Part 1

308 10 5
                                    

Seorang pria menyikut pelan lengan teman disebelahnya yang masih asik bermain game. "Noh liat ada cewek cantik!"

Sedangkan temannya itu hanya mengangguk tak peduli. Merasa di acuhkan, pria itu merebut ponsel milik temannya dan mendapat tatapan tajam olehnya.

"Apaan sih lo! Gangguin gue aja."  Justin mengamuk lantas memberikan sebuah jitakan di kepala pria itu.

"Gue ngomong serius sama lo. Liat, cantik banget. Namanya Chelsie, sumpah kaya model deh" Ucapnya berlebihan sembari menunjuk gadis yang dimaksud oleh dirinya.
Kini gadis yang dimaksud dirinya itu berjalan melewati mereka.

"Lebay amat sih lo. Biasa aja kali kaya ga pernah liat cecan aja. Balikin hp gue!" Pria berambut cokelat keemasan itu langsung merebut ponselnya kembali.

"Lo bilang itu biasa aja Justin, lo yang kebangetan. Emang ga normal lo, dari dulu gapernah suka sama cewek" ucapnya blak-blakan membuat pria bernama justin itu menatapnya tajam.

"Aww" erangnya setelah mendapat Jitakan kedua dari Justin.

"Sembarangan kalo ngomong. Emang gue kaya lo, Bryan Domani yang setiap liat cewek cantik  langsung disukain" balasnya tak terima atas perkataan Bryan.

"Ya gue kan jomblo, jadi wajar aja dong suka sama cewek yang baru gue liat, asalkan dia cantik. Bebas brohh" ujarnya seraya merapikan rambutnya.

"Emang jomblo harus gitu?"  Tanya Justin sakartis.

"Ya iyalah harus, lo kan juga jomblo jadi lo harus kaya gue" balasnya dan Justinpun menatap temannya itu malas

"Tapi sayang, gue bukan lo. Gue emang jomblo, tapi berkelas. Ga kaya lo udah jomblo murahan lagi"  ketus Justin. Bryan yang mendengar perkatan pedas dari temannya itu langsung mengubah raut wajahnya kesal.

"Auk ah males gue, mending ke kantin aja gue laper"  Bryan bersungut-sungut berlalu meninggalkan Justin.

                                          🥀

Sesampainya dikantin Bryan memesan makanan dan minuman lalu duduk di tempat kesukaannya, yaitu berada paling pojok belakang. Bersamaan dengan itu, Justin sudah datang menyusul Bryan dikantin. Dia menuju ke tempat dimana Bryan duduk.

"Pesenin gue jus alpukat " perintah Justin  pada Bryan layaknya seorang bos yang sedang menyuruh bawahannya.

"Ogah amat" balas Bryan acuh. Dia bangkit dari duduknya dan mengambil pesanannya.
Lima menit kemudian ia kembali membawa dua gelas jus dengan rasa berbeda. Alpukat dan Capuccino.

"Nih, mumpung gue lagi baik" ucap Bryan menyodorkan satu gelas jus alpukat pada Justin.

"Makanannya gue ga sekalian dipesenin nih?" Ucapnya memasang tampang memohon pada Bryan.

"Udah gue pesenin, ambil sendiri sana, gue males ngambil" balas Bryan sambil menyedot Cappucino miliknya.

"Nah pinter. Ternyata lo peduli sama gue"  ucap Justin mencolek manis pipi Bryan dan menatapnya menggoda membuat pria itu bergidik geli atas perilaku Justin sahabatnya itu.

"Issshh jijik gue Just, amit-amit dah" Bryan mengusap pipinya menggunakan tisu basah.

"Lebay banget sih lo" Justin pergi mengambil pesanannya. Tak lama kemudian dia kembali membawa makanan yang dipesan Bryan. Dengan lahap keduanya menghabiskan makanan itu dalam waktu singkat.

Saat mereka selesai makan, tiba-tiba dua gadis datang menghampiri mereka. Bryan yang melihat kedatangan para gadis itu langsung memasang tampang players- Nya. Tapi sayangnya tatapan kedua gadis itu menuju ke Justin membuat Bryan berdecak sebal.

Coldest Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang