11

15K 659 4
                                    

hari ini adalah hari dimana olimpiade matematika itu di laksanakan, jihan berserta yang lain nya bersiap untuk berangkat ke tempat olimpiade tersebut di adakan.

"pokoknya kalian harus semangat dan optimis" ucap pras kepada mahasiswa dan mahasiswi yang mewakili universitas mereka.

"iya pak" sahut mereka serempak.

"kita berangkat ke lokasi jam 2 nanti, jadi kalian persiapkan diri.

"iya pak" balas seluruh anak didik pras.

"aduh coba aja gw jadi pacarnya pasti beruntung banget" ucap salah satu mahasiswi di dekat jihan.

"iya, suami idaman banget" sambung yang lain nya pelan.

jihan yang mendengar itu menggelengkan kepala pelan, jihan tidak tahu harus bangga atau tidak karena posisi dirinya ini yang pasti di impikan hampir seluruh perempuan di kampus ini, namun mereka tidak tahu saja bahwa dosen yang mereka kagumi tidak se ramah yang mereka lihat di kampus, jihan yakin jika mereka tahu sifat pras yang di luar kampus pasti mereka akan menjaga jarak dan tidak ingin berurusan dengan dosen tampan itu.

"han" panggil rani yang menemani jihan bersiap-siap.

"iya" sahut jihan.

"pak pras itu suami idaman banget ya" ucap rani seraya menatap pras yang sedang memberikan kiat-kiat di hadapan anak didik nya.

"iya mungkin" jawab jihan.

"coba aja gw jadi pendamping hidupnya" ucap rani penuh harap.

"lo yakin?" tanya jihan.

"yakin banget" jawab rani.

"kagum nya jangan berlebihan, lo kan belum tau sifat nya asli nya" ucap jihan.

"gw yakin sifat aslinya juga ramah, baik, bersahaja" balas rani.

"iya semoga aja" balas jihan pelan.

"gw makin jatuh hati sama dosen kita itu, Allah lagi bahagia kali pas nyiptain pak pras" ucap rani semakin menjadi-jadi.

"huss, ngomong apa lo" ucap jihan, rani hanya tersenyum tipis merespon nya.

tidak lama mahasiswa dan mahasiswi pun membubarkan diri, karena pas telah selesai memberikan pidato nya.

ketika jihan sedang melangkah menuju kantin bersama rani, tiba-tiba pras mendekati mereka.

"jihan" panggil pras.

"iya pak" sahut jihan sopan.

"ikut saya sebentar" ucap pras, jihan pun mengangguk.

"bentar ya, lo tunggu di kantin aja" ucap jihan kepada rani.

"kenapa pak pras panggil lo?" tanya rani.

"gak tau, ya udah sampe ketemu di kantin ran" ucap jihan kemudian segera menyusul langkah kaki pras.

sampai di ruang khusus milik pras, pria 30 tahun itu langsung mengunci pintu.

"ada apa kak?" tanya jihan kepada pras yang sedang melangkah ke arah dirinya.

"kamu udah ngerti sampe mana?" tanya pras, ia menuntun jihan untuk duduk di soffa.

"alhamdulillah semuanya, walau masih ada yang bingung" jawab jihan.

"syukurlah" balas pras.

"ngajak aku kesini cuma mau ngomong itu doang?" tanya jihan.

"menurut kamu apa?" tanya pras balik.

jihan mengerutkan keningnya, tanda ia sedang berpikir.

"duhh kamu polos banget" ucap pras gemas, ia mencium bibir jihan sekilas, jihan terkejut.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang