Part 8

83 4 2
                                    


Bolos pelajaran memang pilihan tepat bagi Selena. Ia bisa merasakan ketenangan ditempat ini, hembusan angin menerpa wajah halusnya. Ia tak menyesal menemukan tempat seperti ini. Ya, saat ini ia berada di rooftop sekolah. Sebenarnya gadis itu sempat masuk ke kelas, namun hanya ingin mengambil earphone miliknya, lalu keluar lagi tanpa mendengarkan ocehan Ari dan Kiki. 

Mata Selena memicing melihat sang kembaran berjalan dengan pria tak asing dimatanya. Tentu saja Justin.  Dadanya terasa sesak, namun kali ini berbeda. Helena terlihat sangat akrab dengan Justin. Perasaan aneh muncul, Selena mencoba tak perduli dan mengalihkan pandangan ke lapangan basket tak jauh dari Helena dan Justin berjalan.

Earphone yang tadi sempat dilepasnya saat ia menaiki anak tangga, kini dipasang lagi.
Pilihan lagunya jatuh pada lagu milik OneDirection yang berjudul More Than This.

Tenang.

Itu yang ia rasakan saat ini. Ia berterima kasih pada kakak angkatnya yang sudah memberi tahu tempat ini. Tempat pelariannya saat ia sedang bosan atau tidak mood belajar.

I'm broken, do you hear me?
I'm  blinded, cause you are everything i see.

I'm dancing, Alone, i'm praying
That your heart will just around

And as I walk up to your door,
My head turns to face the floor,
'Cause I can't look you in the eyes and say,

Mulutnya tergerak melantunkan bait demi bait dari lagu yang ia didengar. Matanya terpejam membayangkan kejadian masa lalunya. Menyakitkan.

When he opens his arms and holds you close tonight,
It just won't feel right,

'Cause I can't love you more than this, yeah,
When he lays you down,
I might just die inside,

It just don't feel right,
'Cause I can't love you more than this,

Can love you more than, this..


Air mata keluar membasahi pipi gadis itu. Dadanya kembali sesak, nafasnya memburu. Selena menangis sejadi-jadinya. Kenangan demi kenangan kembali berputar di otaknya.
Selena menengadahkan kepala, berusaha meredam apa yang berkecamuk di dalam hatinya. Sekuat mungkin agar dirinya tak menjatuhkan air matanya. Tak bisa. Tetap saja ia menangis.

"Gue cengeng ya Al? Padahal gue janji buat ga sedih lagi." Selena tertawa getir memandang langit.

Ponsel di saku bajunya bergetar tanda ada notifikasi masuk. Tanpa Selena mengecek, ia sudah tahu siapa yang menghubunginya. Ya, tentu saja Ari dan Kiki.

Ia sengaja membolos bukan karena tak mau mengikuti pelajaran pak Ahmad. Tapi untuk menghindari Helena, karena terus berada didekatnya membuat Selena selalu teringat dengan masalalu.

                                               🥀

Hampir dua jam gadis itu berada di rooftop, sebenarnya ia ingin berlama-lama ditempat ini. Namun perutnya kini meminta jatah makanan. Mengingat dirinya sejak pagi tak mengisi perut sama sekali. Rasa pusing masih saja terasa, namun ia berusaha menahan. Ia melirik jam yang dikenakannya.
Pukul 10.30, bagus, ini waktunya istirahat. Selena berdiri dan membersihkan rok selututnya. Ia segera pergi menuju kekantin untuk mengisi perut.

Coldest Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang