderaian air mata.

"Apa Aurum tidak akan bertahan lama lagi Yah?" tanya Aurum.

Dua tahun lalu Aurum melakukan operasi pengangkatan ginjal dan sekarang ginjal yang masih ada mengalami masalah.

"Jangan bicara seperti itu Sayang, Ayah akan berusaha semampu Ayah. Terus ada satu hal lagi yang Ayah mau bicarakan," ucap Adi.

"Apa?"

"Ayah, akan menikah," ucap Adi.

Netra gadis itu membulat tak menyangka.

"Alhamdullilah, Aurum ikut bahagia Yah. Siapa orang yang akan menjadi ibu Aurum," ucap Aurum tersenyum bahagia.

"Assalamualaikum," ucap seseorang yang baru saja datang.

"Waalaikumsalam," jawab Aurum dan Adi bersamaan.

Aurum melihat Satria bersama seorang wanita paruh baya namun terlihat sangat cantik dan lebih muda, tersenyum ramah dan hangat dengan membawa parsel buah di tangannya.

"Satria," ujar Aurum.

"Iya, bagaimana keadaanmu," balas Satria.

"Beginilah," ucapnya lirih.

"Ini Aurum, calon ibu baru kamu," ucap Adi.

"Jadi Satria ...."

"Ya Satria, akan jadi saudaramu," ungkap Adi.

Aurum menatap Satria lalu beralih pada wanita paruh baya itu.

"Alhamdulillah, Aurum sangat bersyukur bisa mendapatkan ibu dan kakak seperti Satria," ungkap Aurum terharu.

"Terima kasih Aurum telah menerima ibu dan Satria," ucap Ibu Nila, wanita yang memakai hijab syar'i yang terlihat begitu lemah lembut.

"Ayah, besok boleh gak Aurum ke sekolah buat pamit sama sahabat-sahabat, Aurum," ujar Aurum.

"Iya, Sayang," ucap Adi sembari mengupas jeruk untuk Aurum.

"Terus kapan acara pernikahan, Ayah?" tanya Satria.

Lelaki itu duduk di sebelah ibunya. Tak ada masalah soal ayah tiri atau saudara tiri baginya kebahagiaan sang ibu nomor satu. Ibunya lebih berpengalaman dalam memilih.

"Setelah selesai mengurus perpindahan rumah dan sekolah Aurum," ungkap Adi.

"Apa Satria, tidak ikut?" tanya Aurum heran.

"Tidak Aurum, aku akan melanjutkan sekolah di sini," jawab Satria.

Netra gadis itu menyipit tak paham.

Masa RemajaWhere stories live. Discover now