Part 4

84 6 7
                                    


"Masuk" perintah Bu Andien pada Selena dan Justin. Mereka pun masuk melewati Bu Andien dengan tampang tanpa berdosa.

"Eh kalian mau kemana?" tanya Bu Andien lalu Selena dan Justin pun berhenti.

"Duduk Bu" jawab mereka serempak. Keduanya pun saling pandang setelah itu beralih menatap guru yang ada dihadapannya itu.

"Ibu cuma nyuruh kalian masuk, gak nyuruh duduk" tegasnya lalu Justin mendengus kesal. Selena pun masih bersikap tenang.

"Berdiri di sini dulu" perintahnya lalu mereka menurut. Ari terkekeh saat melihat Justin dan Selena berdiri sejajar. Entah apa yang lucu dari mereka berdua.

"Selena, kamu tadi habis ke toliet kan Kenapa lama sekali?" Tanya Bu Andien mulai mengintimidasi.

"Saya nyamperin Justin di lapangan basket Bu" jawabnya jujur. Selena memang jujur meskipun terlihat bahwa dirinya tak ingin mengatakan yang sebenarnya. Justin pun hanya diam dan memandangi gadis yang ada disampingnya.

"Kenapa?" Tanyanya lagi pada Selena dan Justin masih terus menatap Selena. Penasaran apa yang akan dikatakan oleh gadis yang ada di sampingnya saat ini.

"Selena penasaran siapa anak yang berani main basket di waktu jam pelajaran."  Selena  melirik Justin sekilas. "Karena itu Selena samperin dan mau negur anaknya." Sambungnya dan Justinpun terkejut. Tidak menyangka kalau Selena akan mengatakan hal itu pada Bu Andien.

Dia mengira Selena akan berbohong dan ingin melindungi dirinya. Tapi mustahil saja, tidak mungkin gadis itu mau berbohong hanya demi dirinya.

Bu Andien tersenyum pada Selena dan menyuruh Gadis itu kembali ke tempat duduk nya. Selena mengangguk lalu menuju ke ke kursinya dan duduk. Kini tinggal Justin  sendiri berdiri di depan kelas. Dava tertawa kecil melihat temannya berdiri kaku didepan kelas.

"Awas lo" ancam Justin tanpa suara. Dava mengerti ucapan Justin tapi ia tetap menertawai temannya itu.

"Justin, jadi kamu bolos di jam pelajaran pertama" tanya Bu Andien dan Justin mengangguk pasrah. Pria kanadian itu memilih menunduk saja tak mau menatap teman sekelasnya terutama ketiga sahabatnya yang mulai usil padanya.

"Iya Bu" balas Justin.

"Kenapa?"  Tanyanya lagi dan Justin beralih menatap Selena yang juga sedang menatap Justin. Gadis itu mengernyit lalu membuang tatapannya beralih ke Bu Andien dan berusaha biasa-biasa saja.

"Karena Selena Bu" jawab Justin asal. Kontan saja Selena terkejut dan mendelik kearah pria kanadian itu. Semua mata teman-temannya kini beralih menatap Selena.

"Gue?" Tanya Selena berusaha tenang. Bu Andien kini menatap Selena setelah itu menatap Justin.

Guru itu masih memandangi keduanya, Justin masih saling tatap dengan Selena tanpa berkedip. Menurut Justin saat ini adalah kesempatan dirinya agar bisa menatap gadis itu lama. Memang konyol.

"Kenapa kamu jadikan Selena alasan?" Guru itu bertanya lagi hingga membuat Justin tersadar setelah menatap Selena lama.

Justin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah itu Bu Andien..  bukan Selena alasannya. Saya bolos karena ga ngerjain tugas dari Pak Ahmad." Seketika semua murid menertawakan pria yang berdiri didepan kelas itu kecuali Selena yang hanya diam memandanginya. Bu Andien menggeleng pelan mendengar pengakuan dari Justin.

"Ah gimana sih lo, katanya tadi karena Selena"  celoteh David disertai dengan tawa jahilnya.

"Mau caper kali sama Selena." Timpal Bryan terkekeh. Leon pun ikut tertawa meledek pria kanadian itu. Justin mengumpat dalam hati akan mengutuk ketiga temannya nanti.

Coldest Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang