10

16K 665 4
                                    

beberapa minggu belakang ini jihan sibuk mempelajari rumus matematika, sampai ia lupa dengan kejadian yang membuat dirinya bukan gadis lagi, rani pun jadi sering belajar bersama dengan jihan, dan saat ini mereka sedang berada di kantin.

"nih susah banget sih" ucap rani seraya berdecak melihat rumus yang membuat kepalanya hampir pecah.

"iya, gw juga gak paham" sahut jihan.

tak lama pras menuju kantin bersama dosen lain dan rani melihatnya.

"pak pras" panggil rani, pras pun menoleh ke pemilik suara dan mendekati suara tersebut.

"iya, kenapa?" tanya pras seraya duduk di sisi kiri jihan.

"bapak tau rumus ini gak?" tanya rani seraya menunjuk angka-angka di bukunya kepada pras.

pras meraih buku tersebut dan melihatnya.

"pak pras kan guru bahasa Indonesia ran" ucap jihan.

"jangan salah lohh, dosen kita yang ganteng dan ramah ini bisa semua mata pelajaran" ucap rani.

"iya kah?" tanya jihan seraya menatap pras.

"sedikit ngerti" jawab pras tanpa menatap jihan.

jihan terkejut mendengar nya.

jihan kesal kepada suaminya itu, karena tidak memberitahu bahwa pria itu pun cerdas dalam matematika, jika ia tahu dari awal dirinya pasti sudah meminta tolong pada suaminya itu, jihan berusaha untuk mengesampingkan amarah dan kecewa nya, ia berusaha melupakan perbuatan pras yang kasar padanya dan mengambil kesucian nya tanpa izin darinya.

"kok pak pras ga bilang dari awal?, kalo bilang kan kita bisa belajar sama bapak juga tanpa ketergantungan sama pak melky" ucap jihan.

"kalian ga tanya" jawab pras enteng.

jihan menggeram pelan mendengar nya.

"gw juga baru inget han" ucap rani.

"kali ini belajar sama saya" ucap pras, kemudian mereka pun belajar bersama sampai waktu istirahat usai.

"makasih ya pak, lain kali lagi boleh?" tanya rani sebelum pergi ke kelas.

"iya pasti, hubungin saya aja" jawab pras seraya tersenyum.

"terima kasih pak, bapak pras memang dosen yang baik hati" belas rani ikut tersenyum.

"sudah tugas saya" belas pras, kemudian ia pergi dari kantin, begitu juga dengan jihan dan rani.

tak terasa azan ashar berkumandang, jihan langsung menuju mushola untuk melaksanakan ibadah, setelah itu jihan langsung menuju parkiran dan kembali ke apartement.

sampai di apartement, jihan menyiapkan makan malam, kemudian membersikan apartement, setelah azan magrib berkumandang jihan bergegas membersihkan diri dan melaksanakan ibadah, usai ibadah jihan keluar kamar untuk menghangatkan makanan nya.

tak lama pras datang dan ia langsung masuk ke kamar, 20 menit kemudian nya pras keluar kamar dan duduk di meja makan, tidak lama jihan keluar dari kamar dan ikut duduk di meja makan.

jihan ingin meminta bantuan pras untuk mengajarinya matematika, jadi jihan memberanikan diri untuk membuka suara.

"kak" panggil jihan.

"hm" balas pras.

"ajarin aku rumus-rumus dong" pinta jihan.

"aku sibuk" balas pras tanpa menatap jihan.

jihan menghembuskan napas pelan.

"masih marah ya?" tanya jihan.

pras tak merespon.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang